lampu merah [3]

18 11 13
                                    

  Shifa duduk dengan Bella sedangkan Liora duduk sendirian.  Mereka memilih duduk didekat jendela. Saat mereka asyik dengan kegiatan masing masing, tiba tiba ada yang mengetok pintu .
-----------------------------------------------------------
‘tok tok tok’

“iya masuk silahkan” sambut pak nur

“maaf pak saya terlambat, nama saya Keisya fathiya aurelia” ucap gadis yang tadi mengetok pintu kelas.

“oh iya nak, silahkan masuk gapapa lain kali jangan terlambat ya nak ” pak nur mempersilakan keisya masuk .

keisya binggung harus duduk dimana hanya ada satu tempat duduk yang kosong.

“kamu belum dapat tempat duduk ya? Sini sama aku aja” tawar ramah Liora.

“beneran boleh?” tanyanya memastikan

“iya boleh ini kan kursi punya sekolah”

“iya duduk aja disamping Liora dia ga gigit kok, santai aja” sahut shifa

“oke makasih” akhirnya Keisya duduk disamping liora.

“kei boleh minta no wa ga, aku masukin grup kelas” ujar shifa

“iya boleh bentar 0813****8864 itu no aku shifa” ucap keisya sambil melihat name tag milik shifa

"Oke makasih”

Keisya melihat handphonenya dia kaget karena dimasukkan ke dua grup wa. Satu grup kelas dan satunya lagi dia tidak mengetahui grup apakah itu karena anggotanya cuma 4 orang.

“shif maaf mau tanya, ini yang satunya grup apa ya?”

“oh itu, kita bertiga tadi udah bikin grup nah karena kalau cuma bertiga tu ga enak makannya kamu aku masukin. Tenang aja kita orang baik baik kok” jelas shifa

“kalian mau berteman sama aku?”

“iyaa kei” jawab shifa bella dan liora serempak

“makasih teman teman” mereka pun saling berpelukan. Keheningan menyelimuti 4 orang tersebut, mereka sibuk dengan dunianya masing masing.

“kei kamu pendiam ya?” keisya sedikit terkejut dengan pertanyaan dari liora

“ehm iyaa ra, aku emang agak susah buat deket sama orang”

“kenapa kei?”

“aku ga tau ra, aku takut orang yang deket aku cuma munafik”

“t-tapi kalau deket sama kamu, shifa sama bella. Rasanya beda banget.”

“semoga kamu betah ya sahabatan sama kita kita. Aku juga baru tadi kenalan sama shifa sama bella. tapi rasanya udah nyaman banget”

‘ting... ting... ting...’

“oke anak anak sudah bel pulang. Silahkan dipimpin ketua kelas yang baru” ucap pak Nur

“loh pak emang udah pemilihan?” tanya Dicki, teman sekelas liora yang  dari tadi sibuk makan jajan orang.

“bapak udah milih, dari pada kalau pemilihan paling juga pada ga mau”

“oke bapak sudah memilih Ridwan jadi ketua kelas, wakilnya si Bunga. Sekretaris Fitri, bendahara Rahma. Untuk sekretaris dan bendahara kalian pilih wakil sendiri, usahakan yang cocok sama kalian.sekian dan terimakasih” akhir pak nur. Kemudian seluruh siswa mipa 5 berdoa bersama sama dan pulang kerumah masing masing.

“Ra, kei kalian pulang naik apa?” tanya shifa

“aku mungkin nanti nebeng aku abang sih” jawab Liora yang kini sibuk meneror abangnya

“Rumahku dekat jadi aku jalan kaki” Rumah Keisya memang dekat dengan sekolah.

“yaudah gue sama shifa duluan ya bye” kelas pun mulai sepi kini tinggal ada Liora, Keisya dan teman Liora cowok yang duduk didepan meja guru.

“loh, Kei kamu belum pulang?”

“belum aku nunggu kamu aja gapapa, kasian kamu disini sendirian”

“makasih kei” Liora salut dengan Keisya walaupun mereka baru kenal tapi Keisya mau menemaninya tanpa disuruh.

Dari luar kelas Liora terdengar bunyi ketokan pintu

“dek ayo pulang” ucap leo

“iya bang iya”

“kei ayo keluar bareng” ajak liora

“Ra aku duluan ya, da..da” pamit Keisya

“makasih kei”

“iya sama sama Ra”

“temen lo baik bener dek”

“iya nih bang baik ga kayak abang yang selalu galak” ucap liora sambil diselingi candaan. Tapi memang benar Leo orangnya sangat posesif dan galak.

“galak galak gini banyak yang mau” sombong leo

“idih apaan bang, gue jadi pacar bayaran lo aja ogah.”

“gini banget punya adek” ucap leo dengan wajah sok sedih

“idih bang alay, udah ayo ah pulang. Ingat jangan ngebut, gue laporin mama kalau ngebut” ancam liora

“iya iya bacot deh” motor beat milik leo melaju dengan kecepatan sedang.

“bang”

“apa ra”

“gapapa bang ga jadi”

“ga jelas lo ra”

Saat di lampu merah leo memberhentikan motornya mendadak karena baru saja lampu yang semula hijau menjadi merah.

“bang kalau ngerem pelan pelan dodol”

“brisik lo ra, masih untung gue tumpangi”

saat mereka masih sibuk berdebat ada satu motor berhenti juga disamping motor leo. Pengemudi dan penumpang nya asik tertawa mesra diatas motornya. Leo dan Liora menyadari itu dan mereka mengenal 2 insan tersebut. Dan tibalah saat lampu hijau. Motor beat leo melaju kencang, meninggalkan motor disampingnya tadi.

“ra lo lihat?” tanya leo

“lihat apa bang” jawab liora sok polos padahal ia mengetahui apa yang dimaksud sang abang

“ga usah sok ga tau lo ra. tadi itu mantan lo kan si Reno itu kan” leo agak sebal dengan Reno. Pasalnya baru kemarin ia memutuskan adiknya tanpa alasan dan kini ia sudah bersama gadis lain.

“iya bang gue lihat. Emang cocok kok si Reno sama kak Callista. Kak Callista kan cantik, famous, anak paskib”  ucap Liora dengan berat hati. Separuh hatinya masih terisi oleh reno.

“ga usah munafik dek, lo masih suka kan sama Reno” Leo tau adiknya belum bisa mive on dari sang mantan padahal dia sudah diselingkuhin beberapa kali.

keheningan menyelimuti mereka berdua. Liora menangis dalam diam, ia ingin segera sampai dirumah lalu mandi. Meluapkan semua emosinya saat ini.

ASKARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang