Would You?

461 78 7
                                    

Kau duniaku yang baru, sebuah dunia yang ku temukan ketika aku kehilangan sebuah cahaya.

———

Suara dentingan sendok saling bersahutan di tengah sepi yang mendera, Tay tidak hanya berfokus pada makanan yang sedang ia santap, tapi juga pikirannya berfokus pada Off. Sahabatnya itu memang berada di depannya, tapi Tay memikirkan bagaimana nasib hubungan takdir antara sahabatnya dengan Gun, walaupun Tay tahu sahabatnya itu takkan menyerah tapi sama saja segalanya akan terasa berat.

Pikiran Tay melayang pada kejadian semalam, saat New menceritakan segalanya. Tay kira Gun hanya seorang manusia biasa, tapi ternyata pemuda itu jauh lebih spesial dari apapun. Off mendongakkan kepalanya untuk mengambil air mineral di sebelahnya, alisnya menyatu ketika melihat Tay melamun sambil memandang lurus.

"Kau melamun? Melihat apa?" Off mengikuti arah pandang Tay, tapi dia tidak menemukan apapun hanya rerumputan yang bergoyang karena angin.

"Tay?"

"Tay Hardwin!"

"Bisakah kau tidak berteriak?!" Tay terlonjak dari duduknya dan memandang Off dengan kesal.

"Huh? Aku sudah memanggilmu hampir ribuan kali, tapi kau malah tetap melamun!"

Sungguh kebohongan besar jika Off telah memanggil Tay ribuan kali, nyatanya Off hanya memanggil Tay dua kali.

"Kau mencoba berbohong padaku?" Tay menyipitkan pandangannya dan memandang Off dengan tatapan membunuh.

"Kau terlihat serius, hingga aku bisa melihat kerutan pada dahimu." Off menunjuk tepat pada kening Tay.

"Sialan, aku hanya berfikir bagaimana rerumputan itu bisa bergerak secara konstan padahal angin yang bertiup kecepatannya tidak selalu sama setiap detik." Tay menyangga wajahnya dengan tatapan yang masih fokus kearah depan, berusaha mengalihkan atensi Off dari pertanyaan yang dilontarkan sebelumnya.

"Kau sungguh ingin mengetahui hal sekonyol itu?" Off benar-benar tidak habis fikir dengan jalan pikiran Tay.

"Ah Off, apakah kau ada acara nanti malam?" Off meletakkan alat makannya dan meminum air mineral di hadapannya.

"Sepertinya tidak, kau tahu apa kesibukanku sekarang bukan?" Tay mengangguk paham, belakangan ini Off memang akan lebih sering menghabiskan waktunya di perpustakaan entah untuk alasan apa.

"Bagaimana dengan matemu?"

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Hening, baik Off atau pun Tay tidak ada yang bersuara sedikitpun. "Baiklah, lupakan." Tay akui dia bodoh, bertanya sebuah pertanyaanyang bisa membongkar sebuah rahasia.

"Aku bertemu dengannya kemarin." Tangan Off yang tadi ya menyendok nasi tiba-tiba saja mengaduk nasi yang ada di piring nya dengan tidak bersemangat.

"Kau tau? Aku jatuh cinta lagi dan lagi kepadanya, tapi dia manusia biasa untuk menyakinkan dirinya butuh sebuah perjuangan." Tay diam, membiarkan Off meneruskan perkataannya.

[1] Universe - [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang