Special Story

525 81 12
                                    

Halo! Jadi, cerita ini gak ada hubungannya sama setiap part ya. Cuma aku kangen sama kalian dan pengen ngasih sesuatu, karena hiatus yang lumayan panjang aku jadi rada kaku buat update lanjutannya maafin ya. Semoga ini bisa membantu kalian kalau ada yang kangen sama work ini.

•••
- Miracles In December💫

Apakah kau tahu jika keajaiban Desember itu benar adanya? Aku baru saja mengalaminya! Dekatkan dirimu dan akan ku beritahu.

•••

Hangat dan berisik, adalah kesan pertamanya saat sepasang kaki berbalut kaus kaki tipis itu melangkah pada lantai kayu yang terlapis dengan rapi sebagai alas ruangan. Suara berisik dari arah kamar mandi terdengar hingga telinganya, padahal kamar mandi terletak di dalam kamar yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya berdiri.

Lima belas menit dan tetap masih sama, suara berisik itu tidak berkurang malah semakin mengeras. Jengkel tentu saja, udara di luar sedang dingin disertai salju yang turun sejak semalam tetapi orang itu mandi seperti dia adalah pinguin yang tahan terhadap dingin.

"Off Jumpol! Kau mandi atau bersemedi?! Cepat selesaikan, udara sedang dingin!" Teriakannya mampu membuat suara berisik itu terhenti.

Tapi, sekarang berganti dengan suara langkah kaki tergesa yang bergesekan dengan lantai kayu cukup keras. Penghangat ruangan yang terdapat di dalam rumah itu melakukan kerjanya dengan baik, lantai kayu itu semakin hangat.

"Gun?! Sedang apa kau di sini?" Wajah Off melongo ketika melihat Gun berdiri di depannya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada, jangan lupakan tatapannya yang mengintimidasi.

"Berenang. Tentu saja mempersiapkan segala hal untuk perayaan natal lah!" Gun menurunkan tangannya dan berlalu ke arah dapur meninggalkan Off yang masih berdiri termangu.

"T...tapi kenapa kau tidak bilang dari semalam? Aku bisa menjemputmu kan? Kau tidak perlu repot untuk menyetir." Tangan Gun yang tadinya sibuk dengan berbagai peralatan masak seketika terhenti.

Posisi badan Gun yang tadinya membelakangi Off berbalik untuk menatap pria jangkung di depannya, tangan Gun dengan spontan memeriksa kening Off membuat pria yang lebih tinggi dari Gun menatap bingung.

"Kau sakit? Aku sudah mengatakannya bahkan dari kemarin lusa!" Off hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tatapan mata Gun beralih pada tubuh Off, menelusuri tubuh pria itu dari atas hingga bawah hingga dirinya menyadari sesuatu yang membuatnya menghembuskan nafas kasar.

"Hei, mau sampai kapan kau hanya menggunakan handuk? Segera pakai bajumu dan kita makan malam!" Setelah mengucapkannya Gun kembali berbalik dengan satu tangan yang ia gunakan untuk menahan tawanya.

Off membulatkan matanya saat menyadari saat keluar dari kamar mandi tadi dia hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggang hingga tubuh bagian bawahnya, Off Jumpol bodoh! Bagaimana dia bisa tidak menyadari hal itu?

Off dapat mendengar suara tawa Gun yang tertahan dan itu mampu membuat telinganya sedikit terganggu, lebih sialnya lagi adalah Off Jumpol mulai memerah sekarang. Segera Off meninggalkan dapur dengan terburu-buru san sedikit tersandung membuat tawa Gun semakin menggelegar, sungguh reputasi Off Jumpol sudah hancur di depan Gun Atthaphan.

[1] Universe - [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang