Jina membuka matanya..
tubuhnya terasa begitu lemas, ruangan yang begitu dingin terasa menusuk setiap inci kulit nya, namun hangat di tangan nya..Ya Taehyung yang tertidur dengan posisi duduk menggenggam erat tangan mungil gadis itu
Jina memfokuskan netranya ke seluruh ruangan, menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit, mudah sekali tahu dari bau nya
Dirinya menyadari Jimin yang tertidur pulas di sofa setengah duduk dengan ponsel yang masih di genggam
"Tae.." panggilnya dengan suara parau
"Taehyung-ah.." sekali lagi dirinya memanggil sambil sedikit menggoyangkan tangannya karena tidak mendapatkan respon dari lelaki tampan itu
Terlihat sedikit pergerakan dari Taehyung, kepalanya terangkat dengan wajah yang masih setengah sadar
"Eoh? Kau sudah bangun?" Respon Taehyung menyadari Jina yang sudah membuka matanya, Jimin pun ikut terbangun karena mendengar adanya suara
"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" Tanya Taehyung masih sedikit khawatir
Jina mengangguk lemas, netranya melihat ke arah gelas di nakas, bermaksud untuk meminta tolong untuk di ambilkan
"Haus?" Tanya Taehyung yang dibalas anggukan kecil oleh Jina
Lelaki itu membantu Jina untuk duduk perlahan, membenarkan bantal agar gadis itu duduk dengan nyaman, kemudian membantunya untuk minum
Gadis itu menegak habis air tersebut dan memberikan gelas kosong itu kepada Taehyung
"Aku terlihat menyedihkan ya?" Kata Jina
"Jangan bicara seperti itu dan jangan pikirkan apapun, fokus pada kesembuhanmu, kau kehilangan banyak darah.." jelas Taehyung
Jina hanya tertunduk sambil sedikit tersenyum, menyadari betapa buruk kondisinya sekarang, baik secara fisik maupun mental nya
"Hei cepatlah sembuh, nanti akan kuberi hadiah." Kata Jimin menyemangati, Jina hanya mendengus kecil mendengar perkataan Jimin
"Aku ke minimarket dulu, perutku lapar." Kata Jimin melangkah keluar yang di balas anggukan oleh Taehyung
"Kau tidak ikut?" Tanya Jina
"Aku sudah makan tadi, jangan khawatir" jelas Taehyung, gadis itu mengangguk mengerti
"Maafkan aku." Ucap lelaki itu, Jina melirik kecil ke arah Taehyung meminta penjelasan atas permintaan maafnya
"Maaf sudah menyembunyikan semuanya selama ini, maaf tidak memberitahumu apa apa" jelas Taehyung
"Sudahlah tidak apa, aku juga sudah tidak mau memikirkannya lagi, kita jalani saja seperti biasa" jawab Jina
"Tapi entah kenapa hatiku terasa sakit Tae, aku sempat tidak bisa mencerna semuanya, bahkan pemikiranku selama ini padamu sama sekali berbeda dengan kenyataannya, aku merasa ditipu." Lanjut gadis itu, Taehyung hanya menundukan kepalanya sambil menggenggam erat tangan Jina
"Aku menyayangimu Tae, sangat menyayangimu, tapi kau tahu kan? Kita ini saudara, ya walaupun kita memang tidak sedarah tapi lihatlah, kau tumbuh bersamaku bertahun-tahun lamanya, aku sama sekali tidak ada pemikiran kalau kau bisa menyukaiku, mungkin kita sering melakukan kontak fisik melebihi adik-kakak, namun itu masih normal menurutku." Jelas Jina dengan matanya yang sedikit berair
"Maaf jika aku tidak menyadarinya selama ini, maaf juga jika ternyata selama ini aku tidak mengerti dirimu yang sebenarnya Tae.."
"Tidak.. jangan minta maaf, kau tidak salah disini, aku yang seharusnya meminta maaf, jika seumur hidup harus kulakukan untuk meminta maaf padamu, akan kulakukan Ji.."
Kedua nya kemudian terdiam, saling menundukan kepala dan menahan air mata
Ceklek
Jimin melangkahkan kakinya masuk sambil membawa dua kantung di tangan kiri dan kanan nya
"Aku membeli beberapa camilan, ayo makan." Ajak Jimin
***
10.00 KST
Jina sudah diperbolehkan pulang setelah dua hari menetap di rumah sakit, Jimin dan Taehyung membantu membereskan beberapa barang dan pakaian untuk di bawa pulang
"Eoh eomma aku baik-baik saja, jangan khawatir" ucap Jina yang sedang berbicara dengan ibunya dibalik ponsel
"..."
"Ne arraseo, maaf membuatmu khawatir, eomma dan appa juga jaga kesehatan disana."
"..."
"Ne annyeong." Ucap gadis itu sambil menutup panggilannya dan kembali memasukan beberapa pakaian kedalam tas
"Maaf, aku yang memberitahu mereka kalau kau masuk rumah sakit." Jelas Taehyung
"Gwaenchana, lagipula kau tidak bilang yang sebenarnya, eomma hanya mengomeliku sedikit dan menyuruhku makan teratur agar asam lambungku tidak naik" kata Jina tersenyum
Mereka bertiga pun selesai dengan semua barang dan pulang meninggalkan rumah sakit.
Sesampainya dirumah, Jina melihat ke seluruh ruangan, menyadari begitu bersih walau dirinya tidak ada di rumah
Jimin yang menyadari tatapan itu langsung angkat bicara
"Aku yang mengurusnya, berterimakasihlah." Kata Jimin sedikit meledek
Jina mendengus kecil sambil tersenyum
"Gomawo Jiminie" kata Jina yang mengacak sedikit rambut Jimin, kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar
Gadis itu membereskan semua barangnya dan segera mandi.
TBC
-Love Yourself-
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Gay?
Romance[ON HOLD] Memiliki saudara seorang gay itu memang menyenangkan, dia lebih mengerti dirimu dibandingkan teman perempuan. Apakah dia gay sungguhan? [ 070918 ] Rank #44 in sister [ 040820 ] Rank #8 in siblings [ 070918 ] Rank #77 in brother [ 020721 ]...