,-SEMBILAN

24 7 2
                                    


Hari-hari Jimin sangat menyenangkan di luar sana, tetapi tidak saat ia sendirian.

Obatnya harus rutin ia minum, kepalanya sesekali pusing dan berat, bahkan darah sering keluar melalui hidungnya. ia seringkali menangis kesakitan, ia sangat merindukan ibunya

Sahabatnya bahkan tidak mengetahui penyakit Jimin, ia menutupinya begitu rapi

-

Malam itu ia kesakitan lagi, Jimin memukul kepalanya berkali-kali, ia tak tahan dengan rasa sakitnya. terkadang obat yang dokter berikan tidak bekerja pada tubuh Jimin.

"E-eomma" Jimin meringis kesakitan

"Eommaaa!" Ia menangis sejadi jadinya

Ia mebuka laci yang berada disamping tempat tidurnya, Jimin meraba-raba dan mendapatkan beberapa butir obat pereda sakit dan obat penenang, ia bahkan pernah mengkonsumsi obat tidur. ia benci rasa sakit yang dideritanya, Jimin sangat menderita


-

*toktoktok


Taehyung, sahabat yang paling dekat dengan Jimin. pagi ini ia mengunjungi Jimin, ingin mengajak Jimin latihan dance, ia pikir sudah lama mereka tidak menari bersama

"Jimin-ah!"

Jimin mendengar suara taehyung yang memanggilnya dari luar, ia bangun dari tempat tidurnya

Jimin berjalan sambil masih mengantuk, kepalanya masih sedikit berat

"Hm taehyung, ada apa? masuklah"

"Yak jam segini kamu baru bangun Park Jimin? lihatlah ayam ayam diluar sana, kau kalah dengan ayam eoh"

"Berisik, tunggulah dulu aku akan mandi"

Jimin melihat kamar mandinya, ada bercak darah di wastafle nya, akibat mimisan yang ia alami

"Sial" gerutu Jimin

-


Taehyung pov

Sejak SMA aku sudah mengenal Park Jimin, ia pria yang sangat baik, ia juga terkenal karena kepintarannya di sekolah

Jimin selalu ada untukku, ia yang menemaniku ketika aku sedang dalam kesusahan. siapa yang tidak merasakan ketulusan si pria bantet itu

Aku memainkan piano sembari menunggu Jimin mandi, sambil melihat sekeliling. dulu disini, di rumah ini sangat ramai dan hangat, ibunya Jimin selalu membuatkan aku coklat panas paling enak sedunia, kucing Jimin yang selalu membuntutiku, karaoke bersama Jimin dan yang lainnya, indah sekali.

Tapi sekarang, rumah ini kosong. hanya tersisa pria malang yang selalu tersenyum didepan semua orang, aku sebenarnya tau, ada yang Jimin sembunyikan. itu terlihat jelas dari matanya

"Sedang memikirkan apa kau alien!"

Jimin melemparkan handuk bekas rambutnya kepadaku, lalu kubalas dengan cengiran

"Ah aku belum sarapan, aku mau makan Park Jiminnn"

"Baiklah-baiklah, ayo kita buat sandwich kesukaanmu"

Aku memperhatikan pria itu, semoga aku selalu bersahabat dengannya, agar aku bisa menjaganya, Tuhan.

-

"Yeoboseyo, selamat pagi cantik"

"Pagi jim"

"Cepatlah bangun chagi, kau ini pemalas sekali ya, cepat mandi dan sarapan!"

"Emh aku sangat lelah oppaa, aku ingin tidur sebentar lagi yaa, jebal"

"Hm baiklah sayangku, oh ya aku akan pergi latihan menari dengan Taehyung hari ini. kamu di rumah saja "

"Ne~ oppaa hati hati ya"

-


Taehyung dan Jimin pergi ke tempat latihan dance yang biasa mereka kunjungi bersama para sahabatnya

Jimin mengenakan kaos abu-abu kebesaran, dan celana joger yang juga sedikit kebeasaran. ia menari bersama taehyung sambil memperhatikan diri mereka sendiri melalui pantulan cermin yang sangat besar.

"Taehyung-ah.."

Taehyung menoleh ke sumber suara sembari menari-nari

"Hm wae?"

Jimin belum menjawab Taehyung, ia menghentikan gerakannya lalu duduk kelelahan

"Untuk apa kita menari?" Jimin tiba-tiba bertanya pertanyaan yang tidak masuk akal, melihat ia sangat suka menari, bahkan pernah ikut kelas menari, itu sebabnya ia menjadi penari yang handal

"Oo? mengapa kau bertanya seperti itu bantet?" Taehyung menghentikan gerakannya lalu duduk di hadapan Jimin sambil kelelahan

"Bukannya kamu sangat suka menari, bahkan kamu pernah menghabiskan hari hanya untuk menari Park Jimin"

Jimin terkekeh kecil

"Sudahlah, ayo menari lagi " Jimin bangkit dari duduknya


🎶spring day...


Ia terus menari bersama Taehyung, tertawa bersama. Taehyung sering kali melakukan gerakan aneh, yang berhasil membuat Jimin tertawa

Saat ia sedang asik menari, tiba-tiba ia merasakan sesuatu diatas bibirnya, dia mimisan lagi.

Jimin berlari menghindari Taehyung, ia segera membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. melihat Jimin berlari ke arah toilet Taehyung mengikutinya, tentu saja ia khawatir dan ingin mengetahui apa yang terjadi pada sahabat bantetnya itu

"Jimin-ah! kau tak apa?" sambil memukul-mukul pintu toilet

Tak ada jawaban

"Jiminn yak! jawab kau apa kau baik-baik saja?!"

Taehyung terus mengetuk pintu toilet, ia begitu penasaran


sakitnya bertambah parah, ia pria yang aktif sampai lupa tak boleh terlalu lelah. tubuhnya lemah

"Aku baik-baik saja Taehyung-ah!"

Bohong, Jimin tidak baik-baik saja. kepalanya bahkan terasa sakit lagi, penglihatannya kabur, ia terus mencoba untuk bertahan

"Menjauhlah, aku hanya sakit perut dan ingin buang air besar"

Tak ada yang tahu tujuannya ke London bulan lalu, ia sengaja meminta kepada ibunya agar tidak memberi tahu siapa pun

"Cih kau ini, cepatlah ayo kita pulang aku sudah lelah!"

Jimin bahkan diam-diam pergi ke rumah sakit untuk kontrol, namun ia muak dengan obat-obatan yang setiap hari harus diminum

"Baiklah, tunggu sebentar!"

Jimin berhasil menutupi apa yang ia rasakan, semuanya mengira tak ada yang terjadi pada Jimin, padahal banyak kebohongan yang ia sembunyikan

.
.
.
.

🌻🌻🌻

,-gwaenchana || ᴶᴵᴹᴵᴺ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang