Pagi hari.
Waktu yang sangat pas untuk memasak dan membersihkan rumah.
Seperti sekarang, aku sedang memasak sarapan untuk suami dan anak ku. Sambil ditemani senandung kecil yang ku keluarkan dari mulutku.
Namun tak berapa lama, aku mendengar suatu kegaduhan dari atas.
Huft, apalagi sekarang?
"Mama! Mamaa!!"
"Iya sebentar!!"
Aku langsung terburu-buru mematikan kompor saat mendengar teriakan anak ku. Saat aku di depan kamarnya, terlihat anak ku yang basah kuyup dan suamiku yang sedang memegang gayung.
Situasi macam apa ini?
Anak ku langsung berlari dan memeluk kaki ku. Ia menangis sambil melontarkan sebuah kalimat.
"Huaaa mama!! Papa jahat! Masa nyiram aku pake air!"
Aku menatap Levi untuk meminta penjelasan. Namun ia hanya menatapku balik dengan wajah datarnya.
"Dia susah dibangunin."
Aku mengerutkan dahiku heran. Memangnya sampai harus disiram begitu? Apakah dia lupa, kalau anak laki-laki yang sedang memelukku ini hasil goyangannya sendiri?
"Tapi papa jahat! Aku kan bukan ikan yang harus dikasih air biar hidup!!" Seru anakku sambil melepaskan pelukannya dan menghentak-hentakan kakinya.
Duh, kayak ngeliat Levi tapi versi bocilnya.
"Emang kata siapa kamu ikan?"
"Papa!"
"Kapan?"
"Tadi!"
"Jam berapa?"
"Mana aku tau!"
"Ya udah berarti bukan papa yang ngatain kamu."
Oke cukup, ini tidak akan selesai.
"Sayang, udah ya? Papa kan cuma mau bangunin kamu."
"Tapi maa..!!"
"Jagoan gak boleh cengeng, sekarang kamu mandi habis itu turun ke bawah buat sarapan oke?"
Aku mengecupkan dahi anak ku. Bisa kulihat dia sedikit merona dan langsung menggangguk menuruti perkataanku. Ia pun berlari ke kamar mandi dan melakukan ritualnya.
Bukan ritual itu.
Dan sekarang aku mendekati Levi yang sedari tadi melihati interaksi seorang ibu dan anaknya.
"[Name] aku juga mau."
"Mau apa?"
"Cium."
Aku menatapnya kesal.
"Enggak ada, sekarang kamu juga mandi sana."
Bukannya menuruti, ia malah merangkul pinggangku dan mendekati ke tubuhnya.
Sial, aku paham arah pergerakan ini.
"MAMA PERGI DARI PAPA!! PAPA SUKA NERKAM KAYAK BUAYA."
Aku dan Levi menengok ke arah pintu kamar mandi. Masih tertutup.
Rasanya anak ku akan menjadi seorang cenayang.
"Dengar, anak kita menyuruhku untuk pergi."
Aku segera melepaskan rangkulan Levi dan berlari ke bawah untuk melanjuti masakanku. Setidaknya pagi ini aku selamat berkat anakku.
Entah nanti malam bagaimana.
-
-
-
-
Yey.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐀𝐌𝐈 × a. levi
Fanficㅤlevi ackerman as your husband disclaimer ©Hajime Isayama. story of @lucyfaro > @louvanka. happy reading and hope u like it.