Let Go: Osaki Shotaro

8 1 0
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°

-Maafkan aku, jika aku tidak menepati janji ku untuk selalu menunggumu. Kita tidak mungkin bisa bersama.- Park Zea

-Salahku kerna pergi terlalu lama. Ternyata kenyataannya lebih menyakitkan- Osaki Shotaro

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
12 oktober 2027, Jepang  [Shotaro pov]

"biey, kok kamu bawa aku ke sini?"

Sebuah pertanyaan yang membuat senyum ku semakin mengembang. Aku memandang gadis disebelah yang sekarang sudah menjadi isteriku, Ahn Sonia. Gadis yang bisa menggantikan 'dia'.

"kamu mau tau kenapa aku membawa mu kesini?" tanya ku kepada nya. Dengan polosnya, dia mengangguk laju membuat kan dia terlihat menggemaskan.

Aku menggenggam jari jemarinya dan menuntunnya berjalan ke makam seseorang. Seseorang yang pernah menjadi penghuni hatiku suatu ketika dahulu.

"Park Zea?" Sonia membaca nama yang terpahat pada batu nisan tersebut. Aku tersenyum memandang nama di batu nisan itu.

"emangnya dia siapa?" tanya Sonia yang masih bingung
dan tidak tau siapa itu Park Zea.

"dia, Park Zea, gadis yang selalu kamu tanyakan padaku. Gadis yang sempat kamu lihat gambar nya di kamarku dulu. Dan dia gadis yang kamu ganti posisi nya di hatiku." jelasku kepada Sonia. Jujur, aku belum sepenuhnya melupakan Zea. Dihati ku masih ada sedikit ruang untuk nama itu.

"jadi dia yang kamu bilang mempunyai sifat yang sama sepertiku?" tanya Sonia lagi. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Zea, aku datang lagi setelah 4 tahun. Tapi kali ini aku tidak datang sendiri, aku datang bersama Ahn Sonia. Aku sudah menemukan penggantimu seperti yang kamu mau. Apa kamu bahagia sekarang? Apa kamu bisa melihat aku sekarang? maaf kalau aku belum membuatmu bahagia--" tiba tiba dada ku terasa sesak. Sehingga, aku tidak sadar jika air mata ku mengalir dengan laju nya. Dengan segera aku menghilangkan bening air mataku.

"Maaf, lagi lagi aku menangis kerna mu. Aku memang lelaki cengeng, bukan? tapi tidak apa apa jika kau menganggap ku seperti itu, aku terima. Kerna setiap aku melihat nama mu, setiap itu juga kenangan bersamamu kembali berputar dibenak ku." sambung mencuba untuk tersenyum walaupun air mataku tidak berhenti mengalir.

"aku rasa cukup setakat ini yang bisa aku katakan padamu, Zea. Jika ada masa, aku bakal kesini lagi tetapi bukan berdua. Aku akan kesini bersama anak anak ku. Semoga kamu tenang disana." sebelum pergi dari situ, aku memberi kan senyum terakhirku.

"Son, kita pergi yuk." kata ku seraya menghulurkan tanganku untuk Sonia genggam. Dapat aku lihat Sonia sedang menahan tangisnya. 

Setelahnya, aku dan Sonia pergi dari tempat pemakaman itu. Dan yang tidak aku ketahui, seseorang sedang menangis memandang ku di balik pohon. Dia, Park Zea.

"aku bahagia jika kamu bahagia bersamanya. Mungkin bukan takdir kita untuk bersama. Selamat tinggal, Shotaro." lirih Zea. Setelahnya, tubuh Zea seperti menghilang.

°°°°°°°°°°°°°°°°

"shotaro-ah, apa ini tempat tinggal mu dulu?" tanya Sonia. Iya, aku membawa nya ke rumahku yang dulu. Rumah dimana aku pertama kali bertemu dengan Zea.

"iya, dan disini lah aku tempat aku bertemu dengan cinta pertama ku, Park Zea." balasku.

Aku membawa Sonia masuk ke dalam rumah itu. Rumahnya masih terlihat baru walaupun sudah tidak berpenghuni.

Setelah masuk, Sonia melihat semua isi rumah itu. Dan satu gambar menarik perhatian nya. Gambar yang tidak asing lagi untuknya.

"biey, apa ini Zea?" tanya Sonia yang masih mengamati wajah gadis di dalam gambar itu. Aku yang berniat untuk ke dapur langsung memberhentikan niatku. Aku menuju ke arah Sonia.

NCT ONESHOT/TWOSHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang