"Woozi tunggu kamu mau kemana? Jangan tinggalin aku" anak laki-laki itu menahan tangan kecil anak laki-laki didepannya yang hanya menatap anak didepannya datar"Maaf aku tidak kenal kamu" Woozi menghempas tangan anak laki-laki itu namun anak tadi memeluknya dari belakang
"Tidak masalah jika kamu tidak mengingatku tapi tolong ingatlah janji kita dan ingatlah aku akan tetap mencintaimu dan akan menemukanmu dimanapun kau berada" anak tersebut melepas pelukannya lalu tersenyum dengan air mata mengalir di pipinya
Woozi menatap anak itu lekat lalu ia menganggukkan Kepalanya kecil "Maka jika suatu saat kamu menemukanku buatlah aku mengingat mu"
Woozi tersentak dari tidurnya sudah tiga kali mimpi itu mendatanginya ia bingung apa itu sebagian dari ingatannya atau itu hanya bunga tidurnya, ia mengusap wajahnya yang berkeringat
"Siapa anak itu? Dan hubungannya sama gw apa?" gumamnya pelan ia menghela nafas saat melihat jam yang menunjukkan pukul 5 subuh ia beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk ke sekolah
. . . . .
Saat dimeja makan Woozi hanya diam bahkan setelah keluar dari kamarnya pun ia tidak menyapa Wonwoo dan Hao membuat keduanya saling melontarkan tatapan bingung
"Hyung.. Lu gpp?" Suara Wonwoo membuat lamunan Woozi buyar
Woozi menatap Wonwoo dan Hao yang juga menatapnya dengan bingung, Woozi berdeham pelan lalu lanjut makan "Gpp cuman dapet mimpi buruk aja" ujarnya membuat Wonwoo dan Hao mengangguk paham
Sesampainya disekolah Woozi langsung berjalan kearah kelas dan saat berada didepan pintu ia melihat Sehun Chanyeol beserta Hoshi Mingyu yang serempak menoleh ke pintu saat mendengar pintu dibuka dan mendapati Woozi yang terdiam untuk beberapa saat hingga dia masuk dan duduk dibangkunya
Tidak lama Wonwoo juga muncul, Mingyu menatap Wonwoo lama sedangkan yabg ditatap berusaha mengelakkan pandangan tersebut dan memilih menatap Sehun, Sehun yang ditatap intens oleh Wonwoo jadi bingung sendiri
"Napa gw ditatap intens gtu.. Apa gw ngelakuin hal yang salah?" Batin Sehun sembari mengingat ingat kesalahan apa yang telah ia perbuat
Wonwoo hanya diam duduk dibangkunya memakai earphone menatap buku dan bersikap bahwa tidak ada orang disana, sifat keduanya yang semakin dingin membuat Hoshi dan yang lain nampak sedikit khawatir
. . . . .
Saat bel istirahat Hoshi dan Mingyu bersiap untuk menghampiri Woozi dan Wonwoo namun gerakan mereka berhenti saat seseorang memanggil nama Woozi dan Wonwoo
"Wonu Woozi keruang osis skarang" nampak Seungkwan berdiri dipintu wajahnya menampilkan keseriusan disana
Hoshi dan Mingyu tersentak saat suara Woozi menelusup ketelinga mereka
"Minggir gw mau lewat" Woozi berujar tanpa menatap Hoshi dan Mingyu
"Zi gw-"
"Gw sibuk"Woozi melenggang pergi begitu saja bahkan ia mengabaikan Hoshi yang berusaha mengajaknya berbicara, Wonwoo mengekori Woozi dari belakang ia berpura-pura tidak mendengar apapun dengan menjadikan earphone sbagai pengalihan pendengarannya
Saat diruang osis All's Demon sudah berkumpul, bahkan Hao pun juga sudah berada disana, S.coups yang didampingi Jeonghan menatap Woozi Wonwoo dan Minghao serius bahkan sangat serius kali ini
"So? Kapan peperangan ini akan dimulai?" ujar Vernon tanpa basa basi
"Kita bisa ngelakuinnya cepat atau lambat tapi kita mendapat kendala disini" S.coups menyenderkan bahunya dan menghela nafas pelan
"Kendala? Kita punya kendala? Bukannya selama ini kita ga pernah dapet kendala apapun?" Dk menatap bingung S.coups
S.coups menunjuk Three Demon membuat ketiganya menatap S.coups kaget "Mereka kendala kita, musuh kali ini berasal dari masa lalu mereka dan kemungkinan mereka bisa saja mengkhianati kita" ujar S.coups dingin
"Wait- What!? Kami ga bakal mengkhianati kalian! Oh ayolah kami udah buang jauh jauh masa lalu kami" Wonwoo menatap S.coups tidak percaya apa mereka mulai tidak mempercayai Three Demon lagi?
