27 • Menyerah atau Bertahan?

524 56 24
                                    

"Kita sama-sama pernah jatuh namun kita berbeda, kamu jatuh padanya sedang aku jatuh dalam pesonamu yang tak pernah bisa ku hindari."

update setiap satu minggu sekali kelamaan ga?

~Jingga dan Senja~


Sekitar satu minggu lagi ujian akhir semester akan dilaksanakan, banyak mahasiswa Kedokteran memilih untuk menghabiskan waktu luangnya dengan mengulang berbagai materi yang telah dipelajari selama semester 3 namun tidak jarang juga dari mereka yang tetap memilih bersantai dengan dalih 'ingin melepas penat sebelum ujian menyerang'.

Seperti biasanya, Bella selalu menggunakan waktu yang ia punya dengan sebaik mungkin karena ia tidak pernah mau mendapatkan nilai buruk dalam semua mata pelajaran, sifat ambisiusnya memang sudah dimiliki sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk menggesernya dari peringkat satu dan karena kerja keras itu pula, apa yang ia inginkan selalu bisa ia dapatkan karena bagi Bella, hidup di dunia ini hanya untuk satu kali, jadi apa pun yang terjadi, ia tidak boleh sampai gagal meraih mimpinya.

Bella menatap buku catatannya, tentang blok musculesketal, entah mengapa dari semua materi Kedokteran, ia cenderung menyukai materi tersebut meskipun terbilang cukup sulit.

"Bella, belajar bareng yuk!"

"Gue kalo belajar lebih suka sendiri Vett. Kalo lo ada yang nggak ngerti langsung ditanyain sekarang aja."

"Bentar, bentar." Vetta membuka catatannya untuk melihat materi apa yang masih belum ia pahami.

"Gue masih nggak ngerti yang bagian--"

Ucapan Vetta berhenti begitu saja ketika melihat seseorang datang dan duduk di sebelah Bella. Vetta mengerucutkan bibirnya karena ia tidak bisa menanyakan materi kepada Bella.

"Ya udah nanti aja deh Bell. Gue ke kelas dulu ya!"

Bella menahan ujung baju Vetta kemudian memberikan isyarat agar gadis itu tidak meninggalkannya namun karena tidak terlalu paham bahasa isyarat, Vetta tetap memilih pergi dan membuat Bella mendecak.

"Nggak papa kan kalo gue duduk di sini?"

Bella tersenyum tipis kemudian mengalihkan pandangannya ke arah buku lagi.

"Menurut lo, kedokteran itu susah nggak?"

"Lumayan."

"Terus setelah lulus kuliah rencananya mau lanjut S2 atau gimana?"

"Jadi dokter umum dulu, kalo uangnya udah ke kumpul baru ngambil spesialis."

"Lo sendiri gimana? Jadi pengacara?"

"Iya, ngelanjutin papa gue."

Bella mengangguk singkat. "Jadi pengacara yang adil ya."

"Gue mau ke kelas dulu ya!" Bella merapikan buku-bukunya, bersiap untuk pergi namun lengannya dicekal.

"Emangnya udah ada dosen?"

"Belom sih, tapi kasian Vetta tadi mau nanya materi."

"Nanti kan bisa."

"Tapi takut Vetta-nya keburu males."

"Bentar aja, gue mau ngomong dulu sama lo."

Bella menghela napasnya kemudian duduk di tempat semula sembari mengedarkan pandangannya, tidak ada hal apa pun yang dibicarakan oleh Rasyad walaupun sebelumnya ia mengatakan bahwa ia ingin berbicara dengannya.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang