Part 11

544 65 2
                                    


Mataku melihat beberapa buku yang disusun begitu rapi di dalam rak, atensiku menuju ke lorong musik dan mendapatkan nama 'BTS' disana. Banyak sekali buku-buku tentang BTS yang dibuat oleh para fans. Tanganku mengambil salah satu buku diantaranya, kulihat lembar demi lembar.

Tampan sekali.

Aku tak sadar kalau ada seseorang yang berdiri di belakangku, saat aku sedikit melangkah mundur aku tak sengaja menginjak kakinya, bahkan aku hampir saja terjatuh jika saja orang itu tidak menangkapku.

"Kau tidak apa?" tanyanya sambil memegangi kedua pundakku.

"Tidak apa, terimaka--"

"O-oppa?" 

itu Yoongi.

"Menunggu lama?" tanyanya sambil memberikan senyumannya.

"A-ani, aku baru saja sampai." jawabku, mataku melihat dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Style nya berbeda sekali, dia menggunakan kaos putih oversized, ripped jeans sebatas lutut, dipadu dengan sepatu converse hitam dan clutch hitam yang kurasa terbuat dari bahan kulit mahal.

Bukan Yoongi sekali.

"Apa ada yang aneh?" tanyanya saat menyadari kalau aku sedang memperhatikan dirinya. Aku menggelengkan kepala secepat mungkin sambil tersenyum. 

Bahkan aku hanya memakai kemeja polos dengan warna soft pink, jeans biru terang dan flatshoes hitam. Tau begini aku akan berpakaian lebih rapi lagi.

"BTS?" tanya Yoongi saat melihat tanganku memegang buku dengan tulisan BTS disana.

"A-ah, aku hanya melihat-lihat saja." kataku yang segera meletakan buku tersebut kembali ke raknya.

"Kajja, kita cari buku yang ingin kau beli." ajakku yang sudah berjalan mendahului.

Setelah Yoongi mendapatkan bukunya, dia segera membayar dan kami pun keluar dari toko tersebut.

"Lapar tidak?" tanyanya sembari kami berjalan, aku menggeleng mantap. Namun sialnya perutku berbunyi lumayan kencang, membuat Yoongi sedikit tertawa dan segera menggandeng tanganku.

"Kajja."

*

Kami makan di restoran spesialis katsu, Yoongi memesan satu porsi katsu pedas, sedangkan aku memesan satu porsi katsu mozzarella dengan double katsu di dalamnya.

"Kau bisa makan semua itu?" tanya Yoongi tak percaya saat makanan kami sudah datang

"Eum, tentu saja. Walaupun badanku kecil tapi makanku lumayan banyak." jawabku sambil memotong katsu di atas piring.

Yoongi begitu takjub melihat piringku yang sudah kosong, bahkan dirinya baru memakan setengah dari hidangannya.

"Wow, perutmu itu terbuat dari apa?" pertanyaan Yoongi membuat diriku malu. Aku sedikit memaksakan tawaku.

"Makanku banyak ya? maaf." ucapku sambil sedikit menunduk.

"A-ani, kenapa minta maaf?" tanya Yoongi yang merasa bersalah dengan ucapannya barusan.

"Maaf, mungkin kau malu saat pergi makan denganku." jelasku dengan wajah bersalah

"T-tidak, jangan minta maaf begitu. Bukankah bagus jika bisa makan banyak? bahkan aku ingin makan banyak tapi tetap saja tidak menambah berat badanku, aku ingin sekali menjadi gemuk." jelas Yoongi membuat diriku kembali tersenyum.

"Benarkah? kaum laki-laki sangat berbeda ya dengan wanita. Kami ingin sekali memiliki tubuh yang ideal." kataku

"Untuk?"

Is He Gay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang