Halo..
Lagi ga mood nulis,baru ini bisa up chapter baru, sorry:)--------------------------------------------------
Gadis itu membawa becky menuju area parkiran sekolah ke arah mobil yang biasa ia kendarai selama beberapa hari tiba di Jakarta.
"Gue sama becky cabut duluan, lo berdua bisa nyusul soal alamat gue serlok di roomchat". Kata gadis itu sesaat sebelum mobil mewah itu melaju meninggalkan area pekarangan NHS.
Hening tidak ada suara, bahkan untuk memulai pembicaraan saja becky ketakutan setengah mati.
Beruntung jalanan tidak terlalu macet, tidak butuh waktu lama kendaraan roda empat itu melesat memasuki area pekarangan mansion bernuansa putih itu.
Kedatangan kedua gadis itu disambut oleh Julia selaku kepala maid beserta beberapa maid disana.
Gadis itu melenggang masuk,melempar kunci mobil nya sembarang dan membantingkan diri ke sofa ruang tamu utama bangunan megah tersebut.
"Lo ngapain masih berdiri disitu?" Menyadari sesuatu Joanna kembali bersuara.
"Ck, ikut gue" Titah Joanna
Becky hanya bisa tersenyum kikuk mengekori Joanna menaiki tangga.
"Kamu tinggal sendiri disini el?" Ucap Becky sambil memperhatikan setiap sisi mansion megah kediaman Joanna.
"Lo ga liat tadi ada Julia sama yang lain?" Balas Joanna sambil memasuki sebuah ruangan yang diyakini Becky adalah kamar gadis itu.
"Maksud aku orangtua kamu el"
"Orangtua gue sibuk,jarang pulang" Joanna tidak ingin semua orang tau mengenai identitas dirinya yang sebenarnya termasuk gadis didepan nya ini. Tidak,belum saatnya.
Setelah keluar dari walk in closet gadis pemilik kamar itu menyodorkan beberapa pakaian ke arah Becky.
"Ganti baju lo sekarang sebelum kamar gue semuanya bau mi ayam"
Sedangkan yang disindir langsung menghambur ke kamar mandi.
"El besok ak---"
"Gausah, buat lo aja"
"Tapi el kan ak--"
"Kalo gamau buang aja" balas Joanna sambil mengetikkan sesuatu pada benda pipih yang ada di tangan nya.
~
Tok...
Tok...
Tok..."Masuk" Balas Joanna sesaat setelah mendengar ketukan pada pintu kamarnya itu.
"Nona, ada dua orang gadis yang mencari anda"
"Suruh mereka naik"
"Baik nona, permisi"
Tak berapa lama setelah pintu itu tertutup, dua orang gadis kembali membuka pintu kamar Joanna.
"Bec, sumpah ya tas lo berat banget tau! Lo bawa batu ke sekolah?" Ucap Puspa sambil menyodorkan kedua tas milik temannya itu.
"El, orang-orang dirumah lo horor semua gila gue sama puspa ampe keringet dingin kirain salah alamat" Kata Inggrit panjang lebar.
Sedangkan sang pemilik bangunan hanya bisa tersenyum mendengar celotehan teman teman nya ini.
Tidak banyak yang mereka bahas alih alih seputar percintaan mereka satu persatu yang kurang beruntung.
Joanna hanya bisa mendengarkan apa yang mereka katakan tanpa ingin masuk dalam obrolan sesekali ia hanya berdehem untuk sekedar menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of past wounds
Random"Dunia itu kejam,terkadang lo perlu licik buat ga dipandang sebelah mata sama seseorang" -Sky Nicharlo Ozwalt "Seseorang itu ga berubah,dia cuma nunjukin sifat aslinya. Yang perlu kita lakuin cuma satu berwajar diri karna ga semua yang ada itu bakal...