Badgirl vs Playboy (HIATUS)

tiga satu.

Badgirl vs playboy

Disclaimer © masashi kishimoto

Flashback (5)

.

.

.

Sakura memeluk dirinya sendiri, dengan air mata yang terus mengalir keluar dari matanya.

Dadanya begitu sakit sekarang.

Bahkan rasanya dirinya ingin mengakhiri hidupnya saja.

Rasa kecewa pada ayahnya benar benar membuat dirinya merasa sangat sakit hati, dan ingin melakukan semua hal nekat ini.

Sakura bangkit, dan mulai berjalan maju mendekati sungai yang arusnya nampak cukup deras dan dalam ini.

Pandangan matanya kosong, begitu juga dengan pikiran nya sekarang.

Tanpa pikir panjang lagi, sakura benar benar membulatkan tekad nya untuk mati menyusul ibunya sekarang

Sakura yang sudah berdiri di atas sebuah batu besar di tepi sungai itu.

Dirinya mulai menutup matanya dan....

"Hei nak!!! Menjauh dari sana!! Itu berbahaya!!." seketika sakura tersadar saat mendengar suara teriak seseorang pria dari belakang nya ini.

Semua pikiran gilanya tadi seketika hilang, dan langsung membuatnya tersadar apa yang hampir saja dirinya lakukan tadi.

Sakura menoleh ke belakang dan terlihat seseorang pria dan wanita dewasa berlari menghampiri dirinya.

Pria dewasa itu langsung menangkap tubuhnya, dan membawahnya menjauh dari tepi sungai itu.

"Apa yang kau lakukan nak!!. Itu sangat berbahaya!!! Kau bisa saja terjatuh ke sungai itu!!." marah pria dewasa itu pada nya.

Sakura menatap diam pria dewasa di depannya ini yang menatap khawatir dirinya.

Seketika sebuah pertanyaan muncul di kepalanya, saat melihat tatapan pria itu yang begitu mirip dengan seseorang yang dirinya sayangi.

Jika aku mati, apakah ayah akan peduli dan khawatir padaku??

Dirinya rindu ayahnya yang dulu yang peduli dan selalu mengkhawatirkan dirinya saat dirinya sakit.

Tatapan mata pria ini, sangat mirip dengan tatapan mata ayahnya saat mengkhawatirkan dirinya.

Namun, mengingatkan ayahnya sekarang yang telah berubah, membuat dada nya kembali sesak.

Mata sakura mulai berkaca kaca menatap pria di depannya, membuat pria yang tak lain adalah asuma ini sedikit terkejut.

"Hiks... Hiks... Hiks..." gadis kecil itu mulai menangis di depannya, membuat asuma merasa bersalah karna telah memarahinya tadi.

"Sudah nak... Jangan menangis, maafkan paman telah memarahimu tadi ya... Paman benar benar minta maaf, jadi berhenti lah menangis okey." bujuk asuma pada sakura.