➪ 𝑶𝒏𝒆

4.3K 496 54
                                    

᯽ᴍ ʏ ɴ ᴀ ᴜ ɢ ʜ ᴛ ʏ s ɪ s ᴛ ᴇ ʀ ᯽

"[Y/N] Kau itu kenapa sih? Dari tadi pagi ganti-ganti baju terus, memangnya kau mau pergi kemana?" Kei bertanya karena lelah melihat adiknya bolak-balik ke kamar dan ke kamar orang tua mereka.

"Ga ada, aku cuma sedang bersiap-siap saja." [Y/N] menjawab pertanyaan tanpa berhenti berjalan. Kei jadi kesal. Jarang-jarang adiknya ini menjawab pertanyaan dengan ketus. Apa dia ada buay salah, ya?

"Bersiap-siap untuk? Kau ingin pergi? Kemana? Dengan siapa?" Kei mengerutkan keningnya. Dua alisnya terangkat keatas. Mau kemana [Y/N] malam-malam begini pergi. Kencan? Astaga, Kei tak menyangka adiknya lebih dulu memiliki pasangan ketimbang dirinya. Eh, tunggu....[Y/N] kan masih anak remaja yang berusia 13 tahun.

'secepat itu dia punya pacar?!!!!' Kei membatin kaget. Bisa-bisanya anak seumuran [Y/N] sudah pacaran. Ini sudah tidak benar lagi.

'atau jangan-jangan chat yang aku baca kemarin memang dari pacarnya?!!!' Kei lagi-lagi membatin. Mencurigai si adik yang masih sibuk mondar-mandir dirumah.

Sedikit lama berpikir, [Y/N] akhirnya buka suara. "Tumben sekali tiang seperti mu banyak bertanya. Biasanya kau selalu tidak peduli dengan apapun. Apakah kau sedang kerasukan, kakak?" Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Kei. Dia malah memancing kekesalan Kei. Agar pemuda itu tidak bertanya-tanya lagi.

Dan umpannya berhasil. Kei terpancing ucapan [Y/N]. "Dih, kalau di perhatiin malah ga mau. Dasar human." Kei berjalan masuk ke kamarnya. Meninggalkan [Y/N] yang tetap sibuk mondar-mandir.

Berselang sepuluh menit kemudian. Bel rumah berbunyi. Membuat Kei yang sedang membersihkan kamarnya terpaksa meminta tolong pada [Y/N] untuk membuka pintu.

Ting...tung....

"[Y/N] bisa kau yang membukakan pintu? Aku sedang sibuk" Kei sedikit menaikkan suaranya. Agar kedengaran oleh [Y/N].

"Ya, tunggu sebentar" Antara membalas perkataan Kei atau menyahut bel rumah. Yang jelas [Y/N] turun kebawah untuk membuka pintu. Kei yang menganggap ucapan adiknya barusan adalah untuk membalas perkataannya kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersih kamar.

Sepertinya [Y/N] memang sudah dibawah dari tadi. Soalnya, Kei tidak mendengar lagi suara rusuh yang dibuat oleh gadis kecil itu akibat berjalan kesana-kemari dirumah.

Kei tidak mendengar suara apapun dari bawah. Mungkinkah itu Ibu atau ayahnya, atau Akiteru (?). Tapi, tunggu... bukankah katanya [Y/N] ingin bersiap-siap? Apakah yang datang itu adalah pacar [Y/N] ?!!

Kei berpikir sejenak. Dia harus tau siapa laki-laki yang berani mengambil hati adiknya selain dirinya, Akiteru, dan Ayah. Dia juga harus melihat bagaimana cara berpenampilan pacar [Y/N]. Kei juga penasaran serupawan apa laki-laki itu sampai membuat [Y/N] jatuh hati padanya.

Karena penasaran Kei turun dan yang ia lihat hanya sepucuk surat diatas meja tamu. Tidak ada siapapun. Kemudian ia berjalan menuju pintu tetapi dikunci. Sepertinya [Y/N] yang mengunci dari luar. Berarti dugaan kalau adiknya sedang pergi berkencan benar? Dari film yang pernah Kei tonton, seorang gadis yang sudah memiliki pacar biasanya menyembunyikan pacarnya dari keluarga.

Kei mulai panik. Kemana adiknya itu(?). Ia naik ke kamarnya dan mengambil kunci rumah miliknya. Saat sudah terbuka Kei mencoba bertanya kepada tetangganya.

[1] My Naughty Sister; T.Kei ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang