9. 💔 Terusik 💔

3K 639 129
                                    

Menurut kalian, siapa tokoh paling menyebalkan di dalam cerita ini?

Asha kah?

Haejoon kah?

Arry Chen kah?

Jean Lee kah?

.

Saya khawatir jika chapter dari judul ini akan melambung tinggi, karena itu, dari sekian banyak alur di kepala, harus dikompres agar lebih simple dan tidak berbelit-belit dan tidak terlalu banyak konflik.
Semoga kalian tidak bosan dengan judul ini 🤭


||

||

||

Happy Reading

||

||

||



Asha duduk diam di balik meja counter, mengamati beberapa karyawannya yang sedang melayani pelanggan. Tatapannya juga tertuju pada sosok yang duduk tenang di sana dengan sebuah majalah bisnis di tangannya. Ia nampak fokus membaca.

Asha nyaris tak bisa bersikap normal sejak dua hari yang lalu. Ia yakin wajahnya terus merona merah sejak hari itu. Meski terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa, tapi Asha bahagia.

Setidaknya Haejoon nampak lebih manusiawi padanya sejak kejadian itu. Asha sendiri tak mengerti apakah itu sebuah bentuk tanggung jawab atau bagaimana. Teringat bagaimana ia membantu dirinya memasuki kamar mandi, lalu menerobos masuk ke kamar mandi karena mendengar teriakannya.

Asha tahu jika itu karena tugasnya sebagai seorang bodyguard. Tapi entah ini nyata atau hanya perasaannya saja, Asha merasa akhir-akhir ini Haejoon kerap menatap diam-diam padanya.

Apakah bodyguard tampan itu mulai tertarik pada dirinya?

Atau dia sedang berpikir bagaimana cara menjauhi dirinya?

Atau dia sedang menyusun rencana untuk membalas perbuatan Asha padanya waktu itu?

Tapi untuk apa? Yang rugi kan Asha, bukan dirinya?

Asha rela memberikan tubuhnya yang bahkan digilai banyak lelaki ini. Asha tak pernah mau disentuh oleh pria mana pun yang direbutnya dari Arry Chen.

Ah, Haejoon hyung memang orang yang susah ditebak. Pikir Asha, setelah malam itu ia akan bersikap dingin dan bisa saja mengakhiri kontrak dengan ibunya karena telah dijebak.

Kenyataannya? Pria tampan itu masih terlihat seperti biasa saja, malah sikap Haejoon sedikit lebih baik. Apa itu hanya perasaan Asha saja? Tapi itu terasa nyata. Haejoon tak sedingin biasanya. Wajahnya memang masih terlihat datar seakan tanpa ekspresi, tapi ia akan merespon celetukan-celetukan tak penting Asha yang biasanya ia abaikan. Ah, jangan biarkan Asha menjadi gila sendiri karena halusinasinya.

Plakkk!

Asha menepuk pipinya sendiri, menyadarkan dirinya dari berbagai pemikiran tak jelasnya. Saat itulah ponselnya berbunyi, telepon dari salah satu temannya.

"Sha, kau tahu jika Arry menemukan kekasih baru? kali ini nampak serius, Sha!" Suara temannya di seberang membuatnya mengerutkan kening.

"Gebetan mungkin?" Asha bertanya tak yakin.

The Bodyguard From Seoul ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang