1

15.3K 601 10
                                    

Flashback ON

Hasya Nabila Aisharani, gadis berusia 19 tahun yang terpaksa harus menikah dini dan menjadi istri kedua pria arogan yang bernama Arga Dirgantara.

Pernikahan keduanya terjadi atas dasar perintah dari orangtua Arga. Keduanya sangat menyayangi Hasya yang tak lain adalah putri semata wayang sahabatnya yang telah tiada akibat kecelakaan maut.

Arga menolak keras.
Baginya, pernikahan ini adalah ancaman bagi rumah tangganya. Apalagi, istrinya saat ini tengah mengandung buah hati pertama mereka.

"Arga tidak setuju!"

"Apa alasannya??"

"Arga udah punya istri. Istri Arga sedang hamil saat ini. Mana mungkin Arga tega mengkhianatinya?!"

"Arga, kamu sama Fandra baru menikah beberapa hari yang lalu. Mana bisa dia hamil secepat ini?! Pikir itu baik-baik!!"

"Sebelum menikah kita memang pernah berhubungan. Jadi tidak ada yang salah dengan kehamilannya."

PLAK!

Aira menampar pipi kanan putranya.

"Bisa-bisanya kamu bangga atas perilaku binatangmu itu!? Mama sama Papa tidak pernah mendidik kamu menjadi seorang pria brengsek seperti ini Arga!! Mama kecewa sama kamu."

Arga menatap kepergian ibunya dengan perasaan bersalah."Maafkan Arga, Mah."
batin pria itu.

"Pernikahan kamu dengan Hasya akan tetap berlanjut. Tak usah membantah, jika kamu tidak ingin kehilangan aset perusahaan dan semua fasilitas yang Papa kasih sebelumnya."

Angga berdiri dan menepuk pelan bahu putranya. Ia kemudian menghela nafas lelah dan pergi meninggalkan putranya yang tampak sedang menahan amarah.

"Arrggghh.."

__________________________________________

Flashback Off

Hasya tersenyum melihat keceriaan di wajah putrinya. Hari ini gadis kecil itu tampak lebih riang dari biasanya."Ayo sarapan dulu. Nih, Bunda udah siapkan french fries kesukaan kamu."

"Terimakasih, Bunda." ucapnya lembut.

Hasya tersenyum, lalu mengusap surai putrinya."Sama-sama, sayang. Kalo gitu Bunda ke dapur dulu ya. Luna baik-baik disini, nggak boleh keluar kamar tanpa seizin Bunda. Oke sayang?"

Gadis kecil itu mengangguk paham."Oke, Bunda."

Hasya keluar dari kamarnya dan bersiap untuk menghidangkan sarapan pagi ini.

"Dimana kopi saya?" tanya pria itu, datar dan dingin seperti biasanya. Hasya yang ditanya seperti itu hanya gelagapan dan bingung. Karena sebelumnya si Mbok yang selalu menyiapkan kopi untuk suaminya.

"Mbok, kopi Bapak sudah disiapkan?"

"Belum, Bu. Tadi kepala saya mendadak pusing, makanya lupa menyiapkan kopi untuk Bapak." jawab si Mbok. Mbok Sri adalah asisten rumah tangga sekaligus pengasuh Airyn waktu masih kecil. Ya, bisa dibilang beliau ini adalah seorang kepercayaan keluarga Dirgantara.

"Sebentar ya, saya siapkan dulu." lanjut si Mbok yang seketika ditahan oleh pria yang tak lain adalah Tuan majikannya itu.

"Nggak usah, Mbok. Biar Hasya saja yang menyiapkannya. Nanti saya hubungi Om Aryo untuk memeriksa kondisi si Mbok."

"Matur nuwun, Pak." Mbok Sri beralih menatap Hasya dengan perasaan tidak enak hati."Maaf ya Bu, hari ini si Mbok banyak merepotkan Ibu. Ngapunten.."

"Tidak apa-apa, Mbok. Hasya sekalipun nggak pernah merasa direpotkan. Mbok yang malah banyak membantu Hasya."

I'm Envy Dad!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang