Library

398 77 6
                                    

Bolehkah aku memilikimu?

•••

Warning!

This chapter have a kissing scene!

•••

Hari Kamis adalah hari yang melelahkan untuk Off, entah kenapa hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus ia kerjakan ditambah Off sama sekali tidak bertemu dengan Gun. Terhitung sudah hari keempat Gun tidak terlihat di kampus, semenjak hari Minggu mereka bertemu. Off menghela nafas lagi, kepalanya tiba-tiba saja berdenyut pening.

"Off, kau sudah selesaikan laporan yang ku kirimkan?" Off mengangkat wajahnya dari meja mendengar Arm menghampirinya.

"Aku baru saja meletakkan kepalaku dan kau bertanya soal laporan lagi? Huft." Arm hanya tertawa pelan mendengar gerutuan sahabatnya itu, sungguh ini bukanlah Off.

"Hei ada apa denganmu dude? Kau sepertinya sangat tersiksa." Arm mengambil duduk tepat di depan Off dan mereka berbatasan dengan meja panjang.

"Huh, sudah empat hari Gun menghilang, aku sama sekali tidak bisa mencium pheromone nya di kampus." Arm mengangguk mengerti.

"Tapi, tidak ada yang salah soal kalian kan? Maksudku kalian baik-baik saja bukan?" Off mengangguk menjawab pertanyaan Arm.

"Ah, tapi ada satu hal." Arm yang tadinya sudah merasa lega dan ingin membuka bukunya kini beralih menatap Off dengan minat.

"Apa? Ada yang salah diantara kalian?"

Off membenarkan duduknya menjadi tegap, memasang wajah serius. "Kemarin saat ditaman, ada anak kecil meminta izin untuk memeluk Gun," ucap Off.

"Lalu?"

"Masalahnya adalah dia bilang jika Gun seorang Omega, walaupun Gun sendiri berkata jika tidak perlu memikirkan itu tapi entah kenapa itu mengangguku." Off sedikit menundukkan kepalanya, memainkan beberapa alat tulis yang tergeletak di atas meja.

"Off, cepat atau lambat dan mau seberapa keras pun kau berusaha menyembunyikan sebuah kebenaran itu pasti akan terungkap. Gun dengan jati dirinya, waktu akan memainkan perannya dengan cantik." Dalam hati Off membenarkan semua perkataan Arm.

Arm bangkit dan menepuk pelan bahu sahabatnya itu, meninggalkan Off dalam keterdiaman memikirkan bagaimana konsekuensi terburuk yang akan ia dan Gun hadapi.

Memiliki mate seorang manusia biasa bukanlah hal mudah, menyakinkan sang mate adalah hal tersulit yang harus dilakukan belum lagi jika sang mate menolak takdirnya, sebuah konsekuensi berat akan dihadapi. Entah dirinya yang harus memutuskan tali ikatan mate dan menemukan mate baru atau hidup sendiri lalu perlahan berubah menjadi butiran abu.

•••

Gun membalikkan beberapa buku secara bersamaan secara berulang, berusaha mencari sebuah topik yang menarik minatnya untuk mengerjakan tugas tapi nihil, dia sama sekali tidak menemukan topik itu. Sikunya menumpu pada meja dan ia meletakkan dagunya pada telapak tangan yang terbuka, beberapa hari ini Gun merasa kurang sehat jadi absen untuk mengikuti perkuliahan, tapi sekarang saat dirinya masuk tugas menggunung menunggu.

"Gun, aku akan ke kelas terlebih dahulu." New berjalan mendekati Gun dengan tangan penuh buku.

"Kau ada kelas lagi?" New mengangguk sebagai jawaban untuk pertanyaan Gun.

[1] Universe - [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang