Taman bermain.

6 1 0
                                    

Sekarang mereka semua sedang lesehan di ruang tamu,makan nasi gudeg dan segelas es teh disampingnya.

Makan tanpa ada gangguan. Alias - damai dan tentram. Sudah jarang mereka kumpul seperti ini,apalagi mereka semua sedang sibuk belajar untuk masuk ke university yang mereka inginkan dari dulu. Suasana seperti inilah yang nanti akan mereka rindukan jika mereka sudah menua bersama waktu yang tak terhingga.

Oh iya,perempuan manis yang ada di alun-alun tadi. Mereka satu kelas dengan beberapa lelaki yang kini tengah makan di ruang tamu Mahen. Tapi mereka semua lebih memilih menyelesaikan sekolah terlebih dahulu daripada menyatakan perasaan,siapa tau ada yang lebih baik? siapapun itu tidak tau,ikuti saja alurnya.

Hari ini mereka sedang menikmati liburan yang tidak terlalu panjang. 2 minggu,liburan akhir tahun katanya. Niatnya hari ini mereka akan pergi bermain ke taman bermain,sudah lama tidak berjumpa dengan arena bermain yang biasanya mereka mainkan sewaktu dulu. Katanya.

Mereka semua sudah bersiap siap dan pergi masuk 2 mobil yang berukuran cukup besar,tidak akan muat jika hanya satu. Apalagi mereka semua sudah dewasa,tidak mungkin ada acara minta pangku. Bahkan ada dua atau tiga orang yang sudah berkepala dua,malu sama umur.

Kali ini mereka lebih memilih mendengarkan lagu Tulus - Monokrom. Lagu itu menjelaskan tentang awal dari cerita kehidupan mereka dimulai. Dari yang awalnya satu atau beberapa orang dari mereka sering merasa sendiri sekarang tidak akan merasa sendirian lagi. Tuhan itu baik,dia sudah merancang bagaimana kisah hidup kita dimulai sampai akhirnya kisah dari hidup kita juga selesai.

Dunia dan semesta hampir sama,seperti teman. Seperti mereka juga,hampir sama dan mereka semua itu teman.

Ternyata,Taman bermain masih sama seperti waktu dulu. Sedikit perbedaan,seperti. Tembok yang dahulu sedikit kusam karena hujan dan panasnya matahari yang menyinari sekarang sudah dicat kembali. Kolam ikan yang airnya keruh sudah jernih. Air mancur yang dulunya tidak bisa nyala sekarang sudah diperbaiki. Syukurlah,kenangannya masih sama tidak ada yang berbeda.

Doakan saja.

Hari ini matahari tidak terlalu panas,jam sudah menunjukkan waktu 14.30 yang artinya sebentar lagi matahari akan turun dan bertukar dengan bulan. Mungkin dia lelah,hampir seharian dia menyinari bumi dengan sinarnya. Mungkinkah itu alasannya? entah,tanyakan saja sendiri.

Membeli tiket untuk tujuh belas orang,lalu menukarkannya dengan orang yang menjaga sebelum bermain berbagai macam wahana yang ada.

Tidak banyak,tapi setidaknya cukup membuat perasaan terasa lebih senang. Terlebih kenangan yang dibuat juga semakin banyak.

Oke,kembali ke taman bermainnya sekarang.

Bunga-bunga nya makin banyak,rumput yang sudah dipotong mulai panjang lagi.

Kok seperti tidak terurus?

Ah,maaf lupa memberi tau kalian.

Sebenarnya tempat ini sudah tidak digunakan lagi,yang kalian sebut penjaga tadi memang ada. Tapi tidak nyata. Sudah biasa,kadang ada anak-anak yang membawa boneka lalu mengikuti salah satu dari mereka sambil tertawa sumringah menandakan bahwa dia sedang senang sekarang.

Hanya saja dia kadang kesepian,sehingga membuat dia mengunjungi rumah salah satu dari mereka. Bermain dengan mereka,atau peliharaan mereka. Cukup biasa,tapi menyenangkan.

Untungnya tidak mengganggu, dan untungnya lagi anak kecilnya itu lelaki dan perempuan kembar. Jadi sekalian bisa untuk teman curhat.

Azkia dan Azka, mereka berdua hanya ingat nama panggilan tidak lebih dari itu. Untung 17 pemuda itu bisa melihat arwah,tapi yang diladeni yaa hanya dua bocah ini. Sisanya gak dulu,sori.

————————
udah sih gini aja,intinya itu taman bermain kosong tapi masih cukup layak. Mereka kesana buat healing dan sekalian mainan ayunan atau permainan sederhana lainnya. Inget cewe di chap sebelumnya ga? Nanti ada kelanjutannya,tapi nanti. btw pas ngetik ini Tremor jadi slow update,maaf.

bubay👋🏻

-Happy New Year.

- Memories -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang