3. Rendi

1 1 0
                                    

Setelah perkenalanku dan cowok itu di perpustakaan, akhirnya aku mengetahui namanya. Tak lama setelah tau namanya, aku pun langsung pergi dari perpustakaan menuju kelas karena dia takut terlambat dan takut dimarahi oleh guru pelajaran yang masuk hari itu. Akhirnya, pelajaran pun sudah beres dan murid-murid langsung merapikan buku-buku mereka untuk segera pulang. Di jalan Ami berpamitan kepada Ica karena dia sudah dijemput oleh pacarnya dan sudah menunggu di depan gerbang.

"Ca, gue pulang duluan yaa soalnya si Riko udah jemput gue tuh di depan lagi nungguin" kata Ami sambil menunjuk ke depan gerbang

"Yaudah deh sana gue kepaksa pulang sendiri naik angkutan umum" jawab Ica sambil menghela nafas nya

"Maaf yaa Ca.. kasian tuh si Riko ngajak gue dari kemaren" Ami yang meminta maaf kepada Ica dengan raut wajah memohon-mohon

"Yaudah sana" Jawab Ica

"Dadaahhhhh Ica" Ami yang langsung meninggalkan Ica sendirian

Ica pun terpaksa pulang sendiri naik angkutan umum. Pada saat menunggu angkutan umum, Ica dikagetkan dengan datangnya seorang cowok yang menawarkan tumpangan gratis kepada Ica.

"Mau bareng gak?" Tanya si cowok itu

Ica langsung menoleh dan sontak membuat Ica pun terkaget-kaget. Ternyata cowok tersebut adalah Rendi.

Rendi adalah seorang ketua OSIS di sekolahnya, yang terkenal dengan kepintaran dan kerajinannya.

"H-hah?" Jawab Ica dengan raut wajah melongo dan terlihat gugup

"Iyaa udah ayo daripada sendirian, lagian aku mau bales budi yang waktu tadi kamu udah bantuin aku" dengan nada lembutnya

"E-emang ga ngerepotin kak?" Ica yang masih saja gugup

"Engga lahh kan aku udah bilang tadi, ayo cepet naik" sambil mengisyaratkan muka nya untuk Ica supaya cepat duduk di motornya.

Akhirnya Ica pun menaiki motor yang dikendarai oleh Rendi itu. Dijalan, mereka hanya bisa diam, terlebih lagi kepada Ica yang masih sangat canggung karena baru kali ini dia diantar pulang oleh seorang cowok apalagi ini yang baru kenal.

Dalam hati Ica berbicara "aneh baru kali ini ko gue bisa sih mau diantar pulang sama cowok yang baru gue kenal, gue takut dimarahin lagi sama orang tua gue. Mereka pasti aneh liat gue di bonceng sama cowok." 
Sesampainya di depan rumah Ica, langsung Ica pun berterima kasih kepada Rendi sudah mau mengantar nya pulang.

"Makasih yaa kak sudah nganterin aku saya pulang" Ica berterima kasih dengan nada lembut dan sopan

"Iyaa sama-sama, ehh btw panggil aja aku Rendi gausah kak segala berasa dah tua wkwk" Rendi yang mulai ingin bercanda dengan Ica

"Hehe" Ica hanya tersenyum

"Yaudah aku pulang dulu yaa dahhh" sambil menyalakan motornya Rendi langsung pamit

"Iyaa kak, ehh Rendi" Ica yang masih belum terbiasa dengan nama tersebut

Ica langsung masuk ke rumah dan langsung pergi ke kamar untuk mengistirahatkan badan yang lelah karena capek. Dia berbaring di tempat tidurnya dan tak sengaja memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.

"Ini mimpi atau bukan sih? Ko gue ngerasa aneh tumben aja gue mau dianter pulang sama cowok. Ahh udahlah Napa nih jadi pikiran bagi gue, lupain aja deh" Ica yang berbicara kepada dirinya sendiri aneh dengan sikap nya tadi yang mau saja diantar pulang oleh cowok tersebut.

Malam pun tiba, Ica langsung membereskan buku-buku pelajaran untuk hari besok ke dalam tas miliknya. Dia harus tidur kurang jam 10, kalo tidak dia akan kena marah oleh ayahnya. Ica langsung tidur karena dia pun terlihat capek.
                                      
                                        ***

Maaf yaa pendek, semoga kalian suka dengan ceritanya. Selamat membaca😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang