Aku menarik nafas lega ketika pak Kaivan mengatakan bahwa dia tak keberatan dengan statusku tepat didepan orang tuanya. Untuk sementara aku bisa selamat juga dari rasa malu akan masa laluku.
"Papa tunggu kamu nanti malam di rumah Van" ucap Pak Lakso saat pamit pulang.
Bosku mengangguk kecil sambil memberikan senyum lebarnya.
"Beres Pa, biar cepet dapet restu ya pasti Ivan datang!"
Pak Laksono tertawa lebar mendengarnya. Tapi lain dengan istrinya yang langsung terlihat agak jutek kepadaku. Duh, aku langsung merinding disko deh jadinya.
Hingga ketika bosku itu mengajak aku makan siang private di sebuah resto berlabel Japanese Food, dia memintaku menjelaskan semua hal tentang Keisha.
"Pak.."
Aku menatapnya intens dan demi apa dia hanya senyum-senyum jail gitu.
"Apa sayang? Dah gak sabar ya Akang hamilin? Eh halalin maksudnya"
Aku memutar bola jengah mendengar kalimat absurdnya.
"Saya gak percaya bapak bisa berubah sedrastis ini. Pergi kemana tuh sikap jutek bin nyebelinnya itu?"
Bos gilaku langsung tertawa ngakak mendengarnya. Tetiba tanganku diambilnya dan dipilinnya mesra.
Aku berusaha menarik tanganku tapi dia menahannya dengan kuat.
"Saya suka lihat kamu merengut, marah-marah, balik jutek. Lucuuu!"
What?? Lucu dari Jepang?
"Ishh apaan sih?" Ucapku agak malu.
"Tuh tuh, lihat deh.. kamu langsung merona gitu dan pipi kamu yang tembem itu memerah"
Duh, nyebelin kan? Bilang aku tembem segala.
"Aneh! Orang lain sukanya sama yang seksi dan langsing lho Pak.."
Pria didepanku itu menggedikkan bahunya asal.
"Saya sudah bosan sama cewek-cewek begitu. Cari yang unik eh koq malah ketemunya kamu. Ginuk-ginuk gitu apa rasanya ya?"
Plaak
Aku menggeplak tangannya keras.
"Tiap hari keluar masuk bawa cewek seksi ngapain? Bohong banget!" Ujarku ketus.
Dan demi apa bos sableng itu malah ketawa keras. Tangannya bahkan menggebrak meja beberapa kali.
"Cemburu ya? Hahahahaaa"
Heeh, buat apa aku cemburu? Dih gak banget kan?
"Ya udah sih kalau bilang cemburu selesai urusannya. Aku cuma make out aja sesekali sayangkuh. Abisnya, kodein kamu gak pernah dapet sinyal positif. Beteee!"
Mataku seakan hendak melompat seketika. Kode apaan? Yang ada dia tukang marah-marah melulu.
"Btw, jelasin aku soal Kei anakmu itu. Gimana-gimana.. jelaskan dong. Kan aku harus paham banget biar bisa cepet ikut kursus jadi Papa Idola.."
"Mau banget jadi Papa ya?"
Jujur aku masih ragu dengan itikad baiknya ini. Mimpi apa aku kalau nikah sama bos gendheng yang selalu bikin kasus ini?
"Pleaseee... "
Aku menggeleng kecil.
"Sebenarnya saya masih belum tune in banget sama niatan Bapak. Pasti ada udang di balik goa ini. Coba jelasin dulu deh masalahnya Bapak apa?"
Bosku itu malah mendengus keras lalu menatapku kesal.
"Kamu tuh ya? Ngeles melulu kan bikin aku bete!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Keisha!
ChickLitTidak mudah menjadi single parent dengan segala dinamikanya yang membuat hidup Chayra jumpalitan tak karuan. Dia akan selalu mengingat malam penuh kebodohan yang menjadi awal petaka dari semuanya. Kenikmatan dan kisah satu malam yang diecapnya sesaa...