"Draco? Draco Malfoy?" Ucap Cerine seraya memicingkan matanya. Mencoba memastikan bahwa penglihatannya memang tidak bermasalah.
"Jangan bilang kau.... Cerine de Mortain?" gumam Draco yang masih tertohok saat melihat gadis yang kini berdiri di hadapannya.
Cerine menatap Draco dengan tatapan yang merendahkan, "Hhaa.... sudah tujuh tahun sejak terakhir kita berjumpa, huh?"
Ia mendengus melihat Draco yang kini sudah tumbuh menjadi pria dewasa, "Kemana wajah bocah ingusan yang selalu kau tunjukkan pada waktu itu, Draco? Oops, apa sampai sekarang pun kau masih sering mengadu pada Lucius?"
"Wow, bagaimana dia bisa mengetahuinya." Bisik salah satu teman Draco yang memiliki badan paling gemuk.
"Aiishh! Tutup mulutmu, Crabbe!"
Gadis itu terkekeh saat tak sengaja mendengarnya, "Pfftt... Sudah kuduga, sifatmu sama sekali tidak berubah, Draco. Sepertinya Narcissa terlalu memanjakanmu, apa aku perlu memberinya nasehat?" Cerine menyeringai melihat Draco yang mulai terpancing saat dirinya mengutip nama sang ibunda.
"Jangan berani menyebut nama ibuku, Cerine!"
Tangannya bersidekap seraya menutup mulut, "Oh? Draco, kau berani melawanku sekarang? Waah... apa bersekolah di Hogwarts sedikit menaikkan rasa percaya dirimu? Hhmmm... Itu hal yang mengesankan, mengingat saat kecil dulu kau bahkan tak berani melawan sepatah kata pun kepadaku."
Rahang pria pirang itu mulai mengeras, ia mengepalkan tangannya berusaha menahan agar tidak menampar gadis itu, "Aku sudah berbeda sekarang, jangan samakan aku dengan anak kecil yang kau kenal, Cerine." ujarnya dengan suara yang dingin.
Cerine tersenyum kemudian perlahan melangkah mendekat, "Baiklah, jika kau sudah merasa cukup dewasa. Maka kau bisa menunjukkan penyesalanmu kepadaku, bukan?"
Draco hanya diam membisu, harga dirinya sangat menolak untuk menunduk bahkan meminta maaf pada gadis yang kini berdiri di hadapannya. Karena jika ia menurunkan derajatnya di depan murid Gryffindor pasti itu terasa sangat memalukan.
"Aku menunggu, Draco." Tutur Cerine setelah lama menanti Draco yang hanya diam tak bergeming.
Melihat Draco yang merasa tertekan, salah satu temannya pun mengambil alih. Ia menarik pria pirang itu ke belakangnya, "Biar aku saja yang mewakili permintaan maaf," ucap seorang gadis berkacamata yang sebelumnya juga ikut meleraikan Cerine dengan Pansy.
"Apa kau akan menerimanya jika aku yang meminta maaf?" sambung gadis tersebut.
"Berlindung pada seorang gadis, Draco? Hhah! Kau sangat dewasa sekali." Singgung Cerine seraya melukis seringaian yang semakin terasa menghina bagi Draco.
"Baiklah, setidaknya masih ada murid Slytherin yang mememiliki attitude. Siapa namamu?" Lanjut Cerine yang kini beralih menatap ke gadis berkacamata di depannya.
"Veena Middleton," ucapnya lalu menarik nafas panjang.
"Dengar, aku minta maaf atas perlakuan teman-temanku, lain kali aku akan mencegah mereka agar tidak mengulangi hal ini," Gadis bernama Veena itu pun sedikit membungkukkan badannya, menunjukkan sikap permohonan maaf.
Ia pun mendongkak kemudian menyeringai, "....apa kau merasa puas sekarang?"
Senyuman di bibir manis Cerine perlahan memudar setelah mendengar kalimat sindiran dari gadis tersebut, "...dan ijinkan aku untuk memberi saran. Sebaiknya kau pun harus menjaga ucapanmu, Ms. Mortain." lanjut Veena dengan ekspresi datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEASLEY : THE CRAZY TWINS
FanficCerine de Mortain, gadis berdarah biru dari Beauxbatons yang terpilih untuk menjalankan program pertukaran pelajar dengan sekolah Hogwarts. Meskipun sebenarnya ia tak begitu menginginkannya. Sikapnya yang acuh dan dingin membuat dirinya kesulitan me...