,-DUA BELAS

15 3 1
                                    











Lihat matanya berkilau, bibir tebalnya berjarak centi, ia sangat terpana melihat pemandangan malam pergantian tahun



"Uwah" mulutnya menganga sepanjang kembang api menyala

Beruntung atap rumah Jimin menyuguhkan pemandangan kota yang indah, ia berdiri dipinggir atap selama pertunjukan kembang api

Seulgi dan Seokjin sedang sibuk memanggang daging sapi korea premium yang dibeli namjoon untuk pesta malam ini, mereka memperhatikan Jimin dengan senyum "Dasar, bocah itu" ujar Seokjin

Jimin tak berkutik sedikit pun, ia banyak memikirkan sesuatu. tentang ingatan masa-masa indahnya. ia ingat bagaimana ibunya selalu mendukung apa yang ingin Jimin lakukan, seperti keinginannya untuk masuk sekolah dance , berkat ibunya ia berhasil masuk sekolah yang ia impikan, entah apa yang ada dipikiran Jimin saat itu, rasanya menari sudah mendarah pada Jimin. Ibunya yakin bahwa apa yang jadi keputusan Jimin adalah yang terbaik. "Lihatlah otot-ototku eomma, mereka terbentuk dengan indah" sambil memamerkan perut kotak-kotaknya, dan lengan kecil yang berotot. ibu Jimin menggodanya, dengan menutup mata seolah tak pantas dilihat, mereka tertawa bersama. wajahnya sedikit culun waktu Jimin kecil, sepertinya belum pantas memiliki ABS, bayangkan saja. tapi lihatlah sekarang, wajahnya bahkan berubah menjadi seksi, namun tetap imut seperti anak ayam.

Melihat ke langit membuat ia teringat atas kecelakaan yang menimpa ibunya dan dirinya di pesawat kemarin. wajahnya berubah muram, batinnya sakit.

'aku menyeru, tetapi tanpa suara. aku merindu, tanpa ada kata-kata. hanya terpejam, riuh sepanjang ingatan. merasa, tak bisa apa-apa. meraba, tak ada siapa-siapa'

Suara petasan membuat Jimin tersadar dari lamunannya, ia segera menghampiri Hoseok dan Jungkook yang sedang menari-nari, ia ikut menari dengan gerakan anehnya. Jimin berusaha menenangkan dirinya. semuanya tertawa melihat tarian Jimin, ia senang melihat semua orang bahagia.

-

Sudah kelelahan mereka berkumpul untuk menyantap daging barbeque, dan makanan lainnya mereka bahkan mabuk, tradisi orang korea yang sudah tidak asing lagi kan.

Namjoon melantur saat mabuk, ia akan banyak bicara yang tidak jelas. bahkan ia sempat berdebat dengan seokjin tentang harga tutup panci. "Lihatlah sosis itu bentuknya seperti bibir, aku ingin menciummu" pria mesum itu memajukan bibirnya, tak habis pikir seorang genius seperti namjoon berotak porno seperti itu. semuanya tertawa melihat tingkah aneh Kim Namjoon

"Ditahun yang baru, aku hanya ingin kedamaian"
Jimin pun sedikit mabuk, tiba-tiba ia berkata begitu dan terlelap di atas meja

"Kedamaian apanya, mati saja kalau ingin damai" Ujar Taehyung sambil menjitak kepala Park Jimin

Seulgi mencoba untuk mencerna perkataan kekasihnya, dikepalanya penuh dengan tanda tanya, akhir-akhir ini Park Jimin sering mengeluarkan kata-kata aneh

Suga yang mungkin paling waras itu membantu Jimin untuk tidur dikamarnya. Kamar Jimin beraroma....... dengan lampu remang. iris suga tertuju pada bercak darah diatas selimut Jimin yang lupa ia bereskan, gawat Park Jimin

"Apakah ini darah?" Suga bertanya-tanya. ia ingin mencoba membangunkan Jimin dan menanyakan itu, namun melihat Jimin terlelap dalam kondisi sedikit mabuk membuat Suga menunda niatnya "Akan kutanyakan nanti" Ujar Suga sambil menutup pintu.


Semuanya kembali setelah berpesta, tak lupa Taehyung dan Seulgi sudah membersihkan sisanya sebelum pergi.


.
.
.
.

"Mungkin benar, kedamaian yang sesungguhnya adalah mati"

,-seoul'31des

🌻🌻🌻

,-gwaenchana || ᴶᴵᴹᴵᴺ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang