1. Pertemuan

74.7K 7.1K 379
                                    

Geng Rainerles, merupakan salah satu kumpulan remaja, yang terkenal dari sebuah sekolah internasional. Geng Rainerles terdiri dari beberapa siswa most wanted dari sekolah Anee School.

Geng ini sudah terkenal seantero sekolah sejabodetabek. Bahkan beberapa anggota yang merupakan selebgram, di kenal hingga ke manca negara.

Rainer Subondo, atau yang biasa di panggil dengan nama Rainer, merupakan ketua yang mendirikan geng itu, hingga kini telah mempunyai dua puluh delapan anggota.

Hari ini, geng Rainerles memutuskan untuk menghabisi weekend dengan cara convoi menuju puncak.

Ada dua puluh delapan mobil, sesuai jumlah anggotanya yang akan ikut konvoi kali ini. Dan ada tiga mobil polisi yang akan membukakan jalan untuk mereka.

Rainer yang terkenal dingin, lebih memilih membawa mobil sendiri tanpa ada pasangan. Tidak seperti teman-temannya yang lain yang membawa pacar dan bahkan selingkuhannya.

Rainer mengutuk dalam hati melihat cuaca yang sudah mendung, disaat mereka baru saja berangkat. Suasana hujan jelas akan membuat moodnya buruk. Jika boleh memilih, Rainer lebih suka menghabiskan waktu sendiri jika sedang hujan. Hujan benar-benar mendatangkan kenangan buruk, yang selalu berusaha ia buang.

Dan secara perlahan, hujan mulai turun deras, dan kondisi semakin memburuk karena kini mobil mereka semua terjebak macet.

Rainer kembali mengumpat. Apa gunanya mereka menyewa polisi untuk mengamankan jalan, jika mereka saja kini terjebak macet.

Hujan semakin deras, dan secara berkala, teman-temannya mulai memasang lampu Hazard. Reiner juga mengikuti, untuk memasang lampu Hazard.

Tatapan matanya mulai tampak bosan, karena mereka sudah terjebak macet hampir dua jam lebih. Apalagi kini hujan semakin deras, dan kabut tebal menutup pemandangan.

Reiner cukup bersyukur lantaran posisi mobil mereka berada di pinggir tebing, dan bukannya pinggir jurang.

Ia mengambil ponselnya, lalu membuka menu Kamera. Ia berniat mengabadikan dirinya yang saat ini sedang di kelilingi oleh hujan, hal yang paling sangat ia benci.

Namun matanya terbelalak saat melihat sebuah mobil yang searahnya, malah mengambil jalan pinggir, yang sangat dekat dengan jurang. Rainer yang melihat saja sudah jantungan, apa kabar dengan pengemudinya.

Rainer tampak serius melihat ke arah rekamannya, dan matanya sedikit menyadari bahwa yang mengendarai mobil itu adalah seorang perempuan. Perempuan itu bahkan tidak terlihat ragu-ragu saat memotong jalur dari pinggir jurang. Oleng sedikit, Rainer tahu bahwa mobil itu akan masuk ke dalam jurang setinggi dua puluh lima meter. Ia saja bahkan sampai menahan nafas, lantaran gadis itu tampak tidak ketakutan, saat mobil dari arah sebelahnya datang.

Mungkin, semua orang yang sedang terjebak macet saat ini melihat aksi gadis itu. Rainer beruntung mengabadikan moment itu. Kapan lagi dia bisa melihat orang lain ngeprank malaikat maut?

Mengedit sedikit vidio yang ia rekam, Rainer berniat akan mempostingnya di akun media sosial miliknya, yang hanya berisi hasil tangkapan kamera kesayangannya.

Rainer menuliskan caption pada postingannya, That girl is very dangerous, but it thrills my heart. Yang langsung di serbu oleh semua penggemarnya, mempertanyakan siapa orang yang di rekam oleh Rainers. Setidaknya, ini memudahkan Rainers untuk mencari tahu keberadaan gadis itu, dari para penggemarnya yang penasaran.

Menghela nafas lelah, Rainer berharap bisa menemukan gadis itu.

^^^

Angel menutup pintu mobilnya dengan keras, yang menimbulkan suara debuman yang mengejutkan oleh beberapa orang yang berada di depan vila milik keluarga Salim.

Dan tanpa di sambut, Angel berjalan dengan cepat ke lantai atas, tepatnya ke sebuah kamar yang tidak asing lagi baginya.

Matanya terbelalak saat tangannya berhasil membuka pintu dan mendapati dia terbaring di atas tempat tidur dengan berbagai luka pada tubuhnya.

Tubuhnya membeku, saat tidak mempercayai penglihatannya. Dia telah gagal. Hanya itu yang bisa terpikirkan di kepalanya saat ini.

