🐾🐾🐾

369 57 17
                                    

"Ayo kita memasak sesuatu" ucap junkyu kepada kedua orang yang sedang terdiam entah merenungi apa.

Mereka berdua segera menengok serentak ke arah junkyu.

"Hah? Kenapa kau tidak beli makanan saja tadi?" Ucap haruto
Lalu diangguki oleh yoshi.

"Hahhh~
Junkyu menghela nafas sebentar.

Kan aku mengajak kalian kerumahku bukan hanya untuk berdiam diri saja di kursi itu dan saling melamun" ucap junkyu dengan nada yang bisa di bilang cukup kesal.

Bagaimana tidak kesal, sudah hampir 1 jam mereka hanya berdiam di kursi tempat makan di rumah junkyu dan hanya saling melamun.

Junkyu mrngajak haruto ke rumahnya ya untuk memasak makanan bersama, agar yoshi makan juga, junkyu yakin jika makan di luar pasti yoshi selalu menolak untuk makan, dengan alasan sudah kenyang.
Kenyang apanya dari tadi pagi saja belum memakan apapun, jadi junkyu berniat untuk memasak bersama saja di rumahnya.

"Kalian kenapa masih disitu?" Tanya junkyu yang sudah dari tadi berkutik dengan peralatan dapur.

"Lalu? Aku harus kemana?" Tanya yoshi

"Kalian pikir aku pembantu? Sini bantu aku memasak, dasar tidak peka, semua lelaki sama saja" junkyu merengut, kenapa meraka tidak memiliki inisiatif untuk membantu junkyu memasak makanan.

"Tapi kau kan juga lelaki" ucap haruto pelan

"Aku tau aku lelaki tapi aku lelaki yang peka, tidak seperti kalian berdua"

"Berarti tidak semua lelaki itu sama" sahut yoshi

"DIAM KAU YOSHI-KUN!!!" Teriak junkyu

Yoshi hanya terkekeh mendapat bentakan junkyu yang sama sekali tidak mengerikan baginya.

Lalu yoshi mendekati junkyu
"Aku harus membantu apa?" Ucap yoshi

"Kau cukup memotong bawang ini saja, bisa kan? Dan pastikan jangan berusaha memotong urat nadi mu sendiri" junkyu menunjuk nunjuk wajah yoshi dengan sebuah pisau yang dari tadi masih di peganggnya.

"Aku tidak akan melakukan itu lagi kim junkyu" ucap yoshi dan segera memotong bawang di depannya ini.

"Lalu aku harus apa?" Tanya haruto, dia sedikit jengah karena di anggap tidak ada oleh dua orang yang dari tadi hanya berbicara berdua tanpa mengajaknya.

"Oh haruto, kau hanya perlu mencuci sayur ini dan memotongnya" ucap junkyu mengalihkan atensinya kepada haruto

"Hm" haruto hanya membalas dengan dehemam

"Lalu kau sendiri? Melakukan apa?" Tanya haruto lagi

"Aku akan mengawasi kalian" ucap junkyu

"Apa apaan tidak adil, kau hanya mengawasi kami? Kami kelalahan memotong semua bahan yang kau suruh, dan kau hanya duduk disana dan mengawasi kami??!?!" Ucap haruto merasa di perlakukan tidak adil oleh koala gemuk itu.

Junkyu hanya tertawa mendengarkan kata2 haruto itu, menurut junkyu lucu saja, bukankah haruto seorang mafia? Dimana sisi dingin gelap dan menyeramkan itu pergi? Kenapa sekarang sisi lucu itu malah muncul? Junkyu jadi geli sendiri mengingat dirinya dulu begitu ketakutan saat pertama kali bertemu dengan haruto,

Tapi sungguh haruto benar2 berbeda, haruto yang pertama kai ia lihat adalah orang berwajah datar dan tidak memiliki senyuman, namun memiliki beribu seringai yang menyeramkan, mampu membuat orang yang melihatnya seperti merasa di cekik.

"Kenapa kau tertawa seperti itu?" Tanya haruto sedikit kesal, bukannya menjawab malah tertawa saja dari tadi.

"Tidak apa, hanya saja kau lucu" ucap junkyu dengan enteng.

EMPTY - [Harukyu yoshikyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang