"Dia adalah orang yang tidak akan pernah mencintaiku sekeras apapun aku berjuang." -Virgo victory bachtera.
Virgo. Si ketua geng motor 'resville' yang menyukai seorang gadis anggota geng motor yang bernama deadly dark gang atau biasa di kenal dengan...
Nunggu up gak guys? Nunggu ga? Nunggu ga si, saya lelah lho mengetik dan memikirkan alur cerita heehehe.
Ngomong-ngomong tentang alur cerita, aku emang susah mikirnya guys cari idenya susah, maklumkanlah otak yang terbatas ini.
Cari idenya susah, mikirin alurnya susah, jadi mohon maaf buat yang datang ke sini cuma buat COPAST atau PLAGIAT silahkan pergi jauh-jauh!!
Cerita ini emang masih minim pembaca tp bukan berarti seenaknya di jiplak! Saya tidak terima ehe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Pagi ini seperti biasa, Zelya bersiap-siap di depan cermin memandangi pantulan wajahnya sambil mengeluarkan hembusan nafas berat. Ekspresi datarnya masih di atas rata-rata sebelum satu panggilan masuk ke ponselnya.
Saat tau siapa yang menelpon, Zelya mengangkat panggilan tersebut.
"Gue lagi di perjalanan, kamu gak lupa kan sekarang hari apa?" Tanya orang di sebrang sana.
Zelya menggeleng walaupun seseorang di sebrang sana tidak melihatnya.
"Gue bakal pastiin sampai di sana sebelum matahari terbenam, terus kita pergi sama-sama, okayy?"
"Sure, Secepatnya." Balas Zelya
"Gue usahain, good bye!"
Tut.
Setelah sambungan itu terputus, Zelya meraih tas sekolahnya kemudian melangkah pergi meninggalkan kamarnya.
"Semalam kamu kemana?" Tanya papa saat Zelya sampai di lantai bawah.
"Ke rumah Amar." Jawab Zelya. Amar adalah sepupunya.
Papa menghela nafas. "Ngapain ke sana?" Tanyanya.
"Numpang makan." Balas Zelya jujur.
Papa memijat pangkal hidungnya saat mendapat jawaban seperti itu. "Memangnya di sini tidak ada makanan sampai kamu numpang makan di rumah orang lain?"
"Papa kan itungan." Ceplos Zelya. "Emangnya kenapa kalo makan di sana? Om Keno baik, ada Amar juga di sana. Lah di sini? Sunyi sepi kayak kuburan gak seru!" Ucap Zelya bohong. Gadis itu menyukai keheningan dan kedamaian, itu hanya alasan Zelya saja agar bebas pergi keluar tanpa di serbu berbagai pertanyaan.
