"Elsa, lo liat kak Agra gak?" Tanya seorang gadis dengan suara cempreng nya pada teman nya yang ia temui di koridor sekolah. "Dari tadi gue cariin gak ketemu-ketemu." Ujar nya lagi dengan nada super cepat."Haaduuhh berisik lo, suara lo itu bikin kuping gue sakit tau gak?" Balas Elsa- yang adalah adik sepupu dari Agra.
"Iih lu gimana sih." Ujar Helna, anak kelas XI IPS 3 yang dikenal suka dengan Agra.
"Gue gak liat,puas kan lo." Ujar Elsa ketus lalu melanjutkan langkahnya menuju kantin.
"Elsa...iihh kok lo gitu sih sama calon kakak ipar lo." Ujar Helna setengah berteriak hingga membuat siswa siswi yang sedang lalu lalang menatap nya heran. Bagaimana bisa Helni suka kepada Agra??
Elsa tak menghiraukan nya. Ia tetap melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikit pun. "Hiiihh si nenek lampir mulut nya udah kek mercon aja." Omel Elsa namun tak sampai terdengar oleh Helna.
"Aduuuhh..."
"Eh maaf ya gue nggak sengaja." Ujar gadis yang menabrak Elsa. "Lo gak papa kan?" Tanya Metta,ya gadis yang menabrak Elsa adalah Metta.
"Iyaa- gak pa-pa kok kak, aku juga yang salah." Ujar Elsa pada kakak tingkat nya itu.
"Oh yaudah- Elsa..." ujar Metta sambil melihat name tag yang tertempel di seragam Elsa. "Eeh kalo gak salah lo, kan anak nya Om Arno?" Tanya Metta sambil menautkan alisnya.
"Iya,kak....kok kakak kenal sama ayah aku?" Elsa malah balik bertanya.
"Yaa jadi Om Arno itu sahabat bokap gue dari SMP,yaa jadi gue kenal." Jawab Metta lalu tersenyum. "Gue harap kita juga bisa sahabatan kayak bokap kita." Ujar Metta menatap Elsa penuh harap.
"Iya kak." Jawab Elsa.
****
"Woi bro, lo tau gak, gue barusan liat si Vero lagi bareng sama cewek lain." Ujar Raka pada Agra. Ya mereka memang sudah berteman sejak lama, bahkan mereka satu kelas.
Saat ini mereka sedang duduk makan di kantin di pojok dekat dinding.
"Yaa terus?" Tanya Agra sambil menaikan sebelah alisnya."Yaa ini artinya Vero udah mulai gak setia, tinggal lo bilang aja sama Metta, biar mereka putus terus lo punya kesempatan deh." Ujar Raka menggebu gebu.
"Gue udah hilangin rasa gue buat Metta." Ujar Agra sambil menghela nafas nya. "Gue harus belajar move on dari Metta." Agra jadi tak berselera makan.
"Ah lo Gra,cupu banget sih?? Lo itu cowok, lo harus utarakan perasaan lo ke cewek yang lo suka." Raka memberi nasehat pada teman nya ini.
"Hiiihh KAK AGRA, kemana aja sih?? Helna cariin dari tadi tau gak?" Ujar Helna sambil berteriak menuju meja Agra dan Raka.
"Eehh mulut bedug, lo itu berisik banget sih,gak malu apa sama orang orang di kantin." Ujar Raka dengan kesal sambil melirik Helna yang duduk dan bergelanyut manja di lengan Agra sementara si empu nya merasa risih.
"Lo apaan sih Na, bisa gak sih lo tuh nggak usah manja manja ke gue." Tegas Agra sambil melepaskan tangan Helna dari lengan Agra.
"Iih ya gak pa-pa donk kak, Helna kan kangen." Ujar Helna manja sambil bersandar di lengan berotot milik Agra. "Lengan kakak berotot banget sih? Pasti sering nge gym ya?" Memang sih Agra rutin pergi ke gym
bersama Raka dan Elgo teman mereka yang satunya."Woi woi eh semut kepret ngapain lo deket deket sama temen gue." Ledek Elgo yang baru saja datang dan sangat kesal melihat satu makhluk ini.
"Eh jin iprit diem lo,ganggu orang pacaran aja." Balas Helha sambil menjulurkan lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AgraMetta
Teen FictionAgra dan Metta, keduanya saling mengenal,namun juga saling berjauhan. Mereka saling menyayangi tetapi saling melupakan. ***** "Ih kok lo nyebelin sih?" "Ya emang!" "Tuh kan!" "Biarin itu hobi gue!" "Sumpah lo tuh stres tau gak!" "Lah ya emang!" "Ast...