(ಠ_ಠ)>⌐■-■(ಠ_ಠ)>⌐■-■(ಠ_ಠ)>⌐■-■(ಠ_ಠ)>⌐■-■
Kwon jiyong mengendarainya mobilnya di tengah luasnya kota seol di malam hari, jiyong akan segera pulang dan menemui anaknya yang sudah lama ia rindukan,
Anak nya, kim junkyu, sudah sekitar dua bulan dia tinggalkan sendirian dirumahnya yang bisa di bilang, yaah... Besar sekali.
Seorang anak kecil di tinggal sendirian di rumah sebesar itu? Jiyong jadi sangat khawatir.Tapi ngomong-ngomong, junkyu bukan lagi anak kecil berumur lima tahun, dia sekarang sudah berumur 17 tahun, tapi... Jiyong masih tidak bisa mempercayai junkyu untuk ditinggal seorang diri dirumahnya, mengingat statusnya sebagi seorang mafia terkenal di kalangan mafia lainnya, tentu jiyong mempunyai banyak musuh, bisa saja suatu saat anaknya yang akan kena imbasnya.
Sibuk memikirkan sang anak, jiyong sampai tidak sadar kalau di depannya ada seorang pemuda yang berjalan sempoyongan, seperti mabuk?
Jiyong memberhentikan mobilnya mendadak, hampir saja dia menabrak orang.Saat mobil jiyong berhenti, tiba-tiba pemuda di depannya itu jatuh, apakah dia benar-benar mabuk? Pikir jiyong.
Jiyong turun dari mobilnya, mengahampiri pemuda itu.
Jiyong memperhatikan badannya, dari ujung kepala sampai ujung kaki, sepertinya dia bukan orang yang sedang mabuk, jelas sekali dia habis di keroyok, banyak sekali luka lebam di bagian wajahnya, dan lihatlah tangan itu, tangan itu seperti habis di sayat-sayat, pemuda ini terlihat kacau.Melihat pemuda ini, sepertinya dia seumuran dengan anaknya, junkyu.
Dia jadi teringat anaknya,Jiyong lalu segera memapah pemuda itu memasuki mobilnya, membaringkannya di kursi penumpang, jiyong rasa tidak ada salahnya menolong orang ini.
.
.
.
.
.Setelah sekitar 30 menit, jiyong sampai di rumahnya, memanggil satpam penjaga rumahnya, agar membantunya membawa pemuda itu kedalam.
.
.
.
.
.
Junkyu sedang berada di kamarnya, berbaring sambil memainkan ponselnya, dia melihat pesan terakhir yabg di kirimkan ayahnya, itu sudah sekitar 1 jam yang lalu.
Ayahnya bilang dia akan datang 40 menit lagi, tapi sampai sekarang masih belum datang juga.Junkyu memutuskan untuk mengambil air minum di dapur, haus juga bermain ponsel tidak minum selama berjam-jam.
Junkyu menuruni anak tangga satu persatu dengan malas, sekarang junkyu sudah berada di dapur, dia lalu mengambil air minum dan mendudukkan pantatnya di kursi tempat meja makan, meneguk airnya perlahan.Tiba-tiba seseorang mengagetkan junkyu,
"JUNKYU!!!! PAPA PULANG!!!"
Hampir saja junkyu menyemburkan air minumnya karena terkejut dengan teriakan ayahnya itu.
Junkyu segera berlari menuju ruang tamu, dia melihat punggung ayahnya, lalu segera menubrukan badanya di punggung ayahnya, memeluk nya dari belakang.
"PAPA!!!! KYU KANGEN PAPA!!!!" teriak junkyu dengan nyaring, sampai seseorang yang sedang berbaring di sofa, terbangun dan meringis,
"Ssssshhhhh"
Ucap orang itu sambil memegangi kepalanya.Junkyu yang menyadari ada seseorang yang meringis pun melepaskan pelukannya,
Lalu beralih menatap lelaki yang sedang memegangi kepalanya,
Mata junkyu membola kaget, dan segera menutup mulutnya dengan telapak tangan."ASTAGA!!! YOSHI!!!!!"
Iya orang yang di tolong jiyong itu yoshi."Kau kenal dengannya kyu?" Tanya jiyong beralih menatap anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY - [Harukyu yoshikyu]
Teen Fiction"Apa itu kebahagiaan?" Siapa yang bisa menjawab pertanyaan itu? Tidak bisa menyalahkan takdir maupun tuhan, aku bahagia dan kemudian semuanya menghilang. Keadilan? Kurasa selama kita masih hidup di dunia ini, kita tidak akan bisa mendapat keadilan...