🥀
•
•
•Dan, saat yang paling dinanti [name] pun tiba. Dimana ia melihat lentera itu dengan mata kepalanya sendiri tidak lewat jendela menara, juga melihatnya bersama seseorang, ia tidak sendiri kali ini.
[Name] senang tapi di satu sisi ia juga sedih. Ia senang bisa melihat lentera itu tapi juga sedih, karna saat acara ini sudah selesai ia akan mengembalikan tas yagen dan dia akan pergi, sesuai dengan perjanjian [name] buat.
Sebentar lagi acaranya kan dimulai, sang raja dan ratu yang ada didalam sana sedang bersiap-siap, tidak ada raut senang di wajah keduanya. Mereka terus memikirkan tentang putrinya yang hilang belasan tahun.
Sang Ratu menggenggam lengan sang Raja, mencoba menenangkannya. Kemudian mereka berdua keluar menuju balkon, di sana ada sebuah lentera bercorak bunga sakura yang siap di terbangkan.
Mereka menerbangkan lentera itu, disusul ribuan lentera lainnya yang diterbangkan oleh rakyatnya dan juga para pendatang.
"[Name] setelah ini bolehkah aku mengunjungimu ?"
"Yagen setelah ini maukah kau mengunjungiku ?"
"Eh ?"
Mereka berucap bersamaan, beberapa saat kemudian tawa lolos dari bibir mereka berdua.
Yagen menunjuk ke atas, di sana ada satu lentera yang terbang kemudian disusul ribuan lentera lain"Hei [name], lihat"
[Name] melihatnya, ia melihat lentera itu. Bukan dari jendela kecil menara lagi, melainkan melihatnya langsung. [Name] melihatnya dengan binar senang di wajahnya, sejenak melupakan kehadiran pemuda di depannya.
Ia menoleh saat namanya dipanggil, yagen memegang dua buah lentera yang siap diterbangkan, salah satunya diberikan pada [name]. Kemudian mereka menerbangkannya bersama.
Yagen ingin saja mencium [name] kalau saja tidak ada dua orang di tepi danau yang melotot memperhatikan mereka berdua. Yagen kenal orang itu, mereka yang ditinggalkan yagen waktu itu.
Tatapan mereka terlihat seperti ingin menghajar yagen. Yagen menjauhkan perahunya dari mereka, dan mengarahkannya menuju tempat mereka berangkat tadi, untuk menghindari dua orang itu.
"Yagen, kau terlihat gelisah"
"Ada preman di tepi danau, jadi ayo pergi"
"Preman ?! Dimana mereka ?!" Seketika [name] panik, lalu mengarahkan teflonnya ke segala arah.
"Tenanglah, perahunya nanti goyang"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tangled || Yagen Toushirou × Reader
Non-Fictionkisah seorang gadis yang terjebak di menara dan lelaki yang menjadi buronan. Disclaimer : • Touken Ranbu belongs to DMM.Games & Nitroplus. • Tangled belongs to Byron Howard & Nathan Greno. Cover from pinterest.