𝔻𝕣𝕖𝕒𝕞 ℙ𝕒𝕣𝕥𝕟𝕖𝕣

19 7 1
                                    

~I will find you. any extent between any impossibilities. My heart is soft but when he speaks my head starts to harden~

"hyung..." ucap kez dengan semangat dan duduk disamping kai. kez menunjukkan sebuah buku katalog yang berisi berbagai model busana, mulai dari baju hingga kostum. kai tidak mengerti mengapa tiba tiba kez menunjukkan itu padanya.

"sebulan yang lalu, aku nemu ini di nakas mama. kata mama ambil aja, jadi aku simpen. ini tempat mama biasa mesen dress atau setelan setelan formal kalau mama ikut acara papa. semuanya bisa dirancang nih hyung" jelas kez sambil membuka lembaran halamannya.

"terus?" tanya kai yang tidak mengerti apa maksud kez.

"nah, besok kan acara besar kamu kan hyung. kita rancang kostum ala ala pianis gitu" jawab kez.

"buat apa sih? lagian ngedesain kostum itu ga bisa mepet kaya gini. pakai jas aja cukup lah" ucap kai sambil menyetel melodi piano di kamarnya.

"aduh hyung, liat deh" kez mengeluarkan ponselnya. "nih liat, liat nih di festival sebelumnya abangnya dila pakai setelan ini. kenal bang devin kan? itu abangnya dila temen aku" ungkap kez sangat bersemangat.

"iya tapi mana mungkin kostum siap dalam sehari kez..." ucap kai memelas. "jangan main main sama desainer madam nadin deh" ucap kez. "madam nadin siapa?" tanya kai. "temen mama yang desainer itu, aku kemarin pas perpisahan sd rancang busana disitu. mendadadk banget padahal tapi madam nadin kan jago banget, paginya aku kesana tinggal pakai. udah buruan deh" ajak kez.

"udah izin sama mama?" tanya kai. "aku izinnya tadi beli buku, sequel novelku udah keluar. jadi sekalian aja. gausah bilang kali kita ke butiknya madam nadin" ucap kez sambil keluar mengambil sepatunya.

kai mengambil hoodie dan kunci mobilnya. kai melesat sesuai perintah kez sebagai navigator menuju toko besar milik madam nadin. 

sesampainya disana kez dan kai turun dan disambut oleh dua penjaga toko besar dan megah itu. madam nadin memeluk kez dengan hangat, "madam, jangan bilangin ke mama ya. janji?" ucap kez diselingi aegyonya. madam nadin mengangguk dan tersenyum.

"mau buat busana model gimana kez? buat acara apa?" tanya madam. "bukan aku madam, tapi abang. dia besok perform nampilin piano, jadi ala ala pianis gitu madam" jawab kez sambil memanggil kai yang sibuk melihat lihat koleksi sneakers.

madam nadin mengajak mereka ke lantai 3. "coba dilihat lihat dulu" ucap madam nadin sambil memperlihatkan rancangannya. kai tersenyum melihat kez yang sangat senang pada hari itu, "hyung yang ini cocok banget deh" ucap kez sambil menunjuk sebuah rancangan.

"terserah kamu deh, aku ga ngerti" jawab kai. "yang ini madam" pilih kez dengan mantap.

sesudah mengukur kostum kai, mereka pergi ke toko buku. kez sibuk mencari novelnya sementara kai melihat lihat buku sajak dan buku buku sastra lainnya. kai menemukan sebuah buku sajak berjudul Melodi di Langit Iseltwald. covernya sederhana, tetapi tampak menarik.

"hyung...udah nih aku laper. makan sekarang aja, yah. gausah nunggu pulang, hehe" kai tidak pernah bisa menolak permintaan kez yang kadang kadang manja tetapi perhatian.

malam itu kai dan kez makan nakji bokkeum di salah satu resto korea. olahan gurita pedas yang hanya mereka dapat dinikmati saat pulang ke gangnam. seusai makan mereka bergegas pulang.

***

sabtu pagi kez dan kai buru buru mandi sebelum festival di mulai. kez libur setiap hari sabtu maka hari ini dia mendampingi abangnya perform di festival sekolah. sebelum ke sekolah tentu saja mereka akan pergi ke butik madam nadin untuk mengambil kostum kai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under ArrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang