17.🖤 This Pain Is Just Too Real 🖤

3.9K 697 281
                                    

Di sini tidak saya publish full ya, untuk kalian yang berminat baca judul ini sampai tamat, silakan order PDFnya

🥰🥰🥰


Judul: The Bodyguard From Seoul

Jumlah chapter: 37

Jumlah kata : 85505

Jumlah halaman : 1067

Harga: 25K

Payment : DANA/Shopeepay/Pulsa

Kontak WA : 085348334069

Terima kasih 🥰🙏🏻


♥︎♥︎♥︎




Asha berjalan tenang menyusuri lorong dengan Jim berjalan di belakangnya. Pemuda tinggi itu selalu setia mengiringi ke mana pun ia pergi. Saat ini Asha ingin keluar untuk sarapan. Mereka tiba di Seoul jam dua belas malam, langsung menuju ke hotel yang telah dipesan. Asha langsung jatuh tertidur sesampainya ia di kamar hotelnya. Maka pagi ini ia berniat untuk mencari sarapan sesuai seleranya.

"Jim, di mana kita bisa mendapatkan ayam bumbu madu yang enak?" Asha berkata sembari berjalan, sepasang mata cantiknya ditutupi kacamata hitam, benar saja, saat keluar dari lobby, sinar matahari pagi di awal musim semi menyambut ceria.

Namun yang sesungguhnya terjadi adalah, Asha sedang menyamarkan matanya yang terlihat sembab akibat terlalu banyak menangis.

Semalam setibanya di hotel, ia tiba-tiba saja sangat merindukan sosok Haejoon.

Asha tidak bisa melupakan pria itu sedikit pun. Semakin janin di dalam perutnya bertumbuh, maka rasa rindu dan cintanya kepada ayah sang bayi juga semakin besar.

Asha tahu dirinya sudah tak terselamatkan!

"Aku sudah mendapatkannya, letaknya tak jauh dari sini!" Jim menerima sebuah kunci mobil dari petugas hotel, membuka pintu di depan untuk Asha, menunggu sampai pemuda itu masuk lalu menutup pintu. Ia pun segera masuk ke sisi pengemudi dan membawa sang majikan menuju restoran yang didapatkannya dari rekomendasi agencynya di Seoul.

Hanya lima belas menit, mobil itu telah tiba di depan sebuah restoran yang nampak nyaman. Tidak begitu mewah namun terlihat jika itu tempat yang cukup laris.

Jim segera keluar dan membukakan pintu untuk Asha, pemuda itu segera keluar, keduanya segera masuk. Jim mengamati seisi restoran dan mengikuti langkah Asha.

"Apa kau ingin sarapan denganku?" Bertanya kepada pemuda itu, Jim sejenak nampak berpikir, sampai kemudian mengangguk, "baiklah," ucapnya.

Setibanya pesanan mereka, Asha benar-benar terlihat menikmati ayam bumbu madunya. Jim sudah akan menyelesaikan sarapannya kala tiba-tiba raut wajah Asha berubah, ia meletakkan sumpitnya dan wajahnya memucat.

"Kau kenapa?" sang bodyguard bertanya pelan.

"Aku merasa mual, perutku tidak nyaman!" Asha menjawab dengan suara menahan mual.

"Apa makanannya tidak enak? kita ganti tempat?" Jim bertanya, sedikit panik mendapati wajah boss kecilnya itu nampak pucat pasi.

The Bodyguard From Seoul ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang