First Meet

1.1K 116 44
                                    

Mansion besar menyerupai kastil itu terlihat ramai, hampir semua member Onyx Alpheratz sedang di-bebas-tugas-kan dari pekerjaan mereka.

Tap... Tap... Tap...

Nampaknya meskipun keadaan cenderung santai, langkah kaki Kang Yeosang tetap terkesan terburu-buru. Dia berhenti di ruang kerja sang ketua, membuka pintunya dengan kasar seraya berteriak, "Hongseul diculik!"

Hongjoong yang biasanya tenang, langsung panik begitu mendengar nama adiknya yang tinggal di Korea Selatan. Dia menggeram, lalu memerintahkan salah satu anggotanya untuk memanggil Wooyoung.

"Kok bisa?"

"Kita gak pernah nempatin pengaman di sekitar Hongseul, Hyung."

"Justru itu, Sang! Kok bisa? Tau dari mana Mereka kalau Hongseul adek Gue?!" teriak Hongjoong frustasi.

Pintu kembali terbuka, kali ini dengan gerakan yang lebih halus, menampilkan Wooyoung yang sudah siap dengan baju khasnya, "Itu tandanya ada 'rubah' di sini," timpalnya. Matanya melirik Hongjoong, "Gue sendirian nih?"

Hongjoong mengangguk, gestur tangannya memerintah Yeosang untuk menjelaskan secara rinci.

"Kalo menurut informasi yang kita terima, Hongseul dibawa ke markas utama Mereka," terang Yeosang.

"Di mana?"

"London."

Wooyoung mengangguk, "Kirim lokasi rincinya kalau Gue udah nyampe," lalu berjalan ke luar ruangan.

"Lo yakin? Itu markas utama, pasti banyak anjing-anjingnya."

Wooyoung berhenti, menolehkan kepalanya ke kiri, lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menyahut sama sekali.

Yeosang menatap kepergian Wooyoung dengan wajah datar, "Yeah, Axelle Jung yang selalu bekerja sendirian."

"Dua hari. Jika Wooyoung engga kembali selama dua hari, kita akan menyusulnya."

"Bukan kita tapi kalian, Hyung."

"Lo kapan sih mau turun ke lapangan?"

"Nanti, kalau dibutuhin," ujar Yeosang, lalu keluar dari ruangan Hongjoong, berniat melanjutkan pekerjaannya.

》PARTNER《

Wooyoung memandang hutan lebat di hadapannya. Ah, yang benar saja. Apa semua markas utama mafia ada di pedalaman hutan begini? Terlihat misterius tidak, malah lebih terlihat seperti tarzan.

Wooyoung menatap jam di pergelangan tangannya, menekan salah satu tombol kecil di sana yang langsung menampilkan hologram sebuah mansion besar di antara rimbun hutan. Dia melihat dengan seksama, mencari keamanan terlemah dari tempat itu.

Sepuluh menit kemudian, Wooyoung langsung bergerak memasuki hutan menuju tempat di mana Hongseul disekap.

Sementara itu, di tempat lain, tepatnya di sebuah ruang kendali sekaligus pemantauan, duduk seorang wanita bersurai pirang panjang yang menatap layar monitor dengan seringaian.

"Ruang kendali 1 melapor, ada tikus kecil yang masuk wilayah kita."

["Diterima. Tugaskan Agent 107 untuk mencegahnya. Jangan sampai Ia mendekati permataku."]

》PARTNER《

Semakin Wooyoung masuk ke dalam hutan, jarak pandang semakin terbatas. Apalagi dengan pepohonan rimbun yang menjulang tinggi menutupi cahaya matahari.

Partner [ woosan ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang