"Assalamu'alaikum Bunda" teriak Fyna saat baru membuka pintu rumahnya.
Bunda turun dari lantai atas untuk menemui putrinya, "wa'alaikumsalam sayang" sahut Bunda yang masih berada di tangga, "eh, Fy sama temen temen to. Mari nak masuk dulu" lanjutnya seraya mempersilahkan teman teman Fyna untuk masuk.
Fyna mencium tangan Bunda di ikuti teman temannya lalu ia menggandeng El masuk dan mengajak nya duduk di sofa ruang tamu dengan Oga dan Aji yang ikut duduk di hadapan Fyna dan El, sedangkan Bunda pergi ke dapur untuk membuat suguhan.
"Kalian anggap saja rumah sendiri, Fyna mau mandi sebentar oke" ke-tiga temannya mengangguk meng-iya kan. Fyna berjalan pelan naik ke atas dan masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Elina menyandarkan tubuhnya di sofa dan menghela nafas pelan, "kalian tau nggak, gue deg deg an banget takut--"
"Ngomongin apa kalian kayaknya serius banget" Bunda terkekeh pelan lalu menyajikan jus mangga untuk Elina dan teman temannya.
"E-eh tante, kita cuman ngomongin soal sekolahan kok tan hehe" ujar El sedikit canggung.
"Manggil Bunda aja biar makin akrab" ucap Bunda seraya duduk di sofa kecil, "ngomongin sekolahan tentang apa?"
"Anu tan..eh Bunda, kita--"
"Sekolahan sebentar lagi akan segera mengadakan lomba lomba Bunda" ujar Oga memotong ucapan Elina.
"Memang ada acara apa? Bukannya tujuh belas Agustus masih lama?"
"Ulang tahun Bun, iya sekolah yang ulang tahun" ucap Aji cepat.
"Oh begitu, ya sudah Bunda masih ada keperluan di dapur dan kalian anggap saja rumah sendiri ya" semuanya mengangguk mengerti.
"Gila aja jantung gue kayak mau copot" ucap Aji seraya meneguk jus nya di ikuti Oga dan Elina.
"Sama njirr, gue juga deg deg an" sahut Oga menyetujui ucapan Aji.
"Untung lo anggota OSIS Ji, jadi tau tentang sekolahan" ujar El menatap Aji lega.
"Iya, untung ada lo kalo nggak..bingung deh kita" ucap Oga yang mendapat anggukan setuju dari El.
"Eh, kira kira lagi di sini nggak ya?" tanya El penasaran.
"Nggak ta--"
"Siapa El yang kira kira lagi di sini?" tanya Fyna tiba tiba sudah berada di tangga.
El yang terkejut pun langsung menatap Fyna gugup, "eh, lo udah selesai?" ujar Fyna mengalihkan pembicaraan.
"Iya udah, baru aja nih" sahut Fyna, ia terlihat semakin cantik dengan rambut yang di ikat tak rapi di tambah baju lengan pendek dan celana jeans yang sangat pas di tubuh Fyna.
"Cantik" ujar Aji dan Oga bersamaan.
"Makasih"
"Emang ya, semua cowok kalo udah liat yang kinclong aja langsung di pepet" ucap Elina menyindir para pria seraya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam
Ficção GeralPertemuan yang tak terduga hingga kejadian kejadian yang sama sekali tak pernah di inginkan nya. Namun beruntunglah karena masih ada seseorang yang mampu membuat seorang ~Fyna Asyila // Lona Fysyila merasa bahagia. Tidak semua orang berhati tulus da...