Hayiee gess, aku balik nieehhh.
Makasih buat yang masih nunggu book ini.. . .
"Ada masalah apa kau?"
Sebuah suara yang berasal dari pria paruh baya, mengganggu pendengarannya dan juga membuang waktunya. Lantas dia berbalik menatap nyalang ke arah pria paruh baya itu.
"Tak ada"
Setelah menjawab seperti itu, dia berbalik dan melangkahkan kakinya melanjutkan perjalanan singkatnya yg tertunda.
"Jawab aku, kenapa kau seperti ini?!"
Lagi-lagi orang itu kembali bersuara.
"Memang nya apa peduli mu?" Jawabnya, tanpa berbalik maupun menoleh kearah pria tua itu.
"Tentu saja aku peduli, aku ini ayah mu-!!!" Ucapnya, ya memang pria tua itu adalah ayah nya, tapi masa bodo dengan tatakrama sebagai seorang anak, bahkan dia sama sekali tidak menganggap pria tua itu ayahnya.
"Ck, omong kosong"
Setelah itu, dia pergi begitu saja tanpa menghiraukan teriakan amarah dari lelaki paruh baya yang menyandang gelar sebagai presiden sekaligus ayahnya itu.
. . .
Seseorang tiba-tiba duduk di samping junkyu, siapa? entahlah junkyu tidak mengenalnya.
Junkyu mencoba mencairkan suasana, mengajak orang itu berbicara sepertinya tak ada salahnya.
"Hai" sapa junkyu
"...."
"Siapa namamu?" Junkyu mengulurkan tangannya.
Namun hingga beberapa menit tangan itu berada di udara, tak kunjung mendapat balasan, jadi junkyu menarik tangannya kembali, dan tersenyum sabar.
Ayolah ini sudah biasa terjadi ~
"Namaku junkyu, kim junkyu"
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
Junkyu merasa kesal dengan orang ini, wajahnya memang tampan, tapi apakah dia tuli? Sedari tadi junkyu berbicara, orang itu tak ada merespon sama sekali, jgn kan merespon, menengok kearahnya pun tidak.
Karena terlalu kesal, junkyu menarik tangan itu, dan menggenggamnya. Seperti orang bersalaman tentunya.
Dan dengan kasarnya orang itu menyentakkan tangan junkyu, lalu menyingkirkannya.
"Jangan sentuh aku, aku tak ingin tangan kotor mu itu mengotori kulit ku"
ucap nya, tak ada smirk atau apapun itu, wajah itu hanya berekspresi datar, dan suaranya itu, tak ada irama sama sekali, Datar sedatar datarnya.
SUNGGUH-!!!!
Junkyu sudah sangat sering di perlakukan seperti itu, t-tapi... tapi kenapa kali ini menyakitkan.
Junkyu menundukkan kepalanya, lalu menghela nafas lelah.
"Ah maaf"
Yah hanya itu yang bisa dia katakan, dia tak bisa melawan, atau ingin marah pun tak akan pernah bisa.
"Junghwan, so junghwan"
Junkyu mendongak, menatap wajah tampan pria itu, hm mata itu, mata junkyu terlihat berbinar.
"Hah?"
"Namaku so junghwan"
Ucap pria itu, namun wajah itu tetap saja datar. Tapi tak apa, setidaknya pria itu sudah menjawab pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPTY - [Harukyu yoshikyu]
Teen Fiction"Apa itu kebahagiaan?" Siapa yang bisa menjawab pertanyaan itu? Tidak bisa menyalahkan takdir maupun tuhan, aku bahagia dan kemudian semuanya menghilang. Keadilan? Kurasa selama kita masih hidup di dunia ini, kita tidak akan bisa mendapat keadilan...