I Love You, Park Jisung

19 1 0
                                    

•••••••••••
-setelah memendam perasaan ini selama 4 tahun, apa aku harus membuangnya? ku rasa itu sangat sulit.- Lee Hye Neul

-kau pergi tanpa mengetahui perasaan ku yang sebenarnya. Apa disini aku yang salah kerna tidak menyatakannya terlebih dahulu?- Park Jisung

••••••••••••••

"hey, Hyeneul. Lo mau tau sesuatu ga?" tanya Seira, sahabat yang telah menemaniku dari kecil hingga sekarang iaitu semester akhir kuliah.

"tau apa, Ira sayangku?" tanya ku balik ke dia.

"ihh, jijik gue." balasnya yang langsung membuatku tertawa melihat wajahnya yang kelihatan jijik.

"tapi serius ih, lo mau tau apa kagak?" ucapnya kesal kerna aku tidak menganggapnya sedang serius.

"iya iya, apaan?" tanyaku lagi setelah tawa ku reda.

"nama nya apa ya? yang lo suka tuh?" tanyanya lagi yang kelihatan berpikir.

"Jisung?" kataku dengan sedikit bingung.

"ah, iya. Hari ini dia ga hadir." ucapnya padaku yang semakin membuat ku bingung.

"terus, kalau dia ga hadir? kan itu hal biasa, Seira." balasku.

"bukan itu. Gue dengar dia ga hadir kerna dia sedang kencan." cukup dengan kalimat itu mampu membuat hatiku terguris.

Aku berusaha mempamerkan senyumku walaupun sebenarnya sulit untuk ku setelah mendengar apa yang Seira sampaikan.

"lo itu bisa aja. Itu tu omongan orang, ga usah didengarin." kataku mencoba untuk berpikiran positif. Baru saja Seira ingin membuka mulutnya, aku terlebih dahulu mencelah.

"udah-ah. Gue mau pulang nih, byebye!" celahku lalu pergi begitu sahaja.

Kalian pasti bingung kan apa yang terjadi? baiklah aku bakal jelasin.

Aku, Lee Hyeneul yang bucin sama Park Jisung. Aku sudah memendam perasaan ini selama 4 tahun. Iya, aku suka sama Jisung sejak aku pertama kali masuk kuliah sehingga sekarang di semester akhir kuliah dan bakal lulus beberapa minggu lagi.

Awalnya, aku hanya memendam rasa kagum saat melihat Jisung. Entah mengapa, aku kini terlanjur suka padanya. Tidak, bukan suka! tapi aku mencintainya.

•••••••••••••

"dek, sini bentar."

Tepat saat aku menjejakkan kakiku di rumah, telingaku menangkap suara mama yang memanggilku.

Dengan langkah lunglai, aku menuju ke arah mama yang duduk di sofa. Bukan hanya mama, disitu juga ada papa sama bang Taeyong.

"ada apa, ma?" tanyaku langsung setelah mendudukkan diri disamping mama.

mama melihat bentar ke arah papa dan bang Taeyong. Dan aku melihat papa sama bang Taeyong menganggukkan kepala yang membuatku bingung.

"ini ada apa sih? kok papa sama bang Taeyong anggukin kepala? mama kan belum ngomong apa apa." tanya yang kebingungan. Tiba tiba aku rasa suasana menegang.

"jadi gini, dek. Kita semua udah ngerencanain buat nguliahin kamu di Amrik." lidah ku kelu saat ibu mengatakan itu. Aku mencuba mencerna apa yang ibu maksudkan.

"tapi kenapa?" tanyaku dengan suara yang gemetar kerna menahan tangisku. Baru saja aku menerima kabar perjodohan Jisung, kini aku menerima kabar tentang berkuliah di Amrik.

"papa mau kamu kuliah di Amrik kerna papa mau kamu ngurus pekerjaan papa disana. Dan Taeyong bakal ngurus yang disini. Papa gakuat buat ngurus semuanya." kini papa yang membuka suara untuk menjelaskannya.

NCT ONESHOT/TWOSHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang