Mother in Law

1.4K 104 7
                                    

"Aaaaaarrrghhh.....,"teriak Siwon membuat Heechul hampir meloncat terkaget. "Aaaaarrghhh...,"

Heechul mematikan kompornya dan berlari ke kamar Siwon. "Siwon????"panggil Heechul.

"Aaarrhhh....leherku teriris,"kata Siwon berdiri di depan cermin sambil memegang lehernya. "Sepertinya dalam. Rasanya seperti terbakar,"tangannya terus memegang leher.

"Sini, biar aku lihat,"kata Heechul menarik tangannya keluar dari kamar mandi. "Aku sudab bilang padamu tidak perlu pergi. Kau baru saja sakit. Badanmu masih lemah. Kenapa tidak mendengarkanku?"omel Heechul. Dia mendudukkan Siwon di kasurnya sementara dia berlutut di hadapan Siwon. "Buka tanganmu,"

"Tidak bisa..ini sangat sakit,"

"Itu akan jadi infeksi kalau tidak dibersihkan,"

"Tapi ini rasanya seperti terbakar,"

"Aku ambil alkohol dulu,"kata Heechul lalu beranjak keluar. Tak seberapa lama dia kembali lagi membawa alkohol dan kapas serta solasi luka. "Buka tanganmu,"kata Heechul lagi setelah menuangkan alkohol ke kapas.

"Tapi....,"

"Buka..,"perlahan Siwon menurunkan tangannya. Terdapat darah segar mengalir dari pertengahan samping lehernya. "Aaahhh....sepertinya dalam,"kata Heechul sambil mengelap darah yang mengotori di samping luka sayat Siwon.

"Benarkah?"

"Kita harus menjahitnya..aaahhhh,"erang Heechul lagi. "Aku bersihkan lukanya sekarang. "Aaaahhh....aahhh...,"Heechul menepuk pelan luka kecil Siwon karena tersayat pisau cukur. "Aaahhh...pasti panas sekali ini...sudah berapa kali ku bilang, tak usah kemana mana dulu. Badanmu itu masih lemah. Lihat ini...aaaahhh,"

Siwon terdiam saja. "Bisakah berhenti mengerang? Aku yang kesakitan kenapa kau yang mengerang,"

Heechul memandangnya sadis. Kemudian mengusap luka Siwon dengan menekannya agak keras.

"Aaw....pelan - pelan...sakit,"Siwon meringis kesakitan.

"Maka dari itu diam lah,"perintah Heechul.

Heechul melanjutkan membersihkan luka Siwon. Wajahnya terlihat serius. Kadang keningnya berkerut. Kadang dia meringis seolah menahan sakit. Heechul memiliki kulit yang benar - benar putih dan halus. Melihatnya saja bisa merasakan betapa halus kulitnya jika tersentuh tangan. Ini pertama kalinya Siwon melihat dari dekat wajah Heechul. Heechul ternyata tidak memiliki alis yang tebal. Rambut alisnya pendek - pendek sehingga terlihat jarang. Alisnya juga terputus sampai tengah saja. Sementara sisanya semakin tipis di ujung. Heechul memiliki lipatan kelopak mata.  Membuatnya matanya lebih terlihat lebar daripada mata orang keturunan Asia pada umumnya. Hidung Heechul besar, dan mancung. Mungkin dia bukanlah asli Korea. Mungkin ada darah Eropa atau belahan dunia lain yang mengalir di darahnya. Bibirnya juga berwarna pink seperti gadis remaja. Jika saja dia tidak memiliki biji jakun, dia bis menjadi wanita cantik yang bisa menaklukkan siapa saja yang memandangnya.

Tangan Heechul sedikit bergetar. Dia tau Siwon sedang memandang lekat wajahnya. Seolah memetakan letak setiap indera yang terpasang di wajahnya. Ingin dia segera pergi dari hadapab Siwon, tapi tangannya tidak mengijinkan untuk berbuat cepat. Seolah tidak mengetahui jika sedang diamati meski jantungnya berdetak kencang hingga membuat tangannya bergetar.

Akhirnya dia bisa menempelkan perban ke luka Siwon. Dia menekan sedikit keras untuk menghentikan pandangan Siwon kepadanya.

"Aaaaw....sakit,"

"Sudah selesai. Telepon managermu kalau kau sedang tidak enak badan. Dan segera makan buburnya. Aku membuatkannya untukmu,"kata Heechul lalu bangkit dari duduknya dan berjalab keluar kamar. Debar jantungnya berangsur memelan ketika keluar dari kamar Siwon.

meet him among themTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang