THE THANK YOU POEM : MOON TAEIL

5 0 0
                                    

•••••••••••••
Dengan menggunakan kata kata sudah cukup menggambarkan perasaan syukurku padamu kerna telah membahagiakan aku wanita yang lemah dan tidak berdaya yang hanya mampu memberimu bebanan - Hye Jung 

Hari berganti hari aku menunggumu tapi kamu tidak kembali padaku. Akhirnya hanya puisi itu yang menjadi kenangan terakhir aku denganmu - Moon Taeil
••••••••••••

Author Pov.
"sayang,ni makan buburnya dulu udah itu makan ubat y. Katanya mau cepet sembuh jadi makan ubat harus tepat waktu y."  Ucap Taeil lembut kepada Hyejung yang sedang terbaring lesu diatas kasur RS .

Sudah masuk 1 minggu Hyejung dirumah sakit. Namun penyakitnya tidak kunjung sembuh. Pasti kalian tertanya tanyakan apa penyakit yang dihadapi oleh Hyejung . Hyejung sedang mengalami kanker darah tahap 1 kerna itu Hyejung masih punya harapan untuk sembuh.

Taeil menatap gadis yang sangat ia cintai itu dengan penuh sayu. Dia tidak bisa melihat Hyejung terus sedih seperti ini. Kalo bisa,dia mahu saja menggantikan posisi Hyejung sekarang tapi itu tidak mungkin. Dia tidak mau Hyejung menanggung hal seperti ini.

"Oppa,kalo aku gabisa sembuh dan terus sakit seperti ini apa kamu mau ama aku?"

"Hyejung,dengar y. Aku itu ga peduli kalo kamu sakit apa kaga tapi yang penting cinta aku buat kamu gaakan berubah sama sekali. Aku ga janji buat selalu ada buat kamu disaat kamu sakit tapi aku janji aku bakalan coba buat selalu ada untuk kamu. Kamu itu hidup aku,aku gabisa apa apa tanpa kamu disisi aku. Jangan ngomong seperti itu lagi,aku yakin kamu bakalan sembuh. Walaupun nanti kamu gabisa sembuh,aku tetap akan melamar kamu sebagai isteri aku dan ibu kepada anak anak aku."  Jelas Taeil sambil mengenggam tangan Hyejung.

Hyejung Pov.
Aku duduk diatas kasur sambil melihat kosong kearah jendela yang ada disampingku. Kenapa harus aku yang lalui ini semua? Aku gabisa liat Taeil berterusan gini. Aku bebanan buat dia dan aku ga cocok buat jadi isteri kepada lelaki yang sebaik dia.

Aku janji pada diriku sendiri,sebaik saja aku bisa keluar dari rumah sakit ini. Aku bakalan pergi jauh dari dia. Dia seharusnya mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari aku. Tapi bisakah aku melakukan itu semua? aku cinta banget sama dia. Dia cinta pertama dan terakhirku.

"Hyejung,ni ibu ada bawa makanan kesukaan kamu. Kok ngelamun sih? mikirin apa sayang?!" Aku pun menoleh kearah ibuku yang sedang menaruh makanan kesukaanku,nasi goreng kimchi. Namun aku tidak ingin memakannya. Selera aku mati memikirkan soal hubungan aku dan Taeil.

"gaada apa apa kok bu. Ibu datang sendirian? Ayah mana?" Tanyaku cepat kerna tidak mau ibuku bertanya mengapa aku ngelamun. Aku tidak bisa kasi tau ibu soal keputusanku tadi,pasti ibu akan kasi tau ke Taeil
Oppa.

"oh,ayah masih dilobi sedang ngobrol sama dokter yang rawat kamu soal kondisi kamu sekarang. Kapan kamu bisa pulang kerumah,pasti anak ibu ini kangenkan sama rumah?" Ucap ibuku manis lalu tersenyum kecil kearahku.

•••• SKIP ••••
[ 1 Bulan kemudian ]
Hari ini merupakan hari dimana aku dibenarkan pulang dari rumah sakit. Walaupun aku belum sembuh sepenuhnya tapi aku masih bisa menjalani kehidupan sebagai seorang wanita biasa. Hari ini juga hari dimana aku akan lupakan Taeil dan pergi jauh dari dia.

Aku berpaling kearah pintu saat mendengar bunyi pintu dibuka. Ternyata ibu dan ayah udah datang buat jemput aku. Ibu dan ayah sudah tau soal keputusanku . Mereka sempat melarangku keras untuk melakukan itu kerna tau betapa Taeil mencintaiku namun itu yang terbaik buat aku dan Taeil.

Aku duduk dikerusi yang ada disitu untuk menulis puisi terakhirku untuk Taeil. Aku tersenyum mengingat bagaimana pertemuan pertama aku dan Taeil 4 tahun yang lalu hanya kerna puisi yang aku tulis dan itu hanya kenangan yang akan aku simpan buat selamanya.

Dia harus bahagia bersama orang lain. Kesempatan buat aku sembuh itu belum pasti dan aku gamau Taeil menderita kernaku.

Aku mengeluarkan nafas berat lalu menggerakkan tanganku untuk menulis puisi terakhirku untuk Taeil yang bertajuk Terima Kasih. Aku menulisnya sambil airmata berlindangan dipipiku. Aku terpaksa Taeil! aku gamau lakuin ini tapi ini yang terbaik buat kamu. Maafin aku y!

Moon Taeil Pov.
Aku tersenyum senang sambil membawa bunga matahari yang disukai oleh permaisuriku. Aku bergegas ke kamar Hyejung ditempatkan dirumah sakit kerna aku tidak sabar untuk bertemu dengannya.

Namun tibanya aku dikamar,aku tidak melihat siapa pun disana dan kamar itu kosong. Apa Hyejung dipindahkan kekamar lain? kok aku gatau sih. Aku mengeluarkan hpku dari pocket celanaku untuk menelfon Hyejung.

Ini sudah kali ke 4 aku menelfon Hyejung tapi hpnya oft. Ada apa sih ini? Ibu sama ayahnya juga oft hpnya. Y udah aku tanya aja pada suster yang ada disini. Aku berjalan cepat menuju ke kaunter suster namun jawaban yang keluar dari mulut suster itu membuat jantungku hampir berhenti berdetak.

"Oh,pesakit dikamar itu sudah dibenarkan keluar dari rumah sakit. Baru aja keluar tadi." Katanya sopan padaku. Apa Hyejung pergi meninggalkanku?! tidak,mungkin dia hanya lupa buat kasi kabar ke aku. Ntar aku kerumah dia buat nanya soal itu.

"oh y pak,ini ada surat dari pesakit itu buat bapak. Dia bilang untuk dikasi ke bapak kalo bapak datang. Ni pak!" Aku pun mengambil surat itu dari tangan susternya lalu duduk disalah satu kerusi yang ada disana. Dengan pelan aku membaca isi surat itu.

[ Isi Suratnya 👇]
Dari negeri yang jauh yang jaraknya bermil-mil
Aku ingin mengatakan terima kasih buat kamu sepenuh hati aku.
Kerna selalu bikin aku tersenyum dari kelakuan kecilmu
Dengan membiarkan perhatian kamu ditangkap.
Aku berharap kamu baik baik saja dan tidak mengeluarkan setitis pun airmatamu kernaku
Aku cuma mau bilang semuanya bakalan baik baik saja nanti.
Kita sudah tau bagaimana siang bertukar menjadi malam.
Terima kasih kerna membuatku terus berjalan.
Dan kernamu aku menulis puisi terakhirku untukmu.
Adanya kamu membuat hidupku lebih bahagia
Walau ada saatnya tampak buruk.
Bahagialah tanpaku,hanya itu mauku
Aku harus pergi demi kebaimu.
Aku akan selalu menyayangimu.
Aku mencintaimu,
MOON TAEIL.
                                     Ikhlas dari,
                                    Song Hyejung.

Aku pun menyandarkan kepalaku didinding sambil menangis. Hyejung! kenapa kamu tidak memikirkan perasaanku? aku tidak mungkin bisa bahagia tanpamu disisiku.

Aku tidak melihat apa yang baiknya untuk aku jika kamu pergi! aku menangis sejadinya disitu. Aku tidak peduli aku menjadi pusat perhatian disitu. Yang aku pikirkan hanyalah cinta hatiku. Inspirasi hidupku telah pergi meninggalkanku. Kamu tega lakuin ini ke aku padahal kamu tau aku cinta mati sama kamu Song Hyejung!

•••• 6 Tahun Kemudian ••••
Sejak kejadian dimana Hyejung pergi meninggalkanku,hidupku jadi berantakan. Aku mencuba mencarinya kerumah namun mereka sudah pindah dari sana. Namun aku tidak putus asa untuk mencarinya hingga akhirnya aku menyerah.

Surat yang mengandungi puisi terakhirnya untukku masih aku simpan sampai sekarang kerna hanya itu kenangan terakhirku dengannya. Dia cinta pertamaku dan akan selalu ada dihatiku walaupun dia sudah pergi jauh meninggalkanku.

"Sayang! liat tuh anak kamu. Dia numpahin makanan lagi. Capek tau ga ngurusin si Taehyun itu. Marahin dikit napa!" Lamunanku terhenti tatkala mendengar teriakan isteriku dari ruang tamu.

Aku bertemu dengan isteriku yang bernama Saera setelah 3 tahun pemergian Hyejung. Dia yang selalu ada untukku saat itu. Dia yang mengembirakan aku disaat itu sehingga aku mengambil keputusan untuk menikahinya. Bukan itu yang Hyejung mau? aku bahagia bersama yang lain. Aku hanya menunaikan apa yang dia mau.

Perkahwinanku dengan Saera dikurniakan seorang anak yang kami namakan Moon Taehyun. Anak yang nakal! Namun Hyejung cinta pertamaku dan akan selalu ada dihatiku sehingga ku menutup mata. Dia merupakan alasan kenapa aku percaya sama cinta.

"iya sayang! bentar aku turun nih!"

~ TAMAT ~










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NCT ONESHOT/TWOSHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang