16#Vespanya Kangmin

532 118 82
                                    

16#Vespanya Kangmin

Siang itu, Yuna, Hanbyeol, dan Yujin tengah nongkrong di Kafetaria sekolah. Anggap saja ini sebagai pelarian setelah dua jam ulangan harian.

"Matematika ada masalah hidup apa sih? Kerjaannya nyusahin orang mulu perasaan," ucap Hanbyeol kesal.

Yujin menanggapi sahabatnya itu, "emang Matematika hidup?"

"Hm. Mana saya tau. Saya kan ikan."

"Aamiin," tambah Yuna.

"Heh bercanda kali!" ralat Hanbyeol.

"Guys, sumpah ya guru matwa apa tidak merasa berdosa ngasih soal susah banget kek gitu. Otak gua tuh rasanya mau mendidih." Yujin saking emosinya sampai menyeruput habis jus alpukatnya.

Hanbyeol memakan satu persatu cilornya dengan lahap, lalu dia bertanya, "kalian tadi bisa ngerjain semua soal nggak?"

"Nggak lah! Mana susah banget, beranak pinak gitu. Pilgan sih pilgan, tapi beranak pinak pertanyaannya," keluh Yujin.

"Hm...kalau gua sih silang indah. Soalnya silang indah sambil bismillah adalah jalan ninjaku," kata Hanbyeol merasa bangga. "Kalau lo gimana, Yun?"

"Gue cuma bisa ngerjain 10 soal dari 15 soal doang yang benar-benar gua yakin jawabannya bener, selebihnya gua nggak yakin. Huhuhuhu di atas kkm ga ya nilai gua," kata Yuna.

"What?!! Ngerjain segitu tuh udah mending tau Yun! Daripada nggak bisa ngerjain sama sekali," ucap Yujin yang masih fokus melahap makanannya.

"Nah tuh!!!" tambah Hanbyeol.

Tetapi setelah itu, Hanbyeol dan Yujin jadi merasa bingung. Seperti merasa ada yang janggal gitu.

"Yun? Lo seriusan bisa ngerjain 10 soal dari 15 soal? Dan lo yakin jawaban lo bisa bener?" tanya Yujin, tak percaya.

Sesuai kenyataannya, Yuna mengangguk. "Iya."

"WAH! Impresive!!! Tumben-tumbenan lo. Biasanya lo cuma yakin 5 soal bener dari 15 soal. Lu habis ngapain dah? Bertapa di kamar mandi apa gimana?"

Senyum Yuna mengembang, "Ya belajar lah!" katanya dengan tersenyum lebar.

"Idih! Tumben-tumbenan," cibir Hanbyeol.

"Sama siapa belajarnya? Nggak percaya gua kalau lu belajar sendiri." Yujin memicingkan matanya curiga.

"Sama Jisung yaaaaa????" tebak Hanbyeol. Yuna tentu saja menggelengkan kepala. "Bukan."

"LAH?!"

"Terus sama siapa?"

Yuna menopang dagu dengan kedua tangannnya. "Tuh sama Kai." Cewek itu menunjuk ke arah seorang cowok yang kebetulan terlihat tengah berdiri di depan laboratorium seberang kantin bersama seorang temannya.

Yujin dan Hanbyeol langsung mengalihkan pandangan mereka mengikuti arah yang ditunjukkan Yuna.

"Hah? Kai? Kai Kamal?"

"Huening Kai anjir!!"

"Kai Kamal itu!!"

"Ck! Huening Kai!!! Gua liat di daftar nama tuh namanya Huening Kai."

"Astaghfirullah mau huening kek, wening kek, mening kek, jamal kek, kamal kek, jalal kek, bodoamat ya! Yang jelas itu Kai."

"Ya siapa yang bilang itu bukan Kai, Ha??!!" Yujin jadi nyolot ke Hanbyeol karena cewek itu tidak terima dengan perkataannya.

"Apa sih anjir gaje banget sampe diberantemin," kata Yuna melerai mereka berdua.

"Eh eh, tapi kenapa lu bisa belajar bareng ama Kai? Begimana ceritanya dah?"

FIFTEEN FIGHTING | Jisung (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang