Setelah merasa dirinya membaik Woozi beranjak meninggalkan taman, saat hendak memasuki gang ia melihat seluet seseorang ia tidak melihat jelas karna ia berdiri ditempat yang tidak diterangi oleh lampu jalan, Woozi tidak terlalu peduli dengan seluet tersebut ia masih berjalan dan ketika semakin dekat ia melihat orang tersebut semakin jelas dan ternyata itu Hoshi yang masih memantaunyaWoozi tanpa basa basi langsung berdehem membuat Hoshi yang melamun terlonjak kaget "Maaf ya pak ngapain bapak disini? Mantauin saya? Lagi kerja sbagai mata mata critanya pak?" Woozi melirik Hoshi sinis
Hoshi tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya yang ga gatal "Aduh mati gw kalau gw bilang gw cuman pen ke supermarket jelas banget gw ngeles nya mana omongannya juga ga salah lagi emang jelas banget gw mantauin dia dari tadi.. Apa iya gw jujur aja.. Hadehh apa bole buat" Hoshi mengambil nafas lalu menghembusnya
"Udah gosah ksi tau juga gw bener lu mantauin gw dari tadi" ucapan Hoshi yang berada diujung lidah terpotong tajam oleh ucapan Woozi, Hoshi menampilkan wajah lesunya Woozi yg melihat itu tiba tiba menepuk kepala Hoshi pelan, Hoshi tersentak kaget begitu juga Woozi yang kebingungan karna pergerakannya sendiri
Woozi berdehem pelan menarik tangannya lalu berjalan melewati Hoshi yang masi melongo "Udah gw mau kerumah lu juga mending balik" Woozi mempercepat jalannya meninggalkan Hoshi
Hoshi yang sadar Woozi semakin jauh lalu mengejarnya dan menahannya, Woozi yang tertahan menatap tak suka pada Hoshi
"Em mau mampir kerumah? Mama pasti seneng liat lu mampir setelah sekian lamanya lu ga main lagi kerumah.. Mama juga lagi siapin makan malam lu pasti laper kan soalnya tadi lu makan dikit di apartemen kan lumayan makan banyak dirumah gw mungkin tinggi lu nam-"
BUGH!!
"ADOOOHHH" Hoshi mengerang keras karna pipinya kena bogeman cinta dari tangan Woozi
"Sialan lu emang" Woozi mendengus kasar beranjak meninggalkan Hoshi dengan kesal
"E-ehh jan marah gw becanda jii ayoo kerumah yokk plisss" Hoshi menggenggam tangan Woozi dengan wajah memelas gembelnya
"Hahh... Ydah tapi cuman mampir.. Dan stop nampilin wajah kek gtu jijik kek gembel" Hoshi hanyan mengelus dada mendapat ucapan amat teramat menusuk dari Woozi tapi ia juga senang karna Woozi mau mampir kerumahnya
Sesampainya mereka dirumah Hoshi, Woozi hanya mengikuti Hoshi dari belakang dengan diam Hoshi yang menggenggam pergelangan tangan Woozi pelan berjalan memasuki rumah ia takut pria mungil itu menghilang dibelakangnya
"Mama papa ochi balikkkk" Hoshi berteriak saat membuka pintu rumahnya, Woozi dibelakangnya menatap Hoshi dengan tatapan aneh
"Apa iya ada manusia kek dia malu maluin bener" batin Woozi menatap Hoshi
"Ahhh anak mama udah balik tadi katanya keluar bentar ini udah lebih 1 jam!!" suara tersebut adalah milik mamany Hoshi yang keluar dari dapur, ia melipat tangannya menatap Hoshi dengan tatapan kesal sedangkan sang anak hanya nyengir kuda, tatapannya sekarang beralih pada Woozi, Woozi yang ditatap bingung harus bereaksi seperti apa dia hanya diam balik menatap mamanya Hoshi
"Ini.. Hoshi dia.." Hoshi menganggukkan kepalanya tersenyum, mata mama Hoshi mulai berkaca kaca ia menghampiri Woozi mengelus pipi Woozi lembut
Woozi tersentak kecil diperlakukan seperti itu tapi dia hanya bisa diam tanpa mengeluarkan kata kata
"Kamu udah gede ya jihoon belasan tahun lamanya tante ga ketemu kamu.. Senang rasanya liat kamu lagi" mama Hoshi tersenyum lembut menatap Woozi ia mengelus surai Woozi sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho [SoonHoon] Reborn
ActionThree Demon nama yang begitu mengancam ketenangan masyarakat mereka terkenal sebagai psikopat muda yang tidak diketahui namanya, lalu sebuah agensi perlindungan mendapatkan informasi bahwa pelaku bersekolah di Pledis High School lalu mengutus tiga n...