"Siapa yang tau? Apa kalian ga sadar kalian ga beraksi akhir akhir ini? Bahkan terakhir kali itu dua minggu yang lalu" S.coups menarik sebelah alisnya menatap Wonwoo enteng membuat Wonwoo ragu sejenak
"Lalu? Kami bisa beraksi malam ini dengan jumlah korban 2 kali lipat dari yg kemaren" Woozi menatap S.coups dalam matanya nampak Woozi telah merencanakan sesuatu
"Oho? Benarkah? Kalau gitu buktikan kekami kalau masih Three Demon yang biasanya dan buktikan kalau kalian bener bener bukan pengkhianat diantara kita" S.coups menarik senyum liciknya membuat Woozi tertawa sinis
"Tentu bahkan kalian ga bakal nyangka atas apa yang kami perbuat nanti malam" Woozi melontarkan senyuman remeh pada S.coups
Yang lain hanya diam sambil menatap keduanya yang seperti tengah melemparkan pisau satu sama lain, Joshua menepuk kedua tangannya mengalihkan perhatian yang lainnya
"Okeoke mari sudahi pertikaian ini, kita akan ngelanjutin topik awal, setelah gw berhasil nyamar saat ngikutin Hoshi dan yang lainnya bos mereka sudah menyusun rencana, mungkin dalam ucapannya ia mempercayai keenam anak buahnya namun dibalik itu ia juga menyusun rencananya sendiri, Vernon mendapati beberapa anak buahnya yang lain memata matai kita bahkan ada juga yang jadi murid dan guru diskolah ini, dan bos nya juga sudah turun tangan dengan kata lain peperangan semakin dekat" Joshua mengeluarkan beberapa dokumen dan foto
"Pantes aja gw berasa diawasin disini" Seungkwan mendengus pelan "Bahkan saat kita disini pun masih diliatin" Seungkwan yang duduk dijendela melihat seorang murid yang mengawasi mereka dari jauh
"Ya tinggal dijadiin mainan aja toh keknya mereka anak buah biasa ga bakal bisa ngalahin kita" Vernon mengangkat bahunya acuh
Joshua menggelengkan kepalanya pelan lalu menyodorkan tiga foto terdapat tiga pria yang memakai seragam guru murid dan petugas kebersihan "Mereka bertiga dikecualikan, mereka bertiga bisa terbilang jago disini yang menyamar jadi guru Kim Namjoon, lalu yang menjadi murid Kim Minseok dan petugas kebersihan adalah Kim Taehyung, Triple Kim ini tidak bisa kita lawan untuk sementara waktu nampaknya ketiga orang ini kartu as mereka yang lain"
"Jadi mereka punya senjata tersembunyi juga menarik" S.coups tersenyum mendengar penjelasan Joshua
"Tapi tenang untuk mengatasi mereka bertiga kita punya Vernon Joshua dan Dino" Jeonghan beranjak dari tempatnya lalu menepuk bahu Vernon dan Dino sambil menampilkan senyum manisnya dalam artian senyum penuh ancaman "Jangan sampai gagal" ujarnya membuat Dino dan Vernon menelan saliva mereka dengan susah payah
"Jangan menakuti mereka, mereka pasti berhasil" Dk menahan tawa melihat wajah keduanya yang nampak ketakutan
"Dan untuk kalian bertiga kalian tidak perlu melakukan banyak hal untuk sekarang namun kusarankan kalian berpura pura masuk kedalam perangkat mereka" S.coups menyedot minumannya dengan santai "dengan begitu mereka akan tertipu dan rencana kita akan menjadi sempurna" S.coups berdiri menghampiri Three Demon "Tapi jika kalian bener bener masuk keperangkap mereka dan menggagalkan misi gw sendiri yang ngebunuh kalian" ujarnya dingin lalu melenggang pergi keluar ruangan meninggalkan kesunyian
Woozi mengepalkan tangannya hingga jari jarinya memutih, Dino memeluk Woozi mengelus punggung sempitnya pelan "Tenang hyung jangan dimasukin kehati ucapan S.coups hyung dia cuman ga mau salah satu dari kita tertangkap gimana pun S.coups hyung sayang sama kita Didin percaya kalau hyung dan yang lainnya berhasil" ujarnya polos sambil tersenyum
"Yang dibilang Didin bener kita harus berhasil hyung" Minghao menampilkan gummy smilenya, Woozi menghela nafas pelan dan mengelus surai keduanya lembut
"Iya kita pasti berhasil" ujarnya pelan membuat yang lain ikut tersenyum
"Semoga misi ini berhasil dengan begitu kita bisa memulai hidup yang normal" batin Jeonghan sambil tersenyum hangat menatap yang lainnya
TBC
YOOOOOO SORRY TELAT BANGET AING UP NYA
because aing sibuk akhir akhir ini ditambah dapet masalah beruntun
Jan lupa vote yoo-^-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho [SoonHoon] Reborn
ActionThree Demon nama yang begitu mengancam ketenangan masyarakat mereka terkenal sebagai psikopat muda yang tidak diketahui namanya, lalu sebuah agensi perlindungan mendapatkan informasi bahwa pelaku bersekolah di Pledis High School lalu mengutus tiga n...