3. Gercep lah

12 1 0
                                    

"TAAAAA,METTAAAAAAA......"

"Iihhh apaan sih Nggun?" Ujar Metta yang terganggu dengan suara toa milik Anggun, sahabatnya. Pagi pagi buta tapi telinganya serasa hampir budeg dengar kaleng rombeng satu ini.

"Taa, gue mau curhat nieh." Ujar Anggun sembari duduk di kursi depan Metta dengan posisi duduk menghadap ke belakang,pecicilan memang.

"Hmmm,soal apa?" Tanya Metta sambil menutup buku yg tadi sempat ia baca.

"Soal cinta."

"Wuiihh temen gue yang tomboy bisa jatuh cinta ternyata?" Ejek Metta, memang Anggun ini tomboy setengah mati, lihat saja penampilannya, memakai topi terbalik, pecicilan, dan juga gaya nya.

"Diih bisa donk." Ujar Anggun sambil menoyor kepala Metta."lo mau tau gak siapa orang nya?" Anggun menaikan turun kan alisnya.

"Siapa?"

"Lo kenal Agra anak kelas XII IPA 5 kan?" Ujar Anggun sambil menatap Metta antusias.

"Kenal."

"Itu orang yang gue suka."

"Whattt?"

"Seriusan lo?" Pekik Metta terkejut.

"Iya,keren kan?? Cowo pinter, ganteng cool, gak kayak cowok lu yang brandal gitu." Puji Anggun sambil mengkhayal tak jelas.

"Diih brandal tapi kan sayang!" Ujar Metta tak terima. "Btw sejak kapan lo suka sama Agra??" Tanya Metta

"Udah lama sih, sejak dia nolongin gue waktu gue mau ketimpuk bola basket." Jelas Anggun

"Kapan tuh?? Kok lo gak cerita?"

"Udah lama sih,sekitar dua minggu yg lalu." Ujar Anggun sambil nyengir.

"Hiiliiihh emang mau si Agra sama lo yang kayak cowok gini?" Hardik Metta pada Anggun.

"Heeehh lo tuh ngeselin tau gak?" Ujar Anggun kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

*******

"Ver, gue boleh minta tolong gak?" Ujar Sabil,sahabat Vero sejak SMP.

Kini mereka masih saja duduk di kantin,padahal bel masuk sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.

"Paan?"

"Masalah cewek,bro?" Tanya Ferli sambil menatap Sabil menyelidik. "Yeelah si fakboi mau beraksi cuy." Ejek Ferli sambil memasang wajah girang nya

"Gue bukan fakboi, enak aje lu." Ujar Sabil tak terima sambil memasang wajah kesalnya.

"Udah woy, berisik lo pada!" Ujar Vero pada kedua temannya. "Cari cewek sono biar waras kayak gue." Ujar Vero angkuh sambil menepuk nepuk dadanya sombong.

"Laahh najeesss, sombong amat lu." Hardik Sabil. "Baru juga dapet Metta, belom Bu Shani." Sabil menyebut satu nama guru yang paling galak di sekolahnya setelahnya tertawa lebar.

"Huaannjiiirr busrak yakali gue pacaran sama Bu Shani,ih jijik." Vero bergidik ngeri membayangkan wajah Bu Shani yang sudah tua tapi masih jomblo sampe sekarang.

"Ya kan ntar lo gak dimarahin lagi sama Bu Shani,yekan??" Ujar Ferli sambil menaik turun kan alisnya.

"Lu ae sono,gue sih ogaahh." Ujar Vero lalu menganggkat kaki nya ke atas kursi kantin. Saat ini mereka ada dikantin yang sepi,karena memang saat ini sudah bel masuk,namun mereka masih saja membolos.

"VEROO,SABIL,FERLIII.....KENAPA KALIAN BELOM MASUK JUGA HA?" Bentak Bu Shani, baru datang lalu langsung menjewer kuping Vero,dan Sabil yang duduk bersisian, sementara Ferli duduk di depan mereka,

AgraMettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang