Started: 02-09-2020
Finished: 06-02-2020
"Kami hanya terlalu sakit menjadi orang baik dan tempat kami bukanlah disana" -Blackvelvet
warning⚠⚠⚠
-sometimes there's mature content [17]
-harsh and cursing word's
Highest Rank:
#9 on Wendy (17/12/20)
#5...
Semacam yang liat ratusan yang like puluhan yang comment nyangkut aja syukur 😔
Insecure level 2.0
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Change your Wattpadtheme to dark
Loading…
█▒▒▒▒▒▒▒▒▒
10%
███▒▒▒▒▒▒▒
30%
█████▒▒▒▒▒
50%
███████▒▒▒
100%
██████████
"Noona kau kenapa hilang begitu saja!"
"Aku menguburkan kucing ku"
"Noona!!!"
Jennie menatap Jungwoo sang manager yang menatapnya marah tapi Jennie tersenyum kecil dan kembali mengecat kukunya.
Jungwoo duduk di depan Jennie dan menatap perempuan itu kesal, kalau saja ia tidak butuh uang dia tidak akan bekerja bersama perempuan angkuh, sombong, congkak serta penghuni neraka ini.
"Kita harus pergi ke Thailand untuk pemotretan mu noona," Jungwoo berucap halus dan meredam emosinya sendiri.
"Batalkan saja pemotretan nya dan bayarkan denda nya, terlalu memuakkan berpose di depan kamera."
Jungwoo mengangguk kecil lalu beberapa detik kemudian dia menjerit kencang dan membenamkan wajahnya pada bantal sofa membuat Jennie terkekeh. Managernya sangat manis menurutnya.
"Pulanglah uwu, noona mu ini harus mengurusi sesuatu yang penting."
Jungwoo menghela nafasnya, memutar otaknya untuk menyelesaikan masalah ini. "Noona,, aku akan menghubungi reporter dan mengatakan jika kakimu cedera," Jungwoo memperlihatkan sebuah foto di galeri handphonenya "Foto ini akan kuberikan pada mereka, dan kau bisa libur selama seminggu, bagaimana?"
Jennie tersenyum lebar dan mengecup pipi manager berwajah polosnya itu.
"Dengan senang hati sayang."
"Jangan membuat ulah noona, aku juga ingin libur"
"Nikmati liburmu sayang."
Jungwoo mengangguk dan menyibukkan diri dengan handphonenya sedangkan Jennie pergi ke kamarnya untuk berdandan.
