7/10

11.6K 1.3K 65
                                    

Sekarang aku sedang berada di ruang tengah dengan televisi yang menyala. Sudah jam 23:50 dan aku masih berpikir untuk membuat kejutan apa untuk Levi.

Ya benar, suamiku ulang tahun.

Aku berpikir ingin membuat kejutan meriah layaknya di cerita-cerita novel. Tapi sepertinya itu terlalu basi untuk seorang Levi Ackerman.

"Hufftt, apa yang harus kulakukan?"

"Melakukan apa?"

Ku tengok kepalaku ke belakang. Terlihat Levi menatapku dengan wajah datarnya seperti biasa.

"Ah- itu, tidak apa-apa."

Dengan berusaha tenang, aku meliriknya yang ikut duduk di sampingku. Bagus! Sekarang aku bingung ingin berbuat apa.

"[Name]."

"Y-ya, kenapa?"

"Tidak jadi, lupakan."

Geez, padahal aku sudah takut jika dia bertanya soal ulang tahunnya.

Ah! Aku tau apa yang harus kulakukan.

Aku bangkit dari duduk ku dan Levi melihati gerak gerik ku.

"Kemana?"

"Dapur, aku haus."

Dia hanya mengangguk pelan dan fokus lagi dengan acara televisi. Entah apa yang dia sukai dari acara tersebut.

Dengan cepat ku pergi ke dapur dan mengambil kotak berisi cupcake di kulkas. Jadi teringat saat membeli tadi, aku harus menghindar dari Levi agar tidak ketahuan. Melelahkan.

Dengan pelan aku membawanya ke ruang tengah. Keadaan tetap sama, Levi masih fokus dengan acara televisi nya. Dan jam menunjukan 23:59, satu menit lagi.

Aku sudah memposisikan diriku tepat di belakang Levi dan jam sudah menunjukan 00:00.

Sekarang!

"Happy Birth-"

'Cup'

Tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu yang kenyal di bibirku. Levi menciumku!

Dengan itu aku membelakkan mataku dan Levi melepaskan ciumannya.

"Kemana lanjutan ucapannya?"

Muka ku memanas dan tentu saja masih mencerna kejadian tersebut. Dengan merentangan tangan yang memegang kotak cupcake, aku mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.

"H-happy birthday, my sweety husband."

Ku lihat Levi tersenyum tipis, dia mengambil kotak cakecup nya dan menaruhnya di meja kecil samping sofa.

Dia mendekatiku dan memelukku dengan erat.

"Istriku tak pandai membuat kejutan." Ucapnya tepat di telingaku.

"B-berisik, yang penting aku merayakannya."

"Padahal kau tak perlu repot membuat kejutan, [Name]."

Levi melepaskan pelukannya dan menatapku.

"Aku menginginkannya, Levi."

Aku tersenyum dan sedikit merasa bangga. Meskipun gagal, setidaknya tidak mengecewakan bukan?

"Kalau begitu dimana kadonya?"

"Eh? Tapi kan aku udah ngasih cake."

"Beda [Name]."

Aku mengerucutkan bibirku, haruskah aku memberinya kado?

"Karena kau tidak memberiku kado, berarti kau yang menjadi kadonya."

Ku lihat Levi menyeringai dan aku merasakan firasat yang sangat buruk sekarang. Levi menggendongku ala bridal style dan pergi ke kamar.

"Bersiaplah untuk malam ini [Name]."

Sepertinya acara berjalan pincangku akan berlangsung lama dalam seminggu lebih.

-

-

-

-

Met ultah om!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Met ultah om!

𝐒𝐔𝐀𝐌𝐈 × a. leviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang