19

11 1 0
                                    

Elegi

Pada hati yang sampai saat ini merasa dewana.
Pernahkah kau merasa,sampai kapan semenjana ini akan berakhir?

Kampa dalam setiap alur kisah selalu  berbeda, entah. sampai kapan kau akan selalu menyama nyama kannya.

Asmaraloka itu kejam.
Tabir yang tak jua bisa diungkapkan dengan sebuah bait bait tulisan.
Akhirnya taklif akan kerasnya dunia percintaan.

Rebah, Gelabah, dan rusak parah.
Tak jua disindikatkan dengan soal Retisalya.

matamu sahmura yang dari dulu aku idam idamkan, senyummu adalah indurasmi yang selalu membuat tenang, Qalbu ku terlanjur jatuh dilautan persimpangan rindumu. Namun hatimu telah bergata dengan meninggalkan sebuah rahsa.

aku bukan orang yang taklif.
justru hal mutlak yang disenderkan pada lelaki adalah mengejar.

izinkan aku merajut sebuah Elegi yang tak jua kau herani, namun suatu saat akan berarti.

DIKSIONALISMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang