Hallo readers,
Ini ceritaku yang ke dua
Kalau ada saran atau kritik, komen aja
Jangan lupa Vote & Coment di setiap chapter ;)****
Seorang gadis sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolahan barunya, ini hari pertama ia sekolah di sekolahan SMA Bintang. Sekolahan ini termasuk sekolahan besar di Jakarta, ia pindahan dari Bandung, karena ayahnya sedang ada pekerjaan di Jakarta jadi ia terpaksa ikut dan meninggalkan kenangan bersama sahabat sahabatnya di Bandung.
"Fy, sudah siap belum? Ayah sudah menunggu" teriak bunda dari bawah.
"Iya bun, Fyna sudah siap" Fyna turun melewati tangga dengan tergesa gesa.
"Fyna jangan lari lari kayak begitu sayang" tegur ayah saat melihat putrinya berlari di tangga.
"Iya ayah, Fy udah telat jadi buru buru" sahut Fyna seraya terkekeh pelan.
"Telat juga nggak papa sayang, kan kamu murid baru" ucap bunda dari arah dapur sambil membawa bekal makanan, "ini bekalnya, jangan lupa di makan" bunda membuka resleting tas putrinya, lalu memasukan bekal itu.
"Siap bunda" Fyna mencium tangan bunda nya lalu menarik tangan ayah, "bunda Fy sama ayah berangkat, Assalamualaikum" teriak Fyna sambil terus menarik tangan ayahnya.
"Waalaikumsalam" sang bunda hanya bisa geleng geleng dengan sifat putri nya. Untung saja tadi sudah mencium tangan suaminya, jadi ia tenang.
Setelah sampai di mobil, Fyna langsung duduk di kursi depan, tepatnya di samping ayahnya. Ia sudah tak sabar ingin melihat sekolahan barunya, bagaimana dengan teman teman di sana? Ah, pasti mereka semua baik, memikirkannya saja sudah membuatku bahagia.
Ayah masuk ke dalam mobil, dan menegur putrinya agar tak melakukan hal itu lagi, sementara Fyna mengangguk patuh.
Di tengah perjalanan tak ada yang namanya sepi, mobil berisi dua orang serasa berisi lima orang. Fyna yang selalu bertanya, Fyna yang selalu membuat sang ayah terkekeh geli, dan Fyna yang terkadang merajuk karena hal sepele.
Setelah sampai di depan gerbang, Fyna turun dari mobil, sebelum turun ia sempatkan mencium tangan dan kedua pipi ayahnya dan ia pun berpamitan untuk masuk ke sekolahan.
Fyna menunggu mobil ayahnya menghilang dari pandangannya, barulah ia masuk untuk mencari ruang kepala sekolah. Namun, sekolahan ini sangat besar, ia akan kesusahan mencarinya.
Saat ada seorang perempuan melewatinya ia mencegat untuk di mintai bantuan, tapi dia bilang dia sedang buru buru, jadi ia memutuskan mencari yang lain saja.
Selanjutnya ia mencegat perempuan dengan gaya seperti cowo, apa dia tomboy? , ah itu mungkin saja bukan.
"Ma-maaf aku mau min--" Fyna bahkan kesulitan berbicara karena mendapat tatapan mengintimidasi dari perempuan yang tadi ia cegat, dan wajahnya yang sangat datar menambah kesan seram tersendiri bagi Fyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam
Narrativa generalePertemuan yang tak terduga hingga kejadian kejadian yang sama sekali tak pernah di inginkan nya. Namun beruntunglah karena masih ada seseorang yang mampu membuat seorang ~Fyna Asyila // Lona Fysyila merasa bahagia. Tidak semua orang berhati tulus da...