Sore ini Metta pergi ke toko buku tapi sebelum ia pulang ke rumah ia terlebih dahulu mampir ke mini market untuk membeli cemilan.Metta sedang memilih beberapa cemilan ringan untuk nya. Namun saat ia berbalik badan ia melihat sesosok orang di sana,ia kemudian menarik senyum nya. Namun
Deg
Seorang gadis cantik nan manis menghampiri cowok tersebut. Hati nya langsung sesak. Bagaimana tidak,di sana ia melihat Vero pacarnya bersama cewek lain. Percayalah ini sakit.
Tidak,tidak Metta tidak boleh berpikiran seperti itu. Mungkin saja itu sepupu atau adik dari Vero kan bisa jadi.
Metta langsung membalikan badannya memunggungi dua orang itu.
"Hey Vero aku udah selesai nih belanjaanya, yuk bayar." Ujar cewek itu kepada Vero yang mampu di dengar oleh Metta. Apa mungkin ini alasan cowok itu tidak mau mengantarnya ke toko buku.
"Yaudah yuk aku bayar abis itu kita langsung pulang yaa?" Ujar Vero pada gadis itu.
Apa ini tuhan semoga wanita itu tidak akan mengganggu hubungan nya dengan Vero. Semoga!
"Iihh kita makan dulu donk,aku laper tau,kita ke kafe biasa yaahh,yaaa" . Rengek gadis itu kepada Vero .
"Yaudah deh".
Sakit sungguh mendengar Vero berbicara manis seperti itu pada gadis lain. Apa lagi mereka menggunakan kata aku-kamu. Siapa mereka?
****
Metta mengikuti mobil Vero dari belakang menggunakan taksi. Ia ingin tahu siapa gadis itu.
Mobil itu tepat berhenti di sebuah kafe. Yang benar saja ini,kafe ini adalah tempat faforit nya dengan Vero.
Metta ikut memasuki kafe dan duduk di meja yang bersebelahan dengan meja mereka. Ia lalu menutupi wajahnya dengan buku menu agar tak terlihat.
"Ver, udah lama lho kita gak kayak gini,jalan bareng berdua doank,kangen tauuu." Ujar cewek itu kepada Vero. "Apalagi sekarang kamu sibuk sama pacar kamu itu".
"Yaa aku kan gak bisa ninggalin dia." Jawab Vero lalu menghela nafas. "Aku juga kangen sama kamu."
Deg
Tubuh Metta seketika meremang mendengar Vero mengucapkan kata itu. Hatinya sesak. Mengapa Vero tak memberitahu nya kalau memang dia bukan siapa siapa.
"Diihh kamu,makin sayang tau gak." Ujar gadis itu. Oh Metta tidak salah dengar kan dia mengatakan sayang kepada pacarnya. Metta sudah tidak tahan lagi. Ia akhirnya menangis.
"Iya aku juga sayang sama kamu Ananta." Jawab Vero pada gadis itu.
Jadi nama gadis itu adalah Ananta.Tes....
Air matanya menetes semakin deras. Ia lalu mengusap air matanya dan dengan kecepatan kilat ia berdiri dan berjalan keluar kafe tersebut.
Mata Vero menemukan sesosok sesoorang berjalan cepat menuju pintu keluar. Metta?
Gadis itu menangis. "Apa dia lihat dan denger semuanya,dia pasti salah paham." Batin Vero.
Metta semakin mempercepat langkah kakinya saat ini ia sedang berjalan di pinggir jalan raya sambil menangis. Ia lantas menatap ke langit. Sudah hampir gelap. Sebentar lagi malam tiba. Ia lalu melihat jam di pergelangan tangannya 06:13 PM
Ia tak menghiraukannya. Ia lalu menghapus air matanya. Ia tidak boleh langsung percaya. Ia harus meminta penjelasan kepada cowok itu besok pagi ya ia harus meminta penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AgraMetta
Teen FictionAgra dan Metta, keduanya saling mengenal,namun juga saling berjauhan. Mereka saling menyayangi tetapi saling melupakan. ***** "Ih kok lo nyebelin sih?" "Ya emang!" "Tuh kan!" "Biarin itu hobi gue!" "Sumpah lo tuh stres tau gak!" "Lah ya emang!" "Ast...