25 Januari 2015
Shawn POV
Hari ini aku tiba di California. Aku melihat semua orang yang baru datang disini dijemput oleh keluarga mereka. Tapi tidak denganku. Keluarga? Apa selama ini mom and dad menganggapku? Aku hanyalah anak buangan, mereka hanya memikirkan Cameron, Cameron dan Cameron. Tapi aku sudah sangat terbiasa dengan keadaan ini sehingga aku menjadi tidak peduli. Tapi ada bagusnya juga mom and dad mempercayakan masalah perusahaan pada Cam karena dialah yang menjadi penyelamat keluarga kami dan harus bertunangan dengan Heidy. Aku sungguh tidak tertarik pada wanita menyebalkan dan manja itu.
Aku sudah sampai di rumah seperti biasa tidak ada sambutan special atas kedatanganku
“Shawn kau sudah datang? Mengapa kau tidak menelponku? Kan aku bisa menjemputmu di bandara” ucap Cam saat aku membuka pintu rumah tapi aku tidak menggubrisnya sama sekali aku bahkan langsung naik kekamar atas.
Seharian ini aku hanya tidur-tiduran di kamar. Aku merasa sangat bosan. Segera ku buka ambil handphoneku dan membuat twit
“Arrived at California and today is the worst day ever L”
Segeraku letakan handphoneku diatas meja belajarku dan berlanjut mengambil gitar kesayanganku dan memainkan sedikit lagu
I love it when you just don't care
I love it when you dance like there's nobody there
So when it gets hard don't be afraid
We don't care what them people say.
I love it when you don't take no
Love it when you do what you want cause you just said so
Let them all go home, we out late
We don't care what them people say.
We don't have to be ordinary
Make your best mistakes
Cause we don't have the time to be sorry
So baby be the life of the party
I'm telling you to take your shot
It might be scary
Hearts are gonna break
Cause we don't have the time to be sorry
So baby be the life of the party.Nyanyianku terhenti saat mendengar handphoneku berbunyi, ternyata ada mention yang masuk.
“ so, u stay in California now?”
Lalu aku membalas mention tersebut
“yes mate, Ilife in California now L”
“shawn bisakah kau turun?” ucap mom yang datang tiba-tiba membuka pintu kamarku“ada apa mom?” ucapku dingin
“bisakah kau menemani kakakmu untuk pergi ke rumah Heidy?” Tanya mamaku
“mom aku pergi sendiri aja, kasian shawn dia baru sampe pasti dia masih capek mom” ucap Cam yang tiba-tiba nyelonong masuk kamarku
“mom denger sendirikan Cam bisa pergi sendiri” ucapku sambil memegang kembali gitar yang tadi aku letakan
“Shawn bisakah kau sedikit berguna untuk keluarga ini! Kau seharusnya mendukung hubungan kakakmu dan Heidy demi kelangsungan bisnis keluarga kita!” bentak mom padaku
“mom jangan bicara seperti itu pada Shawn” ucap Cam berlagak menjadi pahlawan kepagian
Aku tidak berbicara satu patah katapun aku hanya turun kelantai bawah dan kemudian Cam mengikutiku.
“dimana kunci mobilnya? Biar aku yang nyetir” ucapku pada Cam
“shawn kau kan belum punya SIM”
“baiklah” ucapku dengan sangat sinis
Aku segera masuk ke mobil bersama dengan Cam. Seanjang jalan dia beusaha mengajakku berbicara tapi aku mengabaikan dia. Ya begitulah aku dan Cam, tidak pernah akur. Tidak seperti kakak beradik yang lain.
“Cam bolehkah aku meminjam mobil ini.? Aku bosan jika menjadi obat nyamukmu” ucapku pada Cam
“Baiklah silahkan kau pakai mobil ini, nanti aku pulang naik taksi” ucapnya
“terima kasih” ucapku datar dan segera mengambil alih kemudi mobil saat Cam sudah keluar mobil tentunya.
Aku melihat dompet Cam tertinggal terjatuh di jok bawah mobil. Aku segera mengambil dompet yang tanpa sengaja terbuka itu. Aku melihat foto seorang gadis cantik berambut coklat dan bermata indah di dompetnya Cam. Dan aku baru tau ternyata sebenarnya Cam sudah punya pacar hanya saja ia mengorbankan perasaannnya demi menyelamatkan bisnis keluarga kami. Apakah selama ini aku terlalu menganggap buruk kakak kandungku?
Aku berhenti di sebuah restoran cepat saji. Aku hampir lupa kalau seharian ini aku belum makan. 2 buah ayam goreng, kentang goreng ukuran medium, cappuccino lumayan membuatku moodku kembali bagus dan kenyang.
“brukkk”
“ maaf tuan maaf “ ucap seorang gadis yang sedang berjalan menabrak bangku tempatku duduk. Ia kebingungan seperti sedang mencari sesuatu
“gapapa kok” ucapku saat wanita itu meminta maaf padaku berulang kali padaku. Aku memang tidak suka memperbesar-besarkan masalah pada seorang wanita
Ia kelihatan sangat bingung sekarang. Aku segera mengikutinya karena aku rasa ia perlu bantuan
“ada yang bisa saya bantu nona?” ucapku mengagetkannya yang dari tadi melihat arah lantai
“maaf tuan, tadi sepertinya gelang saya terjatuh. Tadi saya duduk ditempat tn sebelumnya makanya saya mencari gelang saya” ucap wanita itu dengan sangat sopan
“bagaimana cirri-ciri gelangnya biarku bantu mencarinya”
“gelangnya berwarna coklat tua. Dan ada batu-batu antic disekelilingnya”
“baiklah ayo kita cari bersama-sama” ucapku dan gadis itu hanya mengangguk
Aku mencari gelang itu cukup lama, kira-kira 15 menit. Akhirnya aku menemukan gelang itu yang terjatuh di parkiran mobil
“maaf nona, apakah ini gelang anda?” ucapku sambil memperlihatkan gelang itu pada wanita tersebut dan wanita itu sontak menghampiriku dan berkata “iya itu gelangnya” kini wajah wanita ini berubah menjadi sangat senang padahal aku yakin ini hanya gelang biasa bukan gelang berharga yang mahal.
“terima kasih Tuan” ucapnya padaku
“iya sama-sama. Nona bolehkah aku tau namamu? Namaku Shawn” ucapku sambil menatap wajah wanita itu dan aku mulai menyadari sepertinya aku pernah melihat wanita ini sebelumnya.
“Namaku---“
TIN! TIN! TIN!
“hey tunggu sebentar Ansel!” ucap wanita itu pada seorang pria yang berada di mobil yang tadi membunyikan klaskson
“bisakah kau cepat. Kami sudah menunggumu!”
“iya Ansel”
“namaku Adel” ucapnya sambil berlari kea rah mobil dan kemudian masuk kedalamny
Aku baru sadar wanita yang tadi sangat mirip dengan wanita yang ada di dompetnya Cam. Aku segera melihat foto itu yang aku simpan dimobil. Setelah aku perhatikan lagi ternyata benar wanita yang tadi adalah pacarnya Cam.
![](https://img.wattpad.com/cover/31285483-288-k2595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love Him (Cameron Dallas, Shawn mendes, Matthew Espinosa, Nash Grier)
FanfictionAdelia Valerie Elgort seorang gadis asal california yang menunggu kekasihnya kembali dari toronto. namun apa yang terjadi selanjutnya ketika pacarnya yang bernama Cameron Dallas sudah di jodohkan oleh orang tuanya. dan bagaimana Adel bisa dekat deng...