Author POV
Rachel terus mengutak-atik handphone nya sambil berdiri di depan pintu cafe itu dan tanpa disengaja Louis membuka pintu cafe itu sambil mengutak-atik handphone nya juga lalu menabrak Rachel.
"Awwww!" teriak Rachel yang punggung nya tertabrak oleh Louis. Louis menggubris teriakan itu lalu meninggalkannya.
"Hey kau mau kemana pria ber-coat coklat? kau sudah menabrakku hingga punggungku sakit" Louis yang tadi berhenti berjalan lalu berbalik badan. "Lagian salah kau sendiri berdiri di pintu cafe itu! sudah aku sedang sibuk" lalu Louis meninggalakan Rachel.
"Dasar pria tak tau diri" gumam Rachel dan menyapu kasar punggung lalu menghampiri gadis barista yang dia yakini bernama Theresa.
"Aku minta password wifi ini" minta Rachel kepada Theresa. Tetapi tidak hanya Rachel yang meminta password wifi itu, secara berbarengan disebelahnya juga ada yang meminta
"What the fuck you doing here?" Louis menatap Rachel dengan tatapan menjijikan.
"Seharusnya aku yang menanyakan kepadamu tuan tak tau diri" Rachel memutar bola mata coklatnya itu. "Hey namaku bukan itu!" Louis dengan geram meremas handphone nya itu karna melihat kelakuan gadis dirty blonde itu.
"Aku tak peduli" lalu Rachel meminta Theresa password wifi itu dan meninggalkan Louis. "Dasar gadis tak tau diri!" gumam Louis lalu meminta password wifi kepada Theresa
****
Rachel POV
"Jadi ada apa Miranda?"
"Kau ini kemana saja Rachel Geonova Maxwell?sesusah kah mencari wifi hm?"
"Sebenernya tidak tetapi tadi ada pria brunette yang mengangguku"
"Hmm yasudah kalau begitu ntar sore kau harus ke Hyde Park"
"Memangnya disana ada apa?"
"Tentu saja buat pemotretan! kau sadar kan selama ini kau menjadi model hm!?"
"Aku kira kita kesana bukan buat pemotretan yasudah aku akan segera kesana ntar sore"
"Sampai sana harus jam 4 bye Rachel"
"Bye-"
Tuut..Tuut..
"Mengapa hari ini sangat sial!" gumamku lalu menaruh kasar handphone ku ke dalam tas. Aku berjalan menuju mobilku lalu melaju ke arah rumah ku yang tidak jauh dari sini.
"I'm home" aku menutup pintu rumah ku lalu berjalan ke arah Tiffany adik kesayanganku yang sedang menonton tv. "Hello little piggy" aku mengusap puncak kepala nya lalu menciumnya.
"Rachell!" ia berbalik badan lalu memeluk leherku. "Dimana mom dan dad?" aku melepaskan pelukannya lalu mengusap puncak kepalanya. "Mereka sedang ada acara" ia tersenyum manis kepadaku dan aku membalasnya.
"Chesire?" chesire adalah kucing kesayanganku yang diberikan oleh Tifanny saat aku berulang tahun ke 16. "Dia sedang di kamar mu" aku mengangguk kecil lalu menuju ke kamar ku yang berada di lantai atas dan bersebelahan kamar Tifanny.
"Sial sekarang sudah jam 3!" aku mengganti baju ku lalu memasukkan barang2 ku yang penting ke dalam tas. Tiba2 lagu Ellie Goulding terdengar olehku yang berarti ada yang menelfonku.
"Miranda ada apa?"
"Iya iya ini aku sudah mau-"
"Okay Miranda tersayang terlucu termanis amit amit aku segera kesana bye"
Aku menutup telfonku lalu menyambar tas hitam ku lalu turun ke ruang tamu.
Louis POV
"Sial hari ini sial sial" aku membanting pintu berwarna hitam lalu duduk di sofa yang sudah terisi oleh Harry dan Niall.
"Hey kau kenapa mate?" Zayn menghampiriku dengan wajah bingung dan diikuti oleh Liam dan Harry.
"Tadi aku bertemu gadis yang tak tau diri" aku mengusap dahi ku dengan kasar lalu memenjamkan mata berharap pikiran-pikiranku yang tak penting ini terbuang.
"Hey! mengapa kau hanya membelikan coffee? aku tadi kan juga bilang kau harus membeli 2 red velvet untukku" aku membuka mata ku dengan kaget lalu beralih ke Niall yang sedang mengutak-atik kantung plastik berisi 6 coffee.
"Ohiya! aku lupa maaf Niall nanti aku akan membelikanmu red velvet" Niall tiba2 memelukku serentak aku kaget dan mendorongnya hingga terjatuh. ha ha ha rasakan kau Niall siapa suruh meluk-meluk orang lagi baper.
"Aww Lou it's hurt dude" aku hanya terkikik kecil lalu menuju kamarku.
****
"Masukkan tanganmu ke kantung coat nya"
"Nah begitu"
"Bagus sekali Rachel"
"Break everyone"
Aku melepaskan coat merah ini lalu memakai coat kesukaanku dan duduk menghadap taman yang indah ini. Aku melihat cafe yang tadi siang aku hampiri dan kupikir mungkin aku bisa beristirahat disana dan memakai wifi nya karna disini signal demi apa pun JELEK BANGET.
"Miranda my baby bolehkan aku menghampiri cafe disebrang taman ini?aku ingin bersantai disana sambil memakai wifi nya untuk menelfon seseorang" bohongku kepada Miranda yang sedang menyusun jadwalku di Ipad nya.
"Yasudah boleh tetapi saat aku menyuruhmu kesini kau sudah harus disini tanpa ngaret" aku mengacungkan jempolku lalu berdiri dan berjalan menuju cafe itu.
Aku memasuki cafe itu lalu memesan hot chocolate karna cocok sekali dengan musim ini. Aku meminta password wifi ini lalu mengambil hot chocolateku dan duduk di ujung dekat kaca cafe ini.
Aku mengecek twitterku ini sampai suara bel tanda ada seseorang masuk cafe ini mengalihkan pemandanganku ke seorang pria yang baru saja masuk.
"Sepertinya aku mengenali coat itu hmm yasudah biarkan saja" aku kembali ke layar handphone ku.
"Permisi apakah aku boleh duduk disini?" tanya seorang pria yang mengagetkan ku. "Boleh" jawab aku dengan tidak melihat wajah pria itu.
"Apakah kau memakai wifi ini?" tanyanya lagi di depanku. "Iya, memang kenapa?" aku bertanya kepadanya tanpa mengalihkan pandanganku dari handphoneku. "Apakah kau masih menyimpan tulisan password wifi ini?" aku mengangguk lalu merogoh kantung coat ku. "Ini passwordny-" aku melihat wajah pria itu dan ternyata dia adalah orang yang membuat hari ini menjadi hari sial ku.
"Kau lagi!"
"Kau lagi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
WIFI // louis.t
Fiksi PenggemarBaby maybe our love started from little thing like Wifi but that's not the reason we can broke up easily cause you know our love is strong like signal in Wifi