Chapter 4

11 3 0
                                    

Halo..
Gpp pengen nyapa aja :)

----------------------------------------------------


Gerald Eduard Lergand

Terdaftar sebagai salah satu siswa Nasional High School, seorang most wanted boy, sekaligus badboy blasteran Indo-Amerika yang sangat digilai para kaum hawa.

Lelaki dengan perawakan tinggi,tegap,putih,rahang terpahat nyaris sempurna disertai bola mata kebiruan, alis tebal dan hidung mancung itu sangat pelit ekspresi. Tatapan nya dingin dan tajam.

Tapi itu tak membuatnya miskin pesona, malah membuatnya selalu mendapat teriakan histeris cewek-cewek disekolah.

Siapapun mengakui kadar ketampanan Gerald yang memang diatas rata-rata

Satu kekurangan nya, bibir itu nyaris tidak pernah tersenyum.

                                      o0o

Pagi ini di NHS tampak siswa berlalu lalang seperti hari-hari sebelumnya, jika diperhatikan lebih seksama sesekali ada siswa yang mengumpat malas.

Bagaimana tidak, hari ini adalah hari senin. Hari keramat bagi kebanyakan siswa tanpa terkecuali siswa NHS. Karena apa?

Upacara Bendera.

Entah kenapa mendengar dua kata itu saja rasanya parah siswa ingin kembali menarik selimut dan kembali ke alam bawah sadar mereka masing-masing.

Bagaimana tidak?

Butuh waktu berpuluh-puluh menit untuk melaksanakan rutinitas yang satu ini.
Yang menjadi nigthmare bagi para murid disana adalah tak lain tak bukan amanat yang panjang lebar. Padahal, topik yang disampaikan ya itu-itu saja setiap minggunya.
Membosankan.

**

Senyap,hening tanpa suara.
Keadaan kelas 12 ipa-1 sekarang.

Ada yang menguap, mengetuk-ngetukan jari dimeja, bahkan berkomat kamit sambil sesekali melirik ke arah jam berharap bel istirahat segera berbunyi.

Joanna?
Jangan tanya gadis itu sudah tenggelam dalam pikiran nya yang kalut, tidak bisa diungkapkan dengan kata apa yang sedang membebani hatinya sekarang.

                                     o0o

Kringg...
Kringg...

Suara bel tanda istirahat pertama menggema diseluruh penjuru sekolah. Seluruh siswa bersorak ria akhirnya mereka terbebas dari suasana kelas yang mencekam. Hampir sepenuhnya mereka pergi ke kantin tapi ada juga yang melakukan urusan nya masing-masing.

Joanna masih setia ditempat nya memandang ke arah luar jendela sampai sebuah suara membuyarkan lamunan nya.

"El, kamu gapapa kan? El??" Panggil gadis berkacamata tebal itu.

"Hah,iya gpp" Sahut gadis itu ala kadarnya.

"Em, el ini mereka berdua mau kenalan sama kamu"

"Hai, gue Inggrit luciana" gadis manis berambut ikal itu tersenyum manis ke arah yang di tujuh.

"EL" singkat Joanna membalas senyuman inggrit.

"Kalo gue, Puspa Deandra semoga kita bisa jadi temen baik ya EL" ucap Puspa ramah.

Joanna hanya membalas dengan anggukan sekali.

"Kita ke kantin yuk, laper nih" Ajak puspa pada ketiga temannya itu.

Pieces of past woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang