11. Memilih diam

77 4 0
                                    

"kadang, cinta memang nggak perlu kata-kata untuk bisa menjadi nyata"

-Alex

--------------

Sore ini entah kenapa sangat sejuk. Cuaca nya yang mendung tapi tidak hujan,angin yang berhembus kencang membuat suasana semakin sejuk,ditambah pepohonan yang rindang membuat perempuan itu berjalan lambat sambil menikmati suasana sore hari ini. Tak terasa kini ia sudah sampai tepat di depan rumah nya membuat perempuan itu sedikit kesal, sebenarnya ingin berjalan sekali lagi tetapi langit mulai menjadi gelap. Ia  mengurungkan niatnya, dan lebih memilih untuk istirahat.

Pak Bambang selaku satpam di rumahnya kini berjalan membukakan gerbang ketika di lihatnya Resha yang baru pulang sekolah."Eh eneng kok tumben baru pulangg jam segini".

"Iya ni pak tadi ada urusan di sekolah"sautnya.

"punten lebet neng tos bade wengi ".

"Makasih ya pak" sautnya sambil tersenyum.

Resha memasuki rumah besar itu lalu segera menuju kamarnya dengan gerak cepat, entah kenapa hari ini sangat lelah baginya. Ia membuka pintu kamarnya lalu melempar tas nya asal tak perduli sekarang intinya dia ingin membersihkan dirinya terlebih dahulu. Ia mematikan keran yang masih menyala dan mengambil handuk untuk menutupi seluruh tubuhnya,lalu berjalan keluar,kaget saat melihat abangnya tiba-tiba sedang duduk di kasurnya.

"Astaghfirullah bang ngapain Lo ke kamar gue,untung aja gue pake handuk coba kalo nggak"ucap Resha sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehehe maap gue lagi pengen aja ke kamar Lo sekalian mau ngomong".

"Yaudah Sana Lo keluar dulu gue mau ganti baju"sambil mengusir Azka.

Azka cepat-cepat keluar karena ia takut ketika adiknya sudah marah. Tak selang beberapa menit pintu itu sudah terbuka, Azka masuk dan duduk di pinggir kasur. Lalu ia membuka obrolan"nih gue punya rencana resh".

"Apa?"sautnya.

"Jadi gue pengen bikin tuh satu sekolah heboh."

"Gimana caranya?."

"lo besok berangkat bareng gue aja gimana?"ucapnya tiba-tiba

Resha yang sedang memainkan ponselnya tiba-tiba terhenti sambil memikirkan ucapan abangnya tadi."yaudah ayukk."

"Udah slow aja gausa peduliin mereka yang ngeliatin kita,cuek aja okeyyy?"ucap Azka

"Lagian juga ngapain si gue peduliin orang,ogah bangett"sautnya.

***

Mobil sport mewah milik Azka berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang masih terbuka lebar, karena hari ini mereka berdua datang lebih awal. Kini banyak pasang mata yg memperhatikan mobil itu dengan takjub. Mereka tahu pemilik dari mobil itu siapa lagi kalau bukan ketua dari redneck. Azka membuka kaca spionnya perlahan yg menampilkan wajah nya dengan menggunakan kaca mata hitam. " Pagi pak Dadang." Sapanya sambil tersenyum.

Pak dandang yang sedang duduk-duduk sambil meminum kopi segera menaruh nya dan menyaut sapaan azka. "Pagi juga den silahkan masuk."

Azka langsung manaruh mobilnya di parkiran biasa sengaja biar semua orang tahu kalau dia datang bersama resha. Azka turun dari mobilnya berputar untuk membukakan pintu untuk Resha. Kaki jenjang putih dan mulus itu menapaki aspal sekolah nya itu, orang-orang kaget ketika melihat si cewe cupu itu bisa datang bersama Azka begitupun dengan anggota-anggota Redneck. Alex yang melihat itu langsung memasang wajah datarnya.

"Lo kenapa Lex?" Tegur Arjuna saat mengetahui perubahan dari wajah alex, seketika semua temannya langsung memperhatikan nya.

"Jangan-jangan Lo cemburu ya liat mereka bisa berangkat bareng?"Saut arka.

"Ngapain coba gue cemburu sama mereka ya kali gue suka sama cewe cupu kek dia" Ketus Alex dan langsung meninggalkan teman-temannya itu.

Azka dan Resha berjalan menuju kelasnya, karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

***

Kini Resha dan kedua sahabatnya sedang duduk di bangku kantin paling pojok. Seperti biasa keadaan kantin selalu ramai karna waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Gadis itu sedang melahap bakso yang tadi dia pesan, entah dari mana asalnya tiba-tiba Mita menghampirinya dengan menumpahkan kuah bakso yang dipegangnya.

“ini balesan nya karna Lo udah sok kecentilan, makanya jadi cewe tu sadar diri aja." Ucap Mita sambil menunjuk ke bahu Resha dan mendorong nya.

Nayla dan Balqis tak terima melihat Resha seperti itu, keadaan kantin pun menjadi sangat ramai,semua orang Mengarah kepada mereka. Alex yang melihat itu langsung menghampiri nya.

Dia membuka baju seragamnya untuk menutupi tubuh gadis itu, yang kini tersisa hanya kaos putih polos miliknya.”dasar cewe gatau diri!” ucap Alex dan pergi membawa Resha.

Mereka berjalan menuju toilet, supaya gadis itu segera membersihkan bajunya.
”dah sana masuk,pake aja baju gue” Ucapnya singkat.

Setelah beberapa menit menunggu,Resha keluar dengan menggunakan baju yang Alex berikan. ”makasih ya.”

”gue anter Lo ke kelas.” balasnya singkat.
















fake nerd × bad boy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang