Part 23

159 22 13
                                    


Setelah kejadian pertumpahan air mata itu, semua menjadi terasa canggung diantara keduanya.

Jina memutuskan tidak sekamar dengan Taehyung tuk sementara, ya setidaknya bisa meminimalisir rasa canggung diantara keduanya, se-atap saja sudah merasa canggung apalagi kalau sekamar, walaupun dulu mereka tidur sekamar tapi tetap saja sejak pengakuan kemarin Jina menjadi sedikit enggan berdekatan dengan Taehyung.

ceklek

"Ji, mau makan apa? Aku ingin memesan tapi bingung" tanya Taehyung memunculkan kepalanya dibalik pintu kamar yang tadinya ditempati oleh Jimin

"Apa saja." Jawab gadis itu singkat sambil memainkan handphone

"Hmm, jajjangmyeon?" Usul lelaki itu, Jina mengangguk tanda setuju

Taehyung tersenyum kemudian keluar menutup pintu dan segera memesan makanan di telepon

***

Hari sudah gelap, lelaki itu berjalan menuju kedai makanan yang berjualan tak jauh dari tempat tinggal barunya

"Ahjumma, tteokboki satu porsi ya." Ucapnya memesan yang di balas ancungan jempol oleh pemilik kedai

Dirinya duduk di salah satu bangku menunggu makanannya datang sambil membuka ponselnya, menuju ke galeri dan bernostalgia melihat adanya foto dua orang di layar ponsel miliknya

Keduanya tersenyum begitu bahagia sambil berpelukan satu sama lain, bahkan pemilik ponsel itu hampir meneteskan air matanya saat mengingat kembali kenangan masa lalunya bersama orang itu

puk

"Hei.."

Seseorang menepuk sebelah pundaknya yang tak sengaja ikut melihat foto di ponsel itu, sang pemilik buru-buru mematikan layar dan menyimpan benda itu di saku jaketnya

Orang itu duduk tepat di depan nya sambil memesan sebotol soju

"Sedang apa Jim?" Tanya lelaki berkulit putih bak salju itu

"Tentu saja makan" jawab lelaki imut itu tak berani menatap lawan bicaranya

"Kau masih menyimpan foto itu?" Tanya nya begitu tak tega, jimin perlahan memberanikan diri menatapnya dan mengangguk pelan sambil tertunduk

Orang itu menatap Jimin begitu dalam dengan senyuman khas yang dimilikinya



Flashback on

"Kita harus hentikan ini."

"Maksudmu? Kau ingin kita berpisah?"

Lelaki berkulit bak salju itu mengangguk lemas

"Yoon.. kau tidak serius kan??" Tanya Jimin memastikan, raut wajahnya begitu cemas tak karuan

"Ini tidak benar Jim.. kita harus hentikan, tidak ada yang menyutujui hubungan kita.." jelas Yoongi tak tahan menahan air matanya

Flashback off


"Kenapa duduk disini? Masih banyak meja yang lain" usir Jimin yang padahal senang-senang sana Yoongi duduk disitu

Yoongi terkekeh melihat raut cemberut lawan bicaranya

"Kau masih sama seperti dulu, tak berubah"

Jimin membuang mukanya malu

Pada akhirnya mereka makan di meja yang sama, Jimin yang begitu kelaparan menghabiskan satu porsi makanannya sendirian tanpa saus yang tersisa sedikitpun di piring, Yoongi yang menonton hanya bisa tersenyum melihatnya

Hari semakin malam, Yoongi menghabiskan sebotol soju sendirian yang sedaritadi sudah di hentikan Jimin

"Jangan di habiskan bodoh, sudah tau tidak bisa minum" oceh Jimin yang mengetahui jika Yoongi cepat mabuk

Yaa.. sudah terlanjur mabuk juga

"Yaak.. aku ingin memesan satu lagi.. Ahjum-- mpphhh" Jimin membekap mulut Yoongi dengan tangannya, di saat yg bersamaan dirinya menyeret Yoongi keluar kedai

"Kamsahamnida ahjumma, uangnya aku letakan di bawah piring!" Serunya sambil masih membopong Yoongi di bahunya, sang pemilik kedai hanya menyaksikan keduanya sambil menggeleng" an kepalanya

Jimin yang tidak mengetahui dimana letak Yoongi tinggal terus-terusan bertanya kepada lelaki yang sedang mabuk itu, namun tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Yoongi hanya melantur asal sepanjang pertanyaan yang di lontarkan Jimin

Karena tidak ada pilihan lain & udara sudah semakin dingin, dirinya memutuskan untuk membawa Yoongi ke tempat tinggalnya

hanya sampai dirinya sadar dari mabuknya saja pikirnya

Jimin yang membopong Yoongi sepanjang perjalanan begitu lelah, jika kalian bertanya kenapa tidak naik taxi ya tentu saja Jimin akan tetap berjalan, karena jarak antara kedai & rumah nya tidak jauh, tapi jika sambil membawa seseorang di gendongan ya terasa jauh

Dirinya perlahan menurunkan Yoongi ke atas sofa, meluruskan kakinya dan hendak mengambil selimut cadangan di kamarnya

Lelaki itu perlahan melepas kedua sepatu yang di kenakan Yoongi dan menyelimutinya

merepotkan

Saat Jimin hendak pergi tuk bersiap mandi, dirinya merasa ada yang menahan pergelangan tangannya

"Mau kemana" tanya orang mabuk itu

"Jangan pergi, jangan.."

Orang ini melantur lagi pikir Jimin, lelaki imut itu perlahan melepaskan genggaman nya, saat hendak berjalan lagi-lagi dirinya di tahan..

Bukan tangan atau kaki namun pinggangnya di raih oleh Yoongi sehingga Jimin terjatuh di dekapan Yoongi

"Jangan pergi lagi.. aku mohon..."








"Maafkan aku Jim.."


TBC
-Love Yourself-




Hai.. maaf yah author pending cerita nya berbulan bulan :') , terlalu sibuk mengurusi dunia nyata nan fana ini🥲🥲

Nih sesuai janji udah di update minggu ini.. next episode akan di up secepatnya kok hehe

Happy reading readers setia tersayangku💕

Is He Gay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang