kisah seorang gadis yang terjebak di menara dan lelaki yang menjadi buronan.
Disclaimer :
• Touken Ranbu belongs to DMM.Games & Nitroplus.
• Tangled belongs to Byron Howard & Nathan Greno.
Cover from pinterest.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • •
"Jadi, bagaimana caranya kau bisa sampai sini ?" Tanya [name] seraya menatap intens pemuda di depannya ini. Sedangkan yang di tatap malah memakan roti dengan khidmat.
"Pertama aku begini......setelah itu masuk...lalu berjalan mengikuti arah cahaya....kemudian menemukan menara..aku memanjatnya...lalu aku bertemu denganmu. Tamat" jelasnya panjang lebar. Kemudian lanjut memakan makanannya yang belum habis.
"Sudah selesai, terimakasih makanannya !" Ia berucap kemudian menyerahkan nampan kosong itu pada gadis di depannya. "Oh satu lagi ! Ambilkan aku air minum"
Deng !
Berbalik [name] memukul kepala pemuda itu menggunakan nampan yang menyebabkannya pingsan untuk ketiga kalinya.
Oh tidak...adegan itu tadi hanya ada dalam khayalannya saja. Walaupun sebenarnya [name] sangat ingin memukul pemuda tersebut.
Seenaknya saja menyuruh ini itu, namun pada akhirnya gadis itu tetap membawakan air seperti yang ia minta.
"Kau tinggal sendirian di sini ?"
"Tidak aku tinggal bersama ayahku dan konnosuke" [name] menoleh "hei ayo buat kesepakatan"
"Hah ?"
Si gadis berjalan kemudian naik ke atas tungku perapian. Ia menyibakkan tirai, memperlihatkan sebuah lukisan. Di sana ada seorang perempuan berambut panjang yang sedang duduk melihat lentera-lentera yang berterbangan.
"Kau tau apa ini ?"
"Itu lentera" jawabnya.
"Bawa aku ke kota, aku ingin melihat lentera itu, lalu kau mengantarku pulang dan aku akan mengembalikan tas mu" jelas [name] kepada pemuda yang ada di bawahnya itu.
Alisnya terangkat satu, tatapannya seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh perempuan berambut [H/C] panjang itu.
"Aku berjanji, dan ketika aku berjanji aku tidak pernah mengingkarinya"
"Tidak akan pernah !" Ucapnya meyakinkan pemuda itu.
"Haah.." ia menghela nafas kasar "kau tidak memberiku pilihan ya.. [H/C]—
"[Name], namaku [name]. Kau ?"
"Aku Yagen. Baiklah ayo keluar, perjalanan ke kota itu lumayan memakan waktu. Jadi ayo keluar"
[Name] turun dari atas, kemudian menatap konnosuke. Yang ditatap mengangguk, setuju dengan ucapan pemuda itu barusan.