"Nona, sebaiknya biarkan nona Andzelika istirahat dulu. Dia baru saja meminum obatnya dan sebentar lagi akan tertidur" jelas salah seorang asisten ayahnya.

"Dimana dia?" Tanya Angel dingin.

Puri, asisten ayahnya menuduk takut. Pasalnya, kedatangan nona mudanya, Angel kesini sama saja dengan petaka. Nona mudanya ini tidak pernah memiliki tujuan baik jika sudah mengunjungi rumah utama. Apalagi jika nona mudanya ini sudah mencari keberadaan ayahnya.

"Sudahlah, lo kebanyakan diam" berang Angel, lalu kembali melangkah menuju ruangan lainnya. Ruangan ke dua yang selalu ia datangi jika berkunjung ke rumah ini.

Dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, ia langsung menyelonong masuk ke dalam kantor ayahnya. Ia menatap ayahnya dengan penuh dendam, tidak peduli bahwa di ruangan itu masih ada anak ayahnya yang lain.

"Ada apa lagi tujuan kedatangamu kali ini?" Tanya ayahnya malas sambil menghela nafas lelah.

"Pertanyaanku hanya satu. Sudahkah kau berlaku seperti seorang ayah?" Tanya Angel dingin.

Rehan Salim, ayahnya mengangguk tampak mengerti maksud kedatangan anaknya. "Oh dia?" Tanyanya malas. "Itu hanya karna perkelahian remaja. Kalian berdua tidak ada bedanya. Hanya bisa membuat keributan" lanjutnya masih dengan nada santai. Namun tidak dengan Angel, yang terlihat semakin murka mendengar jawaban ayahnya.

"Kau jelas bukan ayahnya, jika kau tidak tahu apa yang terjadi pada putrimu sendiri bajingan" teriaknya murka. "Tidak ada perkelahian hingga menimbulkan banyak luka seperti itu. Ini jelas pembulian" terangnya marah.

"Jaga ucapanmu An-,

Ucapan Aliansyah terhenti, saat tangan adik tirinya mengacung kepadanya, "TUTUP MULUTMU, JIKA KAU TIDAK TAHU APA-APA!!" tekannya marah kepada Ali.

"Jika kau tidak bisa menjaganya, jangan harap aku akan berdiam saja" tekannya lalu berlalu keluar dari ruangan itu.

Angel sudah muak karna hanya bisa melihat semuanya tanpa melakukan apa-apa. Dari awal ia sudah tahu, bahwa ini adalah pembulian, tepatnya penyiksaan secara sadar.

Dan yang menjadi pertanyaanya, siapa yang berani membully adiknya, hingga hampir meregang nyawa seperti ini.

Mendesah berat, Angel kembali memasuki kamar Zeli. Ia bahkan tidak memperdulikan larangan Puri agar ia tidak masuk.

Pasrah dengan kekeraskepala Angel, pada akhirnya Puri memilih untuk keluar dari kamar nona mudanya, dan meninggalkan Angel berada disana.

Setelah kepergian Puri, barulah Angel berjalan mendekat ke arah Zeli. Matanya memandang sekeliling kamar adiknya itu untuk mencari beberapa petunjuk.

Namun tampaknya Angel tidak mempersiapkan diri dulu, karna ia begitu terkejut melihat coretan pada salah satu sampul buku pelajaran adiknya. Tepatnya, tulisan yang penuh dengan kata-kata kasar serta sumpah serapah.

Mati aja lo jalang!!! Anak miskin, anak haram Salim. Jalangnya Salim!!!

Ya Tuhan, apa yang sebenarnya telah terjadi pada adiknya ini, hingga mendapat perlakukan sejahat ini?

Angel masih menatap coret-coretan itu dengan tidak percaya. Bagaimana ada orang yang bisa membully seorang Zeli, adiknya yang lembut dan baik, yang bahkan membunuh nyamuk saja tidak sanggup?

Angel kembali mendesah. Ia dan Zeli memanglah kembar, namun hal itu tidak membuat mereka mirip. Zeli mengikuti kulit Mamanya, yaitu putih bersih hingga tampak seperti merino. Sedangkan dia mengikuti kulit Papanya yang lebih gelap, serta rambutnya bergelombang, tidak seperti Zeli yang lurus dan mudah di atur.

Dan yang paling membedakan dirinya dan Zeli hanya satu, yaitu sifat mereka yang saling bertolak belakang.

Jika Zeli adalah orang yang sangat lemah lembut dan penyayang, maka beda hal dengan Angel, yang lebih terkesan dingin dan tidak peduli pada orang lain. Zeli sangat pemaaf, tapi tidak dengan Angel. Namanya yang berartikan malaikat sangat berbeda dengan sifat aslinya, yang tampak seperti iblis.

Jika begini, apa yang harus Angel lakukan? Ia jelas bukan jenis orang yang memilih tutup mata dan diam saja.

Tbc

Loving You is A Losing Game  (KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang