Galau

5.9K 593 71
                                    

Sosok itu menatapku dan Nandita bingung. Alisnya mengernyit dan bergantian memicing ke arah orang-orang yang ada di sekelilingnya.

"Chayra ? Nandi? Kalian disini juga?" serunya tak percaya.

Bibirku kelu dan tak mampu berbicara apapun.

"Eh Reyno kan ? Reyno mantan ketua OSIS SMA Bhakti Utama ?" teriak Nandi memecahkan keheningan.

Sosok itu mengangguk seraya menghampiri meja kami. Tak lupa bibirnya menebar senyum. Wiihh, gantengnya poll, eh!

Dan tatapanku sekarang mengarah pada Keisha yang sudah nempel aja di gendongan laki-laki itu. Duh Kei.. jantung Mama kayak mau copot ini!

"Mamaa.. Oom ini baek lho.. gendong Kei pas liat di depan. Eh tapi Kei yang minta sih, biar kayak adek Prita digendong Papanya. Hihi.."

Ya ampun Kei, kamu kenapa memperjelas gitu sih ? Kamu mah pelupa banget sih. Kan dia yang nabrak kamu semalam nak..

"Apa kabar Nan? Dah lama banget gak ketemu sejak perpisahan SMA"

Nandita menyambut uluran tangan Reyno dengan menangkupkan kedua tangannya di dada. Hijab lebarnya membuat dia menjaga interaksi dengan laki-laki.

"Kita satu SMA Pa.. jangan heran yaa" ucap Nandi sambil kembali duduk.

"Ya ampun.. Dunia sempit ya. Kalian satu SMA ternyata.." balas Fandy seraya tersenyum lebar. Dia lalu kembali duduk di kursinya yang tadi.

Netra Reyno memicing dan menatap Nandi.

"Kamu dan Chayra 1 SMA? Sama aku juga dong.." kening sosok itu berkerut.

Nandi tampak terbelalak dan berusaha menahan diri untuk lebih banyak berbicara.

"Sayang, ngobrol bisnisnya di meja lain aja deh. Aku lagi seru ngobrol aah.."

Fandy tertawa kecil.

"Gimana Pak Reyno? Kita pindah table aja ya, banyak anak-anak ini.."

Reyno mengibaskan tangannya sambil tersenyum

"Santai aja. Sekalian reuni ini sama teman SMA hehe.."

Wajahku memucat seketika.

"Elaah, bisnis dahulukan aja kalian sono ah.. aku beneran pengen ngobrol banyak dulu sama Al.. eh Chayra!. Sono deh Pa.. biarin Prita disini sama aku.."

Fandy terlihat bingung mendengar kalimat Nandi barusan.

"Chayra?" tanyanya.

Mendadak Nandi berdiri lalu mengajakku pergi ke toilet duluan.

"Silakan dilanjut dulu, aku mau ke toilet nih. Anak-anak, kalian ikut?"

Pita menggeleng dan tetap asyik dipangkuan Papanya. Sedangkan Keisha, terlihat bingung menjawabnya.

"Kei.. ikut Mama yuk.. tadi katanya mau pipis kan?" rayuku sambil mencangklong tasku.

Kei bengong mendengarnya tapi tak ayal dia mengangguk juga dan turun dari pangkuan lelaki itu.

"Kei ke toilet dulu Oom" pamitnya manis.

Lelaki itu mengangguk dan mengusap kepala Kei perlahan.

Selanjutnya, aku berusaha mengajak Kei pergi secepat mungkin dari jangkauan laki-laki itu.

Untuk saat ini, aku masih perlu menenangkan detak jantungku yang berlomba menabuh drum didalam sana.

Di toilet, aku menatap Nandi cemas.

"Aku balik duluan ya.. beneran  gak bisa lanjut ketemuan sama dia Nan.." bisikku pelan ketika Kei sedang ada didalam toilet.

Nandi menatapku penuh simpati.

Hello Keisha